Melawan Tingginya Tingkat Kematian Orang Asli Papua - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Melawan Tingginya Tingkat Kematian Orang Asli Papua

Melawan Tingginya Tingkat Kematian Orang Asli Papua. Foto Ilustrasi: Dok. Odiyaiwuu

Loading

TINGGINYA angka kematian Orang Asli Papua (OAP) adalah krisis kemanusiaan yang nyata dan mendalam. Di berbagai kampung dan wilayah pedalaman, kematian datang bukan hanya karena penyakit, tetapi akibat dari tumpukan masalah yang saling berkaitan. Penyebabnya pun sangat kompleks dan harus disebutkan secara jujur, agar upaya melawannya dilakukan dengan tepat sasaran dan menyentuh akar persoalan.

Orang Papua meninggal karena penyakit menular seperti malaria, TBC, diare, dan infeksi saluran pernapasan yang tidak tertangani akibat minimnya fasilitas kesehatan, kekurangan tenaga medis, serta sulitnya akses transportasi dan layanan darurat. Malnutrisi dan gizi buruk yang meluas, terutama pada anak-anak dan ibu hamil, memperburuk daya tahan tubuh masyarakat terhadap penyakit.

Banyak anak muda Papua juga meninggal akibat seks bebas tanpa edukasi kesehatan reproduksi, yang menyebabkan tingginya angka HIV/AIDS. Banyak yang tidak tahu status kesehatannya, tidak berani memeriksa diri, dan tidak memiliki akses pengobatan. Selain itu, minuman keras oplosan dan penyalahgunaan narkoba telah menjadi pembunuh diam-diam yang merusak generasi muda dan memperpendek harapan hidup masyarakat.

Yang paling menyedihkan, kematian juga datang dari konflik bersenjata antara aparat dan kelompok bersenjata, yang telah menewaskan banyak warga sipil secara langsung dalam operasi militer dan baku tembak. Dalam beberapa kasus, masyarakat menjadi korban pelanggaran HAM, seperti penembakan tanpa proses hukum dan penyiksaan. Perang antarsuku dan konflik sosial internal juga terus merenggut nyawa. Ribuan orang terpaksa mengungsi, hidup dalam ketakutan, kelaparan, tanpa air bersih dan layanan medis, lalu meninggal dalam kondisi mengenaskan.

Semua penyebab ini hanya bisa dilawan melalui gerakan bersama yang kuat, berkelanjutan, dan terorganisir. Pertama, negara harus hadir secara adil dan menyeluruh. Layanan kesehatan dasar harus dibangun dan diperkuat hingga ke kampung-kampung: puskesmas, obat, vaksin, tenaga medis, transportasi darurat, dan sistem rujukan harus dijamin. Pemerintah juga harus menghentikan kekerasan bersenjata, mengusut pelanggaran HAM secara transparan, serta melibatkan masyarakat sipil, gereja, dan tokoh adat dalam membangun perdamaian.

Kedua, edukasi dan pemberdayaan masyarakat harus menjadi prioritas permanen. Orang Papua harus mendapatkan informasi yang benar dan memadai tentang kesehatan, gizi, seksualitas, HIV/AIDS, serta bahaya miras dan narkoba. Program pendidikan yang menghargai budaya lokal harus digalakkan di setiap jenjang, agar perubahan sosial tidak bertabrakan dengan jati diri komunitas.

Ketiga, Orang Asli Papua sendiri harus bangkit dan mengambil tanggung jawab kolektif atas kehidupan mereka. Masyarakat harus menjauhi kekerasan, meninggalkan kebiasaan merusak, menjaga lingkungan sosial yang aman, dan menciptakan budaya saling peduli yang menyelamatkan. Generasi muda Papua harus menjadi pelopor pola hidup sehat dan masa depan yang layak diperjuangkan.

Melawan tingginya kematian Orang Asli Papua adalah tugas suci dan perjuangan kemanusiaan. Negara wajib melindungi. Rakyat wajib menjaga. Dan kita semua wajib peduli. Karena setiap nyawa OAP adalah bagian dari martabat bangsa ini. Sudah saatnya Papua menjadi tanah kehidupan, bukan tanah kematian. (Editor)

Tinggalkan Komentar Anda :