TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Bupati Mimika Johannes Rettob atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, seluruh masyarakat, dan secara pribadi menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya dua karyawan PT Freeport Indonesia yang ditemukan tim penyelamat di area terdampak peluncuran material basah di Grasberg, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (20/9/2025) sekitar pukul 08.45 WIT.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Mimika, seluruh masyarakat, dan secara pribadi, saya menyampaikan turut berbelasungkawa yang mendalam atas berpulangnya dua saudara kita, karyawan Freeport,” ujar Bupati John Rettob di Timika, kota Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Minggu (21/9).
Saat ini, lanjut John, Pemkab Mimika dan masyarakat masih menunggu hasil identifikasi dari pihak kepolisian. Karena itu, ia juga memohon doa dan berharap lima karyawan lain yang masih terjebak dapat ditemukan dalam keadaan selamat.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Mimika saya juga mengapresiasi kerja keras tim penyelamat tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia yang saat ini masih terus melakukan pencarian dengan segala sumber daya yang dimiliki. Kami memberikan semangat tulus kepada seluruh tim yang bekerja tanpa lelah dalam proses penyelamatan ini,” kata John lebih lanjut.
Hingga Minggu (21/9 sudah memasuki hari ke-12 operasi penambangan Freeport dihentikan sementara. Keputusan tersebut diambil karena perusahaan memprioritaskan pencarian dan evakuasi terhadap lima karyawan yang masih dinyatakan hilang.
“Kami memastikan pemerintah akan terus memberikan pendampingan penuh kepada keluarga korban. Kami berharap keluarga tetap tabah, tetap kuat dalam menghadapi cobaan ini. Kita punya rencana, tetapi Tuhan memiliki rencana yang lebih indah bagi perjalanan hidup manusia,” kata John.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Clayton Allen Wenas alias Tony Wenas, Sabtu (20/9) menyampaikan ucapan duka cita, belasungkawa kepada keluarga korban dua pekerja PTFI asal Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dan Tulungagung, Jawa Timur.
Ucapan duka kepada keluarga korban disampaikan Tony, bos PTFI, usai tim penyelamat menemukan dua rekan kerja yang terjebak perusahaan saat insiden luncuran material basah di area tambang bawah tanah (underground) Grasberg Block Cave Tembagapura pada Senin (8/9) sekitar pukul 22.00 WIT.
Menurut Tony, dengan rasa duka yang mendalam, pihaknya menyampaikan bahwa dari proses identifikasi oleh tim medis bersama pihak kepolisian telah dikonfirmasi bahwa kedua tukang listrik (electrician) tersebut adalah Wigih Hartono dari PT Cita Contract dan Irawan dari PT Cita Contract
“Atas nama perusahaan dan pribadi, saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan,” ujar Tony Wenas dari Timika, Sabtu (20/9).
Menurut Tony, pria asal Kawanua, Sulawesi Utara, pihak perusahaan akan terus mendampingi dan memberikan dukungan penuh kepada keluarga di masa sulit ini.
“Tim penyelamat bekerja tanpa henti dengan mengerahkan seluruh daya upaya, meski dihadapkan pada tantangan besar dan risiko tinggi,” ujar Tony.
Tony menambahkan, hingga saat ini upaya pencarian terhadap lima rekan kerja lainnya masih terus dilakukan. Perusahaan juga mengajak semua pihak untuk memberikan doa dan dukungan moral bagi tim penyelamat di lapangan agar seluruh rekan kerja dapat segera ditemukan.
“PTFI juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam menghadapi masa sulit ini,” kata Tony lebih lanjut.
Dua jenazah dari tujuh pekerja PTFI, korban longsor material basah tambang bawah tanah (underground) di Grasberg Block Cave di area tambang Tembagapura, Mimika, Sabtu (20/9) sekitar pukul 8.45 WIT berhasil diidentifikasi.
Tim penyelamat PTFI berhasil menemukan dan mengevakuasi jenazah Irawan dan Wigih Hartono, karyawan yang terjebak menyusul terjangan longsor material basah di underground Grasberg Block Cave, Senin (8/9) sekitar pukul 22.00 WIT.
Kepala Kepolisian Resor Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman, SIK, MH mengatakan, jenazah Irawan diketahui adalah pekerja yang berasal dari Cilacap. Sedangkan Wigih Hartono adalah pekerja asal Tulungagung.
“Saat ini jenazah sedang proses identifikasi atau visum et repertum dan disholatkan. Sabtu (20/9) hari ini juga langsung diterbangkan ke kampung halaman masing-masing. Pencarian dan evakuasi terhadap lima korban lain berlangsung,” ujar Billy di Timika, Papua Tengah, Sabtu (20/9). (*)