DAERAH  

Asisten II Setda Dr Imanuel Gurik Ingatkan Masyarakat dan Semua Elemen Jaga Keamanan Tolikara

Asisten II Sekretariat Daerah Kabupaten Tolikara Dr Imanuel Gurik, SE, M.Ec.Dev mewakili Bupati Willem Wandik, S.Sos, saat memimpin apel pagi bersama aparatur sipil negara di halaman Kantor Bupati Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (17/9). Foto: Istimewa

KARUBAGA, ODIYAIWUU.com — Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Tolikara Dr Imanuel Gurik, SE, M.Ec.Dev mewakili Bupati Willem Wandik, S.Sos, Rabu (17/9) memimpin apel pagi bersama aparatur sipil negara (ASN) di halaman Kantor Bupati Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan.

Imanuel memimpin apel mewakili Bupati Wandik dan Wakil Bupati Yotam Wonda, SH, M.Si, yang berhalangan karena sedang menunaikan tugas dinas penting di luar daerah. Imanuel dalam arahannya mengapresiasi para ASN yang rutin mengikuti apel pagi. 

Namun, Imanuel, birokrat berusia muda lulusan Program Doktor Ilmu Ekonomi lulusan Universitas Cenderawasih (Uncen), Jayapura, juga mengingatkan para ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolikara agar selalu berada di tempat tugas. ASN juga diminta rutin mengikuti apel guna meningkatkan disiplin diri sebagai abdi negara dalam pelayanan publik.

“Apel adalah kewajiban kita sebagai aparatur sipil negara. Jangan sampai pimpinannya hadir, tetapi stafnya tidak hadir. Karena itu, saya berharap agar kehadiran dalam setiap ape harus menjadi perhatian bersama,” ujar Imanuel dari Karubaga, Tolikara, Papua Pegunungan, Kamis (18/9).

Selain itu, Imanuel juga mengingatkan pentingnya masyarakat dan seluruh elemen menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) agar tetap kondusif, termasuk menjaga keutuhan wilayah daerah.

“Dalam rangka penertiban dan pengamanan wilayah hukum Kabupaten Tolikara, pemerintah telah menetapkan 27 distrik baru di daerah perbatasan dengan kabupaten tetangga. Saya perlu mengingatkan agar para ASN, kepala suku, LMA, gereja, tokoh perempuan, dan masyarakat memiliki tanggung jawab moral menjaga keamanan dan keutuhan wilayah Tolikara,” kata Imanuel, magister (S2) jebolan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Menurut Imanuel, bila wilayah Tolikara seluas 14.564 km² bergeser atau diambil kabupaten lain, dampaknya sangat besar. Luas wilayah Tolikara sudah diatur berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Tolikara. Karena itu, ia mengajak masyarakat dan seluruh elemen menjaga wilayah kabupaten bertajuk Tanah Injil.

Imanuel juga menyampaikan apresiasi kepada para calon PNS distrik yang hadir dengan mengenakan atribut lengkap. Mulai dari seragam, topi, hingga papan nama. Menurutnya, penampilan rapi adalah cermin disiplin dan profesionalisme ASN, sehingga ASN senior diminta meneladani semangat mereka.

Menurut Imanuel juga menyoroti peristiwa yang terjadi di Yalimo, kabupaten tetangga. Persoalan tersebut menjadi urusan internal sehingga diharapkan tidak mempengaruhi suasana damai yang sudah tercipta dengan baik di Tolikara. Para ASN dan masyarakat diminta tetap fokus bekerja, menjaga pola komunikasi sebagai sesama demi menghindar dari gesekan sosial.

“Memasuki September, saya juga mengingatkan seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah segera menuntaskan program kerja tahun 2025. Kini, masih tersisa tiga bulan untuk menyelesaikan anggaran. Pekerjaan harus selesai 100 persen dan tidak asal-asalan. Pimpinan OPD wajib berada di kantor agar pelayanan administrasi berjalan lancar,” katanya.

Imanuel juga menegaskan kembali bahwa Tolikara adalah Tanah Injil, sehingga ASN dituntut bekerja jujur, tulus, dan penuh tanggung jawab. “Jika kita bekerja dengan jujur dan tulus di atas Tanah Injil, pada waktunya kita akan memanen berkat melimpah dari Tuhan,” ujar Imanuel, mantan Kepala Bappeda Tolikara. (*)