JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Gempa berkekuatan 5,4 pada skala Richter (SR) Kamis (9/2) sekitar pukul 15.28 WIT mengguncang kota Jayapura dan sekitarnya. Empat warga dilaporkan meninggal, sejumlah gedung dan fasilitas umum lainnya rusak parah.
“Gempa berkekuatan 5,4 pada skala Richter terjadi sekitar pukul 15.28 WIT. Gempat terjadi di kota Jayapura dan sekitarnya menyebabkan kerusakan gedung dan sejumlah fasilitas umum lainnya,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, SH, SIK M.Kom kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, kota Provinsi Papua, Kamis (9/2).
Menurut Benny, saat ini aparat gabungan dari TNI-Polri dan instansi lainnya sedang membantu korban mengevakuasi korban yang tertimpa reruntuhan bangunan.
“Saat ini aparat tengah berada di lapangan guna mendata warga korban, termasuk gedung, dan fasilitas umum. Hingga kini, gempa susulan masih terjadi di kota Jayapura dan sekitarnya. Kami meminta warga, khususnya di kota Jayapura untuk tetap waspada, cari tempat yang lebih aman,” kata Benny lebih lanjut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura Asep Khalid mengatakan, akibat gempa empat warga dilaporkan meninggal dunia. “Sementara data di kami baru empat yang meninggal,” ujar Asep di Jayapura, Kamis (9/2).
Menurutnya, korban tewas tersebut dievakuasi dari kafe yang rubuh di daerah Ruko Dok II Jayapura. Hingga saat ini, pihak BPBD Kota Jayapura masih terus melakukan pendataan dan tidak menutup kemungkinan masih ada korban jiwa lainnya.
“Kami lagi kumpulkan data untuk kami laporkan kembali ke pimpinan. Itu (empat orang meninggal) data berdasarkan informasi teman-teman di lapangan. Korban meninggal itu sudah dievakuasi ke rumah sakit. Sementara korban luka belum bisa dipastikan karena masih dilakukan pendataan di lapangan,” kata Asep.
Menurutnya, dampak gempa hampir dirasakan di seluruh Kota Jayapura. Mulai dari fasilitas umum hingga kantor-kantor pemerintah dilaporkan mengalami kerusakan.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita mengatakan, gempa kali ini merupakan jenis gempa dangkal dengan kedalaman 10 km. Gempa yang terjadi pukul 13.28 WIB ini disebut akibat adanya aktivitas sesar aktif.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter, gempa bumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser,” ujar Dwikorita di Jayapura, Kamis, (9/2).
Menurut Dwikorita, sejak 2 Januari 2023 hingga saat ini sudah terjadi 1.079 gempa di Jayapura. Namun hanya 132 gempa yang dirasakan warga.
“Kemudian dari hasil pemodelan numeris gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Berdasarkan pengamatan BMKG sejak 2 Januari tahun ini hingga 9 Februari pukul 14.25 WIB, telah terjadi gempa bumi di wilayah sekitar Jayapura sebanyak 1.079 kali, termasuk kali ini,” katanya.
Pihak BMKG, kata Dwikorita, telah melakukan sosialisasi kewaspadaan gempa di Jayapura sebelum terjadi getaran M 5,4 siang tadi. Dwikorita mengatakan gempa di Jayapura ini bukan yang pertama terjadi pada 2023. “Jadi ini bukan satu-satunya gempa,” katanya.
Gempa membuat warga Jayapura sempat panik dan berhamburan keluar rumah atau menjauh dari fasilitas umum guna menghindari kemungkinan terjadi gempa susulan.
“Guncangan gempa sangat kuat. Saya dan teman-teman berlarian ke luar hotel dan mencari tempat luas dan bertahan di sana. Saat ini masih terjadi. Warga juga berlarian keluar rumah dan gedung-gedung karena gempat masih terjadi,” ujar Albertina You kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Kamis (9/2).
Albertina, warga asal Kabupaten Dogiyai, saat ini sedang berada di Jayapura untuk urusan keluarga. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)