DAERAH  

Bupati Wandik Ajak Ibu-ibu Sinergi Bangun Tolikara, Ny Novita R Douw: Dharma Wanita Agen Perubahan

Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Tolikara Ny Novita R Douw saat menyampaikan sambutan usai prosesi pengukukan Pengurus DWP Tolikara periode 2024-2029 di Aula GIDI, Karubaga, kota Kabupaten Tolikara, Papua Pegunungan, Senin (15/9). Pengukuhan dilakukan Bupati Tolikara Willem Wandik, S.Sos. Foto: Istimewa

KARUBAGA, ODIYAIWUU.com — Bupati Willem Wandik, S.Sos, Senin (15/9) mengukuhkan pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Tolikara periode 2024-2029 di Aula Gereja Injili di Indonesia (GIDI), Karubaga, kota Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan.

Bupati Wandik di awal sambutannya mengajak para peserta menundukkan kepala memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya para peserta dan tamu undangan dapat berkumpul mengikuti dan menghadiri prosesi pengukuhan Pengurus DWP Kabupaten Tolikara periode 2024-2029.

“Pengukuhan ini bukan sekadar acara seremonial namun sebuah komitmen baru, ikrar untuk mempersembahkan karya nyata. Dharma Wanita Persatuan adalah organisasi unik, istimewa, dan penuh potensi. Di dalamnya berkumpul perempuan-perempuan hebat, pendamping ASN, yang memiliki peran ganda. Bukan sekadar partner hidup suami namun agen perubahan di tengah masyarakat,” ujar Willem Wandik.

Wandik juga mengajak, mengarahkan, dan memotivasi ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Tolikara untuk bersinergi membangun kabupaten yang dicintai agar lebih maju dan masyarakatnya lebih sejahtera, aman, dan damai.

“Selama lima tahun ke depan, tahun 2024-2029 perjalanan kita sangat jelas. Visi kita adalah mewujudkan Tolikara yang Religius, Berbudaya, Mandiri, Adil, dan Sejahtera atau Ramah. Untuk mencapai itu, Dharma Wanita Persatuan Tolikara memiliki peran yang sangat strategis dan tidak tergantikan,” kata Wandik, mantan anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Papua.

Bupati yang juga tokoh muda nasional dari timur Indonesia menyampaikan sejumlah arahan prioritas kepada para pengurus Dharma Wanita Persatuan Tolikara yang baru dilantik. Pertama, memperkuat peran sebagai pilar religiusitas dan pendidikan keluarga.

“Jadilah guru pertama dan utama bagi anak-anak kita. Tanamkan nilai-nilai iman, moral, dan karakter yang kuat sejak dini. Keluarga yang religius, berpendidikan, dan berbudaya adalah fondasi masyarakat Tolikara,” kata Wandik, yang kini menjabat Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat.

Kedua, menjadi pelopor pemberdayaan ekonomi perempuan. Ia mengajak para pengurus Dharma Wanita Persatuan Tolikara yang baru dilantik menggerakkan ekonomi keluarga dengan memanfaatkan potensi lokal.

Menurutnya, ibu-ibu bisa mengembangkan usaha mikro, mikro, kecil dan menengah, mengolah hasil pertanian, perkebunan, dan kerajinan khas Tolikara. Dengan menjadi mandiri secara ekonomi, menjadi bagian tak terpisahkan dalam upaya mengurangi beban keluarga dan mendorong kesejahteraan yang lebih adil.

Ketiga, berperan aktif dalam pelestarian budaya dan kearifan lokal (local wisdom) mengingat Tolikara menyimpan budaya yang kaya. Ibu-ibu adalah benteng terdepan untuk melestarikan bahasa daerah, tarian, nyanyian, dan adat istiadat. Kekayaan itu perlu diwariskan kepada generasi muda agar identitas masyarakat tidak tergerus seiring berjalannya waktu.

Keempat, meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan dan lingkungan. Wandik mengajak para pengurus baru menggalakkan gerakan hidup sehat dalam keluarga, perhatikan gizi anak, dan menjauhi hal-hal yang merusak generasi. Selain itu, tetap menjadi contoh dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar.

“Bekerja dan berkarya nyata tidak harus dengan hal-hal yang besar. Kita mulai dari hal kecil di rumah, di lingkungan RT atau di kantor suami. Hal itu akan membawa perubahan besar dan sinergi antara pemerintah dan Dharma Wanita Persatuan Tolikara adalah kunci keberhasilan kita bersama,” ujar Wandik.

Menurutnya, ia berkeyakinan dengan semangat kolektif, ketulusan, dan kesabaran, ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan mampu menjadi penggerak utama (prime mover) yang akan mendampingi pemerintah daerah mewujudkan mimpi  besar Tolikara yang religius, berbudaya,  mandiri, adil, dan sejahtera.

“Akhir kata, selamat dan sukses untuk pengurus yang baru dikukuhkan. Teruslah bersemangat, bersinergi, dan berinovasi. Tuhan memberkati setiap langkah dan karya nyata ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Tolikara,” ujar Wandik.

Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Tolikara Ny Novita R Douw dalam sambutannya mengajak hadirin menyampaikan puji dan syukur atas karya-Nya sehingga proses pelantikan para pengurus baru berjalan aman dan lancar.

Novita menyampaikan apresiasi kepada Bupati Willem Wandik yang berkenan melantik para pengurus Dharma Wanita Persatuan Tolikara masa tugas 2024-2029. Apresiasi juga disampaikan kepada Wakil Bupati Yotam Wonda, SH, M.Si, dan Sekda Tolikara Dr Yosua Noak Douw, S.Sos, M.Si, MA.

Kemudian, Dandim 1716/Tolikara Letkol Inf Justus Bernard Mara, S.Sos, MIP, para asisten Setda, staf Ahli Bupati, Kepala Bank Papua Cabang Karubaga, Kepala Kantor Agama, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), para pengurus terlantik, dan tamu undangan yang berkenan hadir dalam kesempatan tersebut.

“Saya menyampaikan puji dan syukur atas kasih dan kemurahan Tuhan sehingga pengukuhan para pengurus Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Tolikara dan Dharma Wanita Persatuan Unsur Pelaksana masa bakti 2024–2029 berjalan lancar dan sukses. Pengukuhan ini bukan sekadar acara seremonial tetapi mengandung amanah dan tanggung jawab besar yang harus diemban dengan ikhlas dan penuh penuh dedikasi,” ujar Novita.

Menurut Novita, sebagai istri aparatur sipil negara (ASN) ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Tolikara memiliki peran ganda yang sangat penting. Di satu sisi, ibu-ibu adalah pendamping setia suami yang bertugas memberikan dukungan penuh agar mereka dapat bekerja maksimal dan sepenuh hati.

“Di sisi  lain, kita semua, ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Tolikara adalah agen perubahan yang setia berkontribusi besar dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan  kesejahteraan keluarga serta masyarakat. Selamat kepada ibu-ibu yang baru dilantik dan selamat pula menunaikan tugas mengabdi bangsa dan negara,” kata Novita.

Dalam kesempatan tersebut, Novita juga menitip beberapa pesan kepada para pengurus baru. Pertama, membangun solidaritas dan kekompakan. Kekuatan sebuah organisasi terletak pada kerja sama yang solid para anggotanya.

Karena itu ia juga meminta pengurus baru merawat dan menjalin tali silaturahmi, saling mendukung, bahu-membahu dalam melaksanakan setiap program kerja.

Kedua, menjalankan program kerja dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi. Hal tersebut penting mengingat Dharma Wanita Persatuan memiliki berbagai program di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya.

“Saya berharap agar para pengurus baru dapat menerjemahkan program-program tersebut melalui karya nyata yang membawa manfaat bagi masyarakat dan anggota,” kata Novita lebih lanjut.

Ketiga, berkolaborasi dan bersinergi. Novita mengajak para pengurus menjalin komunikasi dan koordinasi yang harmonis bukan dalam urusan internal organisasi. Namun, lebih dari itu dengan organisasi wanita lainnya, instansi pemerintah, dan berbagai pihak terkait (stakeholders). Dengan demikian, akan tercapai hasil yang lebih maksimal.

Keempat, menjadi motor penggerak dan inspirasi bagi orang lain. Para ketua unsur pelaksana diharapkan menjadi contoh atau teladan dan inspirasi bagi seluruh anggota di lingkungannya serta mendorong kreativitas dan kemandirian anggota.

“Kepada para pengurus lama, atas nama pengurus baru saya mengucapkan terima kasih atas kerja keras, pengabdian, pengorbanan, sumbangsih, dan teladan yang telah diberikan. Semoga apa yang telah dibangun atau dikerjakan dapat  kami lanjutkan dan kembangkan demi kebaikan bersama,” kata Novita.

Novita juga berdoa dan berharap agar kepengurusan Dharma Wanita Persatuan Tolikara periode 2024-2029 dapat membawa semangat baru, inovasi, dan energi positif untuk kemajuan organisasi dan daerah.

”Mari kita niatkan setiap langkah kita sebagai ibadah dan pengabdian demi terwujudnya Dharma Wanita yang berdaya, berkontribusi, dan relevan. Mohon maaf bila ada kekhilafan atau atau kekurangan. Tuhan memberkati kita semua. Terima kasih. Wa… wa…. wa,” ujar Novita. (*)