JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Tim Persipura Jayapura sukses meredam mimpi Persiku Kudus sekaligus memetik poin penuh saat menjamu tim berjuluk Macan Muria pada pekan kesembilan Liga 2 Championship 2025-2026 di Stadion Lukas Enembe, Kelurahan Nolokla, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (7/11) malam.
“Kita bersyukur karena Persipura bisa meraih kemenangan dan mengakhiri pertandingan di putaran pertama. Jika kita analisis berdasarkan klasemen kemenangan ini berkat penyertaan Tuhan, kerja keras tim pelatih, manager, pemain, dan semangat pendukung serta pencinta sepak bola di tanah Papua,” ujar tokoh muda Papua dan pendukung Persipura Anthonius Mathius Ayorbaba, SH, M.Si di Jayapura, Sabtu (8/11).
Menurut Ayorbaba, posisi klasemen dengan tiga tim memiliki angka sama maka putaran kedua tim Persipura harus jadikan semua pertandingan home and away sebagai partai final dan harus menang, jangan mengalami kekalahan.
“Jika Persipura mau berada di pimpinan klasemen maka wajib menang dengan selisih gol yang lebih dari satu di setiap pertandingan. Strategi pelatih, manager dan dukungan suporter akan ditentukan oleh pemain di lapangan,” kata Ayorbaba yang juga Kepala Kantor Wilayah Hukum Papua.
Ia juga meminta masyarakat Papua, terutama suporter memberikan dukungan penuh agar tim berjuluk Mutiara Hitam lebih memainkan pola-pola khusus yang menjadi ciri khas cepat dan memanfaatkan skill individu untuk menghasilkan gol indah.
“Sebagai pendukung setia, kita ingin mengingatkan semua pemain Persipura bahwa target yang diberikan tahun 2026 yaitu Persipura wajib kembali ke Liga 1. Siapapun pemain yang dipilih pelatih untuk tampil harus benar-benar menunjukan performa terbaik bagi Persipura dan pendukung yang selalu setia menyaksikan tim kesayangan ini,” kata Ayorbaba.
Ayorbaba juga mengajak masyarakat memberikan semangat penuh dan tetap optimis karena tim-tim lain akan melakukan hal yang sama untuk merebut kemenangan agar masuk Liga 1.
“Sepak bola di Indonesia belum benar-benar berjalan fairplay, termasuk menginginkan Persipura agar tidak lolos ke Liga Satu. Karena itu, hal-hal seperti ini juga harus serius diperhatikan pelatih, manager, memain, dan suporter,” ujar Ayorbaba.
Ia meminta masyarakat dan semua pendukung berdoa dan berharap agar evaluasi yang dilakukan oleh pelatih dan manager untuk memasuki putaran kedua semakin mendukung performa Persipura seperti pada masa-masa keemasan saat masih berada di Liga 1.
“Kita berdoa agar setiap era banyak talenta baru Mutiara Hitam lahir di ufuk timur dan akan mengharumkan nama besar Persipura dan tanah Papua. Kepada pengurus dan anggota Black Danger Community dan komunitas-komunitas lain saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih karena telah memberikan dukungan penuh bagi Persipura saat laga melawan Persiku Kudus Jumat (7/11) malam,” katanya.
Saat menjami Persiku Kudus, Jumat (7/11) malam Persipura tampil menyerang sejak wasit Hamdi meniup peluit dimulainya pertandingan. Namun, lini pertahanan Macan Muria yang dikawal Ivan Maric dan Aed Tri Oka sulit diobrak-abrik pemain Mutiara Hitam.
Setelah pemain Persipura membombardir serangan berujung lini belakang Persiku Kudus kocar kacir. Namun, pemain Persipura Ruben Sanadi dijatuhkan pemain Persiku Kudus di kotak enam belas yang berujung wasit menunjuk kotak pinati bagi tuan rumah Persipura.
Tak menyia-nyiakan peluang emas itu, Matheus Silva sukses mengeksekusi bola yang berbuah kemenangan 1-0 atas tim Macan Muria pada menit ke-39. Hasil ini bertahan hingga babak wasit meniup peluit panjang pada babak kedua berakhir. Gol semata wayang ini akhirnya meredam mimpi Persiku Kudus memenangkan laga dramatis itu di markas tim Mutiara Hitam. (*)










