Uskup Yanuarius Minta Icakap dan Dosen Katolik Harus Tampil Beda Perjuangkan Kebaikan Bersama

Uskup Yanuarius Minta Icakap dan Dosen Katolik Tampil Beda Perjuangkan Kebaikan Bersama

Uskup Dioses Jayapura Mgr Dr Yanuarius Theophilus saat memimpin Misa Pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Cendekiawan Awam Katolik Papua (Icakap) Santo Ignatius Loyola periode 2023-2027 dan Dewan Pastoral Kampus di Gereja Katolik Kristus Terang Dunia Waena, Jayapura, Papua, Jumat (5/4). Foto: Gusty Masan Raya

Loading

JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Uskup Dioses Jayapura Mgr Dr Yanuarius Theophilus Matopai You meminta seluruh jajaran pengurus Ikatan Cendekiawan Awam Katolik Papua (Icakap) dan Dewan Pastoral Kampus dari sejumlah perguruan tinggi di Jayapura harus tampil dengan kualitas berbeda, berani memperjuangkan nilai kebenaran dan keadilan serta proaktif mengupayakan kebaikan bersama (bonum commune).

“Icakap harus tampil beda dan berbobot, yang selalu diperhitungkan dan selalu memperjuangkan kebaikan bersama atau bonum commune,” kata Uskup Yan You dalam khotbahnya pada Misa Pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Icakap Santo Ignatius Loyola periode 2023-2027 dan Dewan Pastoral Kampus di Gereja Katolik Kristus Terang Dunia Waena, Jayapura, Jumat (5/4).

Selain itu, Uskup Matopai juga harus berani perjuangkan kebenaran dan keadilan, bukan pengecut. Kalau ragu-ragu mundur. Karena percaya pada Yesus yang bangkit harus menghasilkan buah kebangkitan dengan tindakan nyata.

Dengan merenungkan Injil Yohanes 21: 1-14 tentang peristiwa Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di Danau Tiberias, Uskup Matopai mengajak para pengurus Icakap harus berani tampil mewartakan iman akan Yesus yang bangkit seperti yang dilakukan para rasul, tanpa ada rasa takut.

“Jangan pernah mundur bilamana ada ancaman. Sebab akan banyak resiko bagi kita yang mau perjuangkan kebenaran. Seperti yang dialami Para Rasul, mereka dibawa ke pengadilan saat melakukan mujizat penyembuhan. Ingat pesan Yesus, ‘setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya memikul salibnya, dan mengikut Aku’,” ujar Uskup Matopai.

Dosen Katolik

Menurut Uskup Matopai, puncak Iman Kristiani kita yaitu Kebangkitan Yesus dari kematian-Nya yang baru saja dirayakan dalam Hari Paskah. Jikalau Tuhan Yesus tidak bangkit, katanya, maka agama Kristen tidak ada di lima benua ini. 

Kebangkitan Yesus ditandai dengan makam kosong dan peristiwa penampakan-Nya kepada murid-murid-Nya, termasuk penampakan Yesus kepada Yohanes dan Petrus yang sedang menjala ikan di Danau Tiberias.

“Melalui mulut Para Rasul, mereka mewartakan kabar kebangkitan Yesus. Sementara rasul lain takut, hilang, kabur karena Tuhan yang mereka cintai disiksa dan dibunuh secara keji. Upaya Yesus yang menampakkan diri berulang kali adalah untuk mau meyakinkan mereka, supaya mereka percaya dan berani mewartakan kebenaran iman sampai peristiwa Pentakosta,” ujar Matopai.

Pada kesempatan itu, Uskup Matopai juga berpesan kepada para pengurus Dewan Pastoral Kampus bersama seluruh dosen dan pegawai Katolik, baik di Universitas Cenderawasih Jayapura, USTJ, Poltekes Jayapura, dan sejumlah kampus lainnya agar berani menjadi pewarta iman dalam kampus dengan menunjukkan sikap, perilaku, dan kualitas yang berbeda.

“Saya meminta bapak ibu dosen Katolik untuk mewartakan Kabar Gembira melalui tugas masing-masing, selain menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kalian harus menjadi pewarta kabar gembira di Kampus melalui pengajaran yang berkualitas. Sama seperti Yesus menampakkan diri berulang kali untuk meyakinkan iman para murid-Nya, maka kalian juga harus mengajar berulang kali. Tunjukkan bahwa dosen Katolik itu rajin lakukan penelitian, berintegritas, dan berkualitas,” kata Uskup putra asli orang asli Papua.

Sementara itu, Ketua Dewan Pastoral Kampus Dr Petrus Bahtiar, ST,MT dalam sambutannya pada acara ramah tamah usai Misa mengatakan, dirinya sangat bersyukur atas momen pengukuhan pengurus ini. 

Petrus berharap, peran kampus sebagai kaki tangan Kristus dan gereja harus dijalankan di semua perguruan tinggi di Jayapura demi mendukung semangat Gereja Katolik Keuskupan Jayapura yang mandiri dan misioner.

“Ini awal yang baik, saya berharap ke depan kita akan melakukan lagi kegiatan rekoleksi agar bisa duduk bersama membicarakan apa yang kita lakukan dua tahun ke depan,” kata Petrus. (Ansel Deri, Gusty Masan Raya/Odiyaiwuu.com)

 

Tinggalkan Komentar Anda :