DAERAH  

Korban Meninggal Konflik Kwamki Narama Jadi 6 Orang, Polres Bangun Pos yang Dijaga TNI-Polri

Kepala Kepolisian Resor Mimika AKBP Billy Andha Hildiario Budiman, SIK, MH. Foto: Istimewa

TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Konflik dua kelompok warga di Distrik Kwamki Narama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Selasa (9/12) kembali memakan korban meninggal dua orang.  Konflik yang meletus sejak awal Oktober 2025 sudah memakan enam orang meninggal dunia.

Konflik dipicu masalah perselingkuhan di Kabupaten Puncak yang berujung bentrok pecah di Kwamki Narama, Mimika. Meski sebelumnya telah ada upaya untuk mendamaikan kedua pihak, namun tak kunjung menemui jalan keluar

Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Kwamki Narama Ipda Yusak Sawaki, Kamis (11/12) mengatakan, dua korban dari masing-masing kubu tersebut tewas dan telah dilakukan prosesi pembakaran jenazah.

“Jadi sekarang total sudah enam orang, sebelumnya empat orang. Rinciannya, dua orang dari pihak korban dan empat orang dari pihak pelaku,” ujar Yusak Sawaki di Timika, kota Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Kamis (11/12).

Menurut Yusak Sawaki, saat ini pihak kepolisian melakukan penyekatan dan pengamanan di tiga titik untuk mengawal masuknya bantuan bahan makanan (bama). “Saat ini kami lakukan penyekatan untuk mengawal bantuan bama yang akan masuk,” kata Yusak lebih lanjut.

Sementara itu Kepala Kepolisian Resor (Polres) Mimika AKBP Billy Andha Hildiario Budiman, SIK, MH mengatakan, saat ini pihak Polres sedang membuat pos pengamanan di enam titik dan dijaga selama 24 jam oleh aparat gabungan TNI-Polri.

“Tujuan pos pengamanan ini untuk memonitor kelompok yang akan keluar masuk wilayah Kwamki dan mencegah bentrok serta korban jiwa lagi. Kami juga laksanakan patroli di enam titik tersebut secara rutin,” ujar Billy Andha Hildiario Budiman di Timika, Papua Tengah, Kamis (11/12).

Billy mengatakan, pihaknya berharapan agar menjelang perayaan Natal 2025 dan menyambut Tahun Baru 2026 masyarakat Kabupaten Mimika, khususnya di Kwamki merayakan Natal dan menyambut tahun baru dengam aman, damai, dan lancar.

“Selain itu kami juga mendorong agar pemerintah daerah turut aktif menyelesaikan konflik tersebut. Kami dari Polri tidak bisa bekerja sendirian. Kami butuh dukungan dari berbagai pihak,” kata Billy.

Pasca meletus konflik di Kwamki Narama sudah dilaksanakan mediasi antar kelompok warga di Aula Pelayanan Polres Mimika, Jalan Cenderawasih, Distrik Mimika Baru, Mimika, Selasa (21/10) siang.

Mediasi dihadiri enam orang perwakilan dari kedua belah pihak yang terlibat konflik, di antaranya Elim Kiwak, Pendeta Anton Wamang, Melkias Wamang, Endius M Dang, Jangan Kiwak, dan Eteo Hagabal.

Dalam mediasi tersebut hadir juga Kasat Intelkam Polres Mimika AKP Gatot Tri Gunawan, SH, Kasat Samapta Iptu Franky Tethool, SE, KBO Binmas Iptu Bambang Triatwoko, Kapolsek Kwamki Narama Yusak Sawaki serta Kepala Distrik Kwamki Narama Edwin Hanuebi. (*)