JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Asosiasi Wartawan Papua menggelar pelatihan pengelolaan media online yang diikuti para pimpinan redaksi dan redaktur media-media online berbasis di seluruh wilayah tanah Papua.
Pelatihan yang berlangsung Senin-Rabu (25-27/3) digelar di sebuah hotel di kawasan Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua. Pelatihan melibatkan puluhan peserta dari berbagai media online di seluruh tanah Papua.
Ketua Asosiasi Wartawan Papua Elisa Sekenyap mengatakan, asosiasi para jurnalis orang asli Papua tersebut berdiri tahun 2017 dengan nama Forum Calon Pimpinan Papua. Forum ini didirikan oleh sejumlah jurnalis Papua berupa komunitas kecil yang juga terhimpun dalam grup WhatsApp.
Grup ini, kata Elisa, bukan sekadar wadah diskusi namun melangkah jauh melalui kegiatan pengelolaan dan penggunaan media online guna menyebarkan berbagai informasi di tengah masyarakat.
Menurut Elisa, sejak forum terbentuk hingga berubah jadi Asosiasi Wartawan Papua ada harapan agar para jurnalis asli Papua berkumpul melalui satu wadah. Asosiasi ini juga bukan sekadar wadah belajar menulis dan mengelola media, bisnis media, public speaking atau belajar bahasa-asing.
“Namun, lebih dari para wartawan saling menopang untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas diri dalam kerja-kerja jurnalistik. Sebagai putera-puteri asli Papua para wartawan yang terhimpun dalam asosiasi ini harus bisa mengawal pelaksanaan otonomi khusus atau otsus Papua,” ujar Elisa melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Senin (25/3).
“Para jurnalis asli Papua harus mengawal implementasi di tanah Papua melalui medianya masing-masing sekaligus bentuk tanggung jawab konkrit media sebagai salah satu pilar demokrasi. Kita tahu, otsus Papua menyentuh berbagai aspek di tingkat implementasi seperti urusan pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, sosial budaya, dan lain-lain,” ujar Elisa.
Sukses penyelenggaraan pelatihan tersebut, sebut Elisa, merupakan pergumulan pengelola media Papua dan wartawan selama ini. Namun, bukan sekadar menyentuh aspek ketrampilan maupun manajemen bisnis tetapi juga menyasar pengembangan sumber daya manusia jurnalis agar menghasilkan karya-karya yang kredibel sebagai persembahan kepada publik, terutama pembaca
Hal tersebut merupakan salah satu misi konkrit penjabaran visi Asosiasi Wartawan Papua, yaitu menjadikan asosiasi sebagai wadah pemersatu, pengkaderan, dan pendidikan di bidang jurnalistik. Kelembagaan media yang baik ditopang sumber daya mumpuni akan menghasilkan karya jurnalistik yang kredibel dan dipercaya publik.
Penjabat Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM Elsye Rumbekwan mengapresiasi pelaksanaan kegiatan pelatihan pengelolaan media online yang digelar Asosiasi Wartawan Papua.
“Pelatihan pengelolaan media online dan rapat kerja adalah dua momentum penting. Penting karena pelatihan ini sesuai tugas pokok seorang wartawan. Saya meminta agar asosiasi ini terus mengumandangkan kebersamaan di tengah-tengah kehidupan sosial masyarakat Papua,” kata Elsye Rumbekwan.
Atas nama Pemerintah Provinsi Papua, Elsye menyampaikan apresiasi terselenggara kegiatan pelatihan pengelolaan media online bagi para wartawan putera dan puteri asli Papua. Pihaknya juga mengharapkan agar melalui asosiasi ini para pengelola dan wartawan asli Papua tetap solid dan semangat dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik.
“Pemerintah Provinsi Papua selalu mendukung penuh perkembangan media dan insan pers di tanah Papua. Termasuk kegiatan yang hari ini diselenggarakan dengan tetap memperhatikan kemampuan fiskal daerah,” kata Elsye.
Pihak Pemprov juga akan terus memperhatikan perkembangan kehadiran media terlebih khusus media-media yang dikelola orang asli Papua sebagai wujud atau bentuk konkrit perlindungan, pemberdayaan, dan keberpihakan terhadap orang asli Papua. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)