JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri akan menyampaikan suara hati nurani rakyat melali pidatonya menyikapi dinamika politik nasional.
Pidato Mega, mantan Presiden Republik Indonesia, akan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube PDI Perjuangan, bknpdiperjuangan, Minggu (12/11) pukul 14.00 WIB.
Saat ini, tiga calon presiden-wakil presiden: Anies Rasyid Baswedan, Ganjar Pranowo-Mahfud Md, dan Prabowo Subijanto-Gibran Rakabuming Raka tengah bersiap berkompetisi menjadi Presiden-Wakil Preiden pada Pilpres 2024.
“Setelah lama dinanti, tiba saatnya sampaikan hati nurani. Saksikan pidato Megawati Soekarnoputri di dalam menyikapi dinamika politik nasional saat ini,” tulis informasi yang beredar di kalangan jurnalis dan dikutip Odiyaiwuu.com di Jakarta, Minggu (12/11).
Presiden Joko Widodo mengatakan, menjelang Pemilu 2024 tantangan yang dihadapi sangat besar. Berbicara saat acara Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penyelenggara Pemilu di Jakarta, mantan Wali Kota Solo itu mendorong seluruh pihak untuk mempersiapkan dan mengawasi pelaksanaan Pemilu 2024 secara detail.
“Menjelang Pemilu 2024, tantangan yang kita hadapi sangat besar. Saya mendorong seluruh pihak untuk mempersiapkan dan mengawasi pelaksanaan Pemilu 2024 secara detail,” ujar Presiden Joko Widodo melalui cuitannya di Twitter-nya dan dikutip Odiyaiwuu.com di Jakarta, Minggu (12/11).
Sedangkan kegundahan Mega menyaksikan dinamika politik dan demokrasi di Indonesia juga disuarakan calon Presiden Ganjar Pranowo. Ganjar berpasangan dengan Mahfud Md, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.
Paslon ini diusung dan didukung koalisi partai politik yaitu PDI Perjuangan, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo), mengaku sebagai bagian dari rakyat juga merasa gelisah melihat demokrasi yang mau dihancurkan.
“Saya berbicara sebagai bagian dari warga, bagian dari rakyat yang gelisah melihat demokrasi dan keadilan yang sedang mau dihancurkan. Indonesia kita, masih sangat panjang perjalanannya,” ujar Ganjar, mantan anggota Komisi II DPR yang pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah mengutip akun Twitter-nya, Minggu (12/11).
Ganjar mengaku termenung memantau perkembangan akhir-akhir ini tentang kondisi politik setelah putusan hasil Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).
Putusan Mahkamah Konstitusi melapangkan langkah Gibran, Wali Kota Solo dan putera Presiden Jokowi, masuk bursa Pilpres mendampingi calon presiden Prabowo Subianto. Prabowo-Gibran diusung dan didukung koalisi jumbo parpol yaitu Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PBB, Gelora, Garuda, hingga PSI.
Sedangkan calon presiden Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar diusung koalisi parpol Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dua mantan petinggi TNI yaitu Jenderal Purn Wiranto, Marsekal Udara Imam Sufaat, dan Susilo Bambang Yudhoyono serta tiga mantan Kapolri: Jenderal Pol Purn Sutarman, Idham Azis, dan Sutanto memutuskan mendukung Prabowo-Gibran.
Kemudian sejumlah eks perwira tinggi Polri juga mendukung Prabowo-Gibran yaitu mantan Wakapolri Komjen Purn Ari Dono Sukmanto, mantan Kabaharkam Komjen Purn Condro Kirono, dan mantan Sestama Lemhannas Komjen Purn M Iriawan. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)