WAGHETE, ODIYAIWUU.com — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupetan Deiyai Petrus Badokapa atas nama DPRD secara kelembagaan maupun pribadi menyampaikan ucapan duka kepada keluarga korban menyusul tewasnya Muhammad Jainal alias Enal (29), yang ditembak orang tak dikenal (OTK) di Gelanggang Olahraga (GOR) DPRD Deiyai, Minggu (26/6) malam WIT.
“Atas nama DPRD Deiyai, keluarga maupun pribadi, saya turut berduka cita sedalam-dalamnya atas tewasnya warga atas nama Enal. Semoga Tuhan Allah memberi penghiburan kepada keluarga yang telah ditinggalkan,” ujar Ketua DPRD Deiyai Petrus Badokapa melalui keterangan tertulis yang diterima Odiyaiwuu.com dari Waghete, kota Kabupaten Deiyai, Papua Senin (27/6).
Badokapa juga menegaskan, DPRD secara kelembagaan mengutuk keras siapapun pelaku penembakan. Kalangan wakil rakyat tersebut juga menyayangkan terjadi penembakan yang sangat tidak diinginkan oleh umat manusia.
“Kejadian ini merupakan sejarah baru di Deiyai karena tidak pernah terjadi sebelumnya. Kami DPRD Deiyai menilai, ada orang-orang tertentu sedang berupaya menciptakan kondisi Deiyai tidak aman. Sejak hadirnya Deiyai hingga saat ini merupakan salah satu kabupaten teraman di Papua,” ujar Badokapa lebih lanjut.
Badokapa juga membeberkan kronologi insiden yang menewaskan Enal. Pada (26/6) sekitar pukul 21.30 WIT di aula kantor DPRD Deiyai, Jalan Poros Tigidoo, Distrik Tigi, terjadi penembakan oleh tiga orang tak dikenal. Para pelaku menggunakan satu pucuk senjata laras panjang masuk pintu aula DPRD. Saat itu warga non-Papua tengah bermain bulutangkis di aula tersebut. Pelaku menembak sasaran yang mengakibatkan Enal meninggal.
“Kami heran dengan kejadian ini karena terjadi di depan Kodim Deiyai dan area perkantoran Pemda. Bahkan, ada Polres Deiyai yang sementara menempati kantor Bappeda. Begitu juga Pos Brimob masih dalam satu kompleks. Hal ini tentu membuat semua pihak bertanya-tanya. Selama ini, tidak pernah OPM atau TPNPB lakukan penembakan di wilayah Deiyai, terutama di area perkantoran Tigidoo,” lanjut Badokapa.
Menurutnya, selama ini tidak pernah ada kejadian aneh yang merugikan banyak pihak. Semua pihak sudah kerja sama menjaga situasi keamanan dan ketertiban ((kamtibmas) Deiyai. Baik itu para pedagang dari luar maupun orang asli.
“Dari informasi yang beredar insiden penembakan terjadi di dalam aula DPRD. Kami menduga, ada pihak-pihak tertentu sedang merusak lembaga DPRD Deiyai. Ke depan kami tidak akan izinkan kegiatan di aula DPRD selain dari dinas. Jika ada yang ingin gunakan harus meminta izin dengan surat resmi terlebih dahulu,” ujarnya.
Pada bagian lain, ia menjelaskan, dari informasi penembakan disebutkan pelaku menggunakan satu pucuk senjata laras panjang. Penggunaan senjata oleh masyarakat sipil merupakan hal baru yang terjadi di Deiyai. Karena, selama ini masyarakat tidak pernah melakukan perampasan senjata dalam bentuk apapun dari aparat keamanan yang bertugas di wilayah Deiyai
“Kami minta kepada penyelanggara permainan bulu tangkis di aula DPRD Deiyai segera bertanggung jawab atas kejadian yang menewaskan Enal. Hal ini penting karena jika tidak ada pertandingan, tidak mungkin terjadi penembakan. DPRD juga menolak tegas penambahan pasukan menyusul kejadian ini,” tegasnya.
Ia menambahkan, DPRD secara kelembagaan menolak segala cara yang sedang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang berniat menciptakan Deiyai sebagai daerah konflik. DPRD juga menolak tegas tuduhan yang dialamatkan kepada pelaku dengan label kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan lain-lain.
“Saya juga mengimbau seluruh masyarakat Deiyai untuk tidak terprovokasi dengan semua isu yang tidak benar. Tunaikan pekerjaan sehari-hari kita seperti biasa. DPRD bersama Pemda Deiyai, pihak keamanan, tokoh pemuda, agama, dan masyarakat akan duduk bersama membicarakan masalah ini,” kata Badokapa.
DPRD Deiyai juga memminta aparat segera mengungkap pelaku dan memberikan hukuman sesuai undang-undang yang berlaku. Selain itu, DPRD juga meminta kepada pihak kepolisian tidak memberitakan kasus berlebihan di media sebelum semua pihak duduk bersama.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal sebelumnya mengemukakan, jenazah Enal diterbangkan ke kampung halamannya, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan, Senin (27/6). Jenazah dibawa dari Bandara Waghete, Deiyai ke Bandara Hassanuddin Makassar melalui Bandara Mosez Kilangin, Timika, kota Kabupaten Mimika, Papua. Peti jenazah didampingi pihak keluarga dan kerabat.
“Tadi (Senin) pagi pukul 07.49 WIT jenazah Muhammad Jainal telah berangkat dari Bandara Udara Waghete, Deiyai menuju Mimika. Selanjutnya, jenazah diberangkatkan menuju ke Sulawesi Selatan,” ujar Ahmad Musthofa Kamal kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Senin (27/6).
Menurut Ahmad Musthofa, selama proses pemberangkatan jenazah situasi aman dan kondusif. Anggota gabungan di Deiyai turut mengamankan jalannya proses pemberangkatan. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)