Yayasan Maga Edukasi Papua Teken MoA Bersama Parlemen Papua Nugini - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Yayasan Maga Edukasi Papua Teken MoA Bersama Parlemen Papua Nugini

Penandatangan Nota Kerjasama atau Memorandum of Agreement (MoA) antara Anggota Parlemen Papua Nugini asal Vanimo Green River District Hon. Belden Namah, MP mewakili Pemerintah Papua Nugini dengan pendiri Yayasan Maga Edukasi Papua (YMEP) Samuel Tabuni disaksikan Rektor UIP Dr Izak Morin, MA serta Chief Executive Officer of Vanimo Green River District Mr Kida Ambakua di Golden Medallion Hotel, Valimo, kota Provinsi Sepik Barat, Papua Nugini, Jumat (8/9). Foto: Istimewa

Loading

VANIMO, ODIYAIWUU.com — Pihak Yayasan Maga Edukasi Papua (YMEP) menandatangani nota kerja sama (Memorandum of Agreement/MoA) dengan Pemerintah Papua Nugini melalui Anggota Parlemen Nasional asal Vanimo Green River Distrik Hon Belden Namah MP di Golden Medallion Hotel, Valimo, kota Provinsi Sepik Barat, Papua Nugini, Jumat (8/9).

MoA tersebut diteken Belden dan pendiri YMEP Samuel Tabuni sebagai wujud komitmen bersama membangun kerjasama jangka panjang mengembangan Universitas Internasional Papua (UIP) dan Papua Language Institute (PLI) yang dikelola YMEP. Prosesi penandatanganan MoA disaksikan Rektor UIP Dr Izak Morin, MA dan Chief Executive Officer of Vanimo Green River District Mr Kida Ambakua.

Belden mengatakan, gagasan menjalin kerjasama di bidang pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Papua, wilayah tapal batas Indonesia dan Papua New Guinea sekitar tiga tahun lalu dibahas. Karena itu, ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Samuel Tabuni dan rombongan yang telah berkenan hadir sehingga proses penandatanganan MoA berlangsung sukses.

“Saya dan adik saya, Samuel Tabuni, sudah lama membicarakan rencana kerjasama pendidikan lintas batas dalam membangun SDM Papua Nugini maupun Papua Barat melalui pendidikan,” ujar Belden melalui keterangan tertulis Kepala Bagian Humas Universitas Internasional Papua Abdiel Fortunatus Tanias yang diterima Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Sabtu (9/9).

Menurut Belden, tiga tahun lebih gagasan kerja sama itu diperbincangkan dengan Tabuni. Karena itu, ia mengaku, MoA yang diteken tersebut juga tidak lepas dari kesepakatan antar pimpinan negara Papua Nugini dengan Indonesia baru-baru ini mengenai rencana pelaksanaan kerjasama antar negara di bidang pendidikan.

Selain itu, kata Belden, saat berlangsung rapat terbatas District Development Authority Board sebelumnya, telah disepakati mendukung pembangunan fasilitas pendidikan Universitas Internasional Papua guna memberikan kemudahan bagi generasi muda kedua negara khususnya yang tinggal di tapal batas Republik Indonesia dan Papua Nugini, khususnya di Vanimo Green River District.

Kerjasama pendidikan ini, lanjut Belden, membuat perbatasan antar negara menjadi ‘imaginary border’, di mana melalui pendidikan relasi antar saudara-saudari beda negara ini semakin diperkuat.

Samuel Tabuni usai penandatanganan MoA menyampaikan syukur atas campur tangan Tuhan dalam seluruh proses hingga sukses penandatangan nota kerja sama. Karena itu, mewakili keluarga besar YMEP ia menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Papua Nugini yang diwakili Hon Belden Namah, MP atas dukungan yang diberikan.

“Kerjasama di bidang pendidikan ini tidak hanya mencakup program studi putra-putri asal Papua Nugini di Universitas Internasional Papua. Kerja sama dengan YMEP juga melalui PLI yang diharapkan turut membantu proses persiapan bahasa, baik itu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris maupun Bahasa Rusia untuk putra-putri asal Papua Nugini dalam mengakses beasiswa S1, S2, S3 di berbagai pendidikan tinggi di Rusia, Amerika, Israel dan di Indonesia yang selama menjadi mitra YMEP,” ujar Tabuni.

Tabuni menambahkan, sebelumnya ia juga menandatangani MoA dengan Gubernur West Sepik Papua Nugini terkait rencana pengiriman mahasiswa untuk berproses di UIP dan PLI.

“Penandatanganan MoA yang baru saja dilaksanakan tentu semakin memperluas jangkauan program pendidikan yang ditawarkan melalui UIP dan PLI yang kami Kelola di bawah Yayasan Maga Edukasi Papua,” kata Tabuni, tokoh muda Papua dan magister (S2) jebolan The Henrew University of Jerusalem, Israel.

Izak Morin menambahkan, secara prinsip Universitas Internasional Papua siap menyambut kehadiran putra-putri asal Papua Nugini yang akan melanjutkan kuliah di kampus itu.

Salah satu indikator penting standar sebuah kampus internasional selain karena kualitas layanannya, adalah kehadiran mahasiswa asing yang dididik dan dibina di UIP.

“Penandatanganan MoA ini akan kami tindaklanjuti melalui berbagai persiapan internal maupun dengan Pemerintah Papua Nugini khususnya yang tinggal wilayah Vanimo sesuai dengan kapasitas dan tanggungjawab masing-masing,” ujar Izak.

Wakil Rektor III UIP Abinus Sama, S.Sos, MIR menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Kepala Kakanwil Hukum dan HAM Papua Anthonius M. Ayorbaba, SH, M.Si; Kepala Konsulat Jenderal RI untuk Papua Nugini di Vanimo Allen Simarmata; dan Kepala Konsulat Papua Nugini untuk Indonesia di Jayapura Kolonel Geoffrey L Wiri.

Ketiganya dinilai mendukung usaha Universitas Internasional Papua dalam menjalankan program-programnya terutama melalui kerjasama antar negara guna menjangkau warga masyarakat Papua Nugini yang tinggal di Vanimo dan sekitarnya.

“Kami juga berharap semoga kerjasama yang telah dibangun oleh Universitas Internasional Papua dengan berbagai pihak di Papua Nugini di masa mendatang juga dapat terus mendapat dukungan,” kata Abinus. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :