SARMI, ODIYAIWUU.com — Badan Pengurus Pemuda Adat Suku Manirem Kabupaten Sarmi resmi dikukuhkan dalam Musyawarah Adat yang berlangsung di Kampung Betaf, Distrik Pantai Timur, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, Selasa (13/5). Andris Kentai terpilih dan dikukuhkan sebagai Ketua Pemuda Adat dalam acara yang dihadiri oleh lebih dari 400 peserta dari berbagai wilayah adat.
Musyawarah Adat digelar dalam rangka deklarasi dan pengukuhan kepengurusan Pemuda Adat sebagai wadah generasi muda Manirem untuk menjaga, melindungi, dan memperjuangkan hak-hak dasar masyarakat adat, sumber daya alam, serta adat dan budaya lokal di tengah arus globalisasi.
Acara diawali dengan penjemputan secara adat, lalu dilanjutkan dengan pembukaan, doa, deklarasi dan pengukuhan pengurus, sambutan para tokoh, serta ditutup dengan ramah tamah. Kehadiran berbagai tokoh penting seperti Bupati Sarmi, Ketua DPRK Kabupaten Sarmi, Dewan Adat Kabupaten Sarmi, 25 anggota DPRK, serta tokoh masyarakat dari lima wilayah adat memperkuat legitimasi acara tersebut.
Dalam sambutannya, Bupati Sarmi, Dominggus Catue, S.KM., menekankan pentingnya peran pemuda adat dalam pembangunan daerah. Ia berharap pemuda adat dapat menjadi mitra pemerintah yang aktif dan berakar pada nilai-nilai kearifan lokal.
“Pemuda adat harus tahu adat. Jangan tinggalkan akar budaya kita. Dalam membangun Kabupaten Sarmi, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Pemuda adat harus menjadi mitra strategis untuk menjamin pembangunan yang menghargai nilai-nilai adat dan kearifan lokal,” tegas Bupati.
Ketua DPRK Kabupaten Sarmi, Muhammad A. Tiris, yang juga dikenal sebagai Kaka Besar bagi Pemuda Adat Manirem, memberikan pesan kuat agar pemuda adat tidak hanya menjaga hak dan tanah adat, tetapi juga berani mengambil peran dalam politik.
“Pemuda adat harus kuat! Harus bisa menjaga hak-hak dasar masyarakat adat dan melindungi tanah adatnya. Jangan hanya jadi penonton. Pemuda harus jadi pelaku. Saya tegaskan, pemuda adat harus bisa merebut lebih banyak kursi legislatif maupun eksekutif. Pemuda adalah tonggak perubahan,” ujar Tiris.
Ketua Pemuda Adat terpilih, Andris Kentai, menyampaikan bahwa keberadaan organisasi ini adalah panggilan tanggung jawab untuk menjaga warisan leluhur dan memperkuat jati diri masyarakat adat Manirem.
“Manirem adalah rumah kami. Di atas tanah ini kami punya semuanya. Kami punya tanggung jawab untuk menjaganya, baik alam, manusia, maupun adat budaya. Pemuda adat harus jadi pelindung sekaligus penggerak pembangunan yang bermartabat,” ujar Andris.
Pengukuhan Badan Pengurus Pemuda Adat Suku Manirem ini diharapkan menjadi awal kebangkitan generasi muda adat di Kabupaten Sarmi yang mampu menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan akar identitasnya. (Odiyaiwuu.com)