JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Eka Kristina Murib Yeimo, S.Pd, M.Si menegaskan, dirinya mendukung tiga masalah urgen Gubernur Meki Fritz Nawipa, SH dan Wakil Gubernur Deinas Geley, S.Sos, M.Si memajukan masyarakat dan Papua Tengah masa tugas 2025-2030.
“Ada tiga agenda penting disampaikan Pak Gubernur Papua Tengah, yaitu pentingnya sosialisasi Undang-Undang Otonomi Khusus Papua, program sekolah gratis, dan membangun Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Papua Tengah. Hemat saya, tiga hal ini sangat penting dan mendesak. Sebagai senator asal Papua Tengah kami dukung penuh,” ujar Eka Yeimo kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Sabtu (22/2).
Menurut Eka, anggota Komite IV DPD RI yang membidangi Badan Akuntabilitas Publik (BAP) senator asal Papua Tengah, pihaknya mengapresiasi perhatian Gubernur Meki Nawipa yang concern atas tiga agenda penting di atas. Pasalnya, tiga agenda tersebut sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah Meepago (Papua Tengah).
Presiden Republik Indonesia H. Prabowo Subianto melantik secara resmi Meki Nawipa dan Deinas Geley bersama 961 kepala daerah, baik Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota seluruh Indonesia hasil Pilkada 2024 di Istana Merdeka, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (20/2) sekitar pukul 09.30 WIB.
Usai pelantikan, Meki Nawipa dan Deinas Geley menggelar syukuran bersama masyarakat Papua Tengah di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (20/2). Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Hukum dan HAM Natalius Pigai, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia serta Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk, anggota DPR dan DPD RI asal Dapil Papua Tengah, perwakilan Forkopimda Papua Tengah serta pimpinan partai politik.
“Saya juga mengusulkan agar sosialisasi Undang-Undang Otonomi Khusus Papua dilakukan oleh Majelis Rakyat Provinsi (MRP) Papua Tengah sebagai anak sulung otonomi khusus. Saya berharap apa yang disampaikan di depan kami berjalan lancar dalam penyertaan Tuhan,” ujar Eka Yeimo, senator lulusan Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI).
Presiden dalam amanatnya usai melantik secara serentak para kepala daerah mengingatkan, atas nama negara dan bangsa Indonesia bahwa para kepala daerah yang dipilih adalah pelayan dan abdi rakyat. Karena itu, para kepala daerah harus membela kepentingan rakyat.
“Atas nama negara dan bangsa Indonesia, bahwa saudara dipilih (maka) saudara adalah pelayan rakyat, saudara adalah abdi rakyat. Saudara harus membela kepentingan rakyat, berjuang untuk perbaikan hidup mereka. Itu adalah tugas kita,” ujar Presiden melalui laman YouTube Sekretariat Presiden yang disiarkan langsung dari Istana Merdeka dan dikutip Odiyaiwuu.com di Jakarta, Kamis (20/2).
Menurut Kepala Negara, meski para kepala daerah yang dilantik berasal dari partai politik, agama, suku yang berbeda-beda tetapi semua lahir dari keluarga besar nusantara, keluarga besar Republik Indonesia, keluarga besar Merah Putih, keluarga besar Bhinneka Tunggal Ika. Kita berbeda-beda tetapi kita satu. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)
