![]()
KAIMANA, ODIYAIWUU.com — Para guru dan tenaga kesehatan (nakes) sejak Sabtu (25/10) meninggalkan Kampung Ururu, Distrik Yamor, Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat.
Langkah itu dilakukan guna menghindari ancaman kehilangan nyawa dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Aibon Kogoya. Informasi menyebutkan, kelompok Kogoya akan melintasi wilayah tersebut.
Para tenaga pengajar dan nakes memilih meninggalkan kampung Ururu demi keselamatan nyawa. Sebagian guru dan nakes mengungsi melalui jalur darat ke Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah. Lainnya menempuh jalur laut menuju kota Kaimana, Papua Barat.
Kepala Kepolisian Sektor Teluk Etna Ipda Ricky Eramuri melalui Kepala Pos Polisi Yamor Bripka Marthen Wayoi membenarkan peristiwa tersebut dan mengaku saat ini tak ada lagi tenaga guru dan nakes di Ururu.
“Semua guru dan nakes telah dievakuasi setelah berkoordinasi dengan dinas terkait. Saat ini tidak ada lagi tenaga pengajar maupun tenaga kesehatan di Kampung Ururu,” ujar Marthen Wayoi kepada awak media di Kaimana, Papua Barat, Minggu (26/10).
Menurut Marthen, pergerakan kelompok kriminal bersenjata pimpinan Kogoya telah terdeteksi sejak 20 Oktober 2025. Kelompok itu bergerak dari arah Kamp Jeruk menuju wilayah Wami, Kaimana, dengan melintasi beberapa kampung, termasuk Ururu, Erega, dan Wosokuno.
Berdasarkan laporan lintasan kelompok kriminal bersenjata pimpina Kogoya tersebut berdekatan dengan pusat pemerintahan Distrik Yamor di kilometer 72, yang membuat aparat keamanan mengambil langkah pencegahan cepat untuk mengevakuasi tenaga pelayanan publik dari wilayah rawan.
Menanggapi situasi ini, aparat kepolisian bersama Satgas Pamtas dan Satgas Damai Cartenz meningkatkan patroli keamanan dan pemantauan lapangan di wilayah perbatasan Nabire–Kaimana.
Warga juga diimbau agar tetap tenang dan segera melapor apabila menemukan aktivitas mencurigakan di sekitar tempat tinggal mereka.
Kapolres Kaimana AKBP Satria Dwi Dharma sebelumnya menegaskan tidak ada penembakan atau serangan langsung di wilayah hukum Kaimana.
“Yang benar adalah ada seorang warga Kampung Wosokuno, Distrik Yamor, yang tertembak oleh KKB di Distrik Nabire Barat, bukan di wilayah Kaimana,” ujar Satria Dwi Dharma.
Menurut laporan Satgas Damai Cartenz, kelompok kriminal bersenjata pimpinan Kogoya juga diduga terlibat dalam sejumlah aksi bersenjata di Nabire dan Intan Jaya sepanjang Oktober 2025, termasuk penembakan terhadap warga sipil yang menewaskan satu orang dan melukai empat lainnya.
Distrik Yamor sendiri merupakan wilayah perbatasan terpencil dengan akses darat dan laut yang terbatas. Kondisi geografis yang sulit dijangkau membuat evakuasi guru dan nakes dilakukan dengan pengamanan ekstra.
Pemerintah Kabupaten Kaimana kini tengah menyiapkan langkah penanganan lanjutan agar pelayanan pendidikan dan kesehatan dapat kembali berjalan setelah situasi dinyatakan aman.
Kejadian ini menambah daftar wilayah di Papua yang terdampak ancaman KKB terhadap tenaga pendidik dan tenaga kesehatan. Pada Maret 2025, kelompok kriminal bersnjata juga menyerang guru dan tenaga medis di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan yang berujung 10 orang menjadi korban. (*)










