TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Mimika mulai Jumat-Rabu (12-17/12) mengadakan lokakarya (workshop) bagi para pengurus serta pelatihan (training) bagi para pengrajin di Hotel Grand Tembaga, Jalan Yos Sudarso, Timika, Papua Tengah.
Acara pembukaan lokakarya dan pelatihan dihadiri Wakil Ketua Dekranasda Mimika Ny Periana Kula Kemong, Ketua Harian Dekranasda Ny Nela Manggara, unsur Forkopimda, para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), ketua organisasi masyarakat, tamu undangan serta para pengrajin dari berbagai distrik. Kegiatan tersebut ditangani panitia yang dipimpin Nur Ihfa Karopukaro.
Wakil Bupati Mimika Emanuel Kemong dalam sambutannya mengatakan, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan fondasi utama untuk memajukan sektor kerajinan daerah.
“Kegiatan ini adalah bagian dari pengembangan sumber daya manusia Dekranasda yang profesional serta pembinaan bagi para pengrajin. Kita ingin menghasilkan pengrajin yang berkualitas dan mampu bersaing,” ujar Emanuel di Hotel Grand Tembaga, Timika, Papua Tengah, Jumat (12/12).
Emanuel juga menekankan, Mimika tidak sekadar kaya sumber daya alam (SDA), tetapi juga memiliki potensi seni budaya serta kerajinan tangan yang unik dan luar biasa.
“Para pengrajin adalah duta budaya kita. Melalui karya mereka, kekayaan budaya dan hasil kerajinan karya masyarakat Mimika diperkenalkan ke luar,” kata Emanuel lebih lanjut.
Dalam kesempatan itu, Emanuel juga menjabarkan tiga agenda utama dalam lokakarya dan pelatihan. Pertama, lokakarya terkait ketrampilan berbicara di depan (public speaking) dan etika bersosialisasi.
Tujuannya, meningkatkan kemampuan pengrajin dalam membangun jejaring, mempresentasikan produk, dan berkolaborasi dalam skala yang lebih luas.
Kedua, sosialisasi hak kekayaan intelektual (HKI). Emanuel mengatakan, kerajinan adalah buah kreativitas dan ide orisinil. “Dengan memahami HKI, kita melindungi karya dari penipuan sekaligus meningkatkan nilai ekonomi dan daya saingnya,” ujar Emanuel.
Ketiga, pelatihan teknis kerajinan. Pelatihan teknis ini dimaksud sebagai wadah peningkatan kualitas, teknik produksi, dan inovasi agar produk kerajinan Mimika tidak hanya indah, tetapi juga memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Emanuel mengimbau seluruh peserta untuk mengikuti rangkaian kegiatan dengan sungguh-sungguh. “Manfaatkan kesempatan ini dan aktif bertanya. Jadikan ilmu yang didapat sebagai modal untuk mengembangkan usaha kerajinan,” ujar Emanuel.
Lokakarya dan pelatihan selama selama enam hari tersebut diharapkan dapat menjadi momentum memperkuat kapasitas pengurus Dekranasda Mimika dan para pengrajin serta mendorong tumbuhnya industri kerajinan lokal yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing tinggi. (*)










