MANOKWARI, ODIYAIWUU.com — Dua putra asli tanah Papua Komjen Pol Drs Paulus Waterpauw, M.Si dan Dr Drs Nathaniel Dominggus Mandacan, M. Si dipandang memiliki kualifikasi dan kapasitas mumpuni untuk dipertimbangkan Presiden Joko Widodo sebagai Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Papua Barat menggantikan Gubernur Drs Dominggus Mandacan, M.Si yang akan berakhir masa jabatannya sebagai gubernur bersama wakilnya, Mohammad Lakotani pada 11 Mei 2022.
Saat ini, Waterpauw menjabat Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan di Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia. Waterpau dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Mohammad Tito Karvanian sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Kemendagri pada 22 Oktober 2021. Sebelumnya, ia didapuk sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Mabes Polri. Saat menjabat Kabaintelkam, Waterpaw berpangkat Komjen alias jenderal berbintang tiga Polri.
Sedangkan Nathaniel saat ini menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat. Birokrat senior dengan kualifikasi pendidikan doktor (S-3) dengan track record, rekam jejak panjang dalam kepemimpinan selama menjadi aparatur sipil negara (ASN) di birokrasi Papua Barat. Dari sisi aturan yang berlaku, baik Waterpauw dan Nathaniel memiliki hampir semua syarat untuk diusulkan sebagai Pelaksana Harian Gubernur Papua Barat pasca kepemimpinan Gubernur Mandacan dan Wakil Gubernur Lakotani hingga diangkat Pelaksana Tugas Gubernur baru.
“Saya memandang bahwa baik Pak Paulus Waterpauw maupun Pak Nathaniel Dominggus Mandacan adalah dua dari sekian banyak putra putri terbaik dari kalangan orang asli Papua atau OAP yang memiliki kualifikasi masing-masing sesuai jenjang pendidikan dan pengalaman kerja di bidangnya masing-masing. Keduanya juga memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing pula untuk dipertimbangkan Bapak Presiden menjadi Pelaksana Harian Gubernur Papua Barat pasca kepemimpinan Bapak Gubernur Dominggus Mandacan dan wakilnya, Bapak Muhammad Lakotani hingga diangkat Pelaksana Tugas Gubernur yang baru,” ujar Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum Manokwari Yan Christian Warinussy kepada Odiyaiwuu.com dari Manokwari, Papua Barat, Sabtu (7/5).
Warinussy mengingatkan semua pihak, bila per tanggal 11 Mei 2022 saat berakhirnya masa jabatan Gubernur Mandacan dan wakilnya, Mohammad Lakotani, pemerintah pusat belum menunjuk siapa pejabat gubernur definitif, Nathaniel Mandacan akan melakukan tugas per 12 Mei sebagai Pelaksana Harian Gubernur Papua Barat hingga ditunjuk pejabat gubernur baru oleh Presiden Jokowi.
“Sedangkan Pak Waterpauw, saya kira semua orang Papua mengenal baik beliau sebagai sosok jenderal polisi putra asli Papua bintang tiga berprestasi. Beliau lama malang melintang dalam dunia kepolisian dan penegakan hukum di Indonesia dan tanah Papua. Saat ini beliau juga dipercaya menjabat sebuah posisi penting di Departemen Dalam Negeri yang khusus menangani persoalan hubungan antar negara Indonesia dengan negara tetangga Papua Nugini,” kata Warinussy lebih jauh.
Karena itu, menurut Warinussy, bila saatnya Presiden Jokowi memutuskan siapa di antara mereka berdua menduduki posisi Penjabat Gubernu Papua Barat sesuai aturan perundangan yang berlaku, hal itu merupakan keputusan bijak Presiden. Siapapun dari keduanya terpilih nanti, tentu tanpa pengaruh kepentingan politik manapun demi kesinambungan daerah dan kelangsungan roda pemerintahan menjelang dan pasca pesta demokrasi 2024.
Sosok Waterpauw juga diakui kemampuannya di kalangan dunia pendidikan di Papua Barat dalam berbagai kegiatan perkuliahan. Ia pernah tampil membedah kondisi Papua dan Papua Barat dalam kegiatan Studium General bertema Merajut Kebersamaan, Membingkai Harmoni Menuju Papua Barat Tercinta bersama Rektor Universitas Muhammadiyah (Unamin) Sorong Muhammad Ali yang dihadiri civitas akademika dan masyarakat luas di Unamin Sorong, Papua Barat pada Sabtu, 23 April 2022.
Saat itu, Waterpauw mengingatkan arahan Presiden Jokowi pada Rapat Terbatas Kabinet pada 14 Maret 2017 merujuk Nawa Cita Butir Ketiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa-desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Arahan itu yaitu kawasan perbatasan negara harus diperhatikan dan dibangun sehingga menjadi beranda terdepan dan etalase bangsa.
“Bapak Presiden mengingatkan agar pemerintah tidak berhenti pada pembangunan zona inti tetapi juga dilanjutkan dengan pembangunan zona pendukung dan memperlancar jalur konektivitas. Zona pendukung dapat dikembangkan menjadi terminal barang maupun peumpang pusat perdagangan atau pasar maupun fasilitas pendukung lainnya,” ujar Waterpauw.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sorong yang juga warga kota Sorong, Agatha Ure Wukak mengaku, Paulus Waterpauw adalah jenderal polisi putra asli Papua yang memiliki wawasan sangat luas terutama di bidang kepolisian. Berbagai jabatan juga pernah diembannya sebagai Bhayangkara negara. Begitu juga Sekretaris Daerah Papua Barat Nathaniel Mandacan. Pengalaman keduanya juga diakui Ety Wukak, sapaan akrabnya, tidak diragukan bila di antara mereka dipercaya Presiden Jokowi menjadi Penjabat Gubernur Papua Barat pasca kepemimpinan Gubernur Dominggus Mandacan dan Muhammad Lakotani.
“Kami sangat merindukan kelak bila di antara keduanya ada yang ditugaskan menjadi Penjabat Gubernur Papua Barat, provinsi kami semakin maju dan masyarakatnya lebih sejahtera. Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat bersama jajarannya serta masyarakat sudah bekerja keras memajukan Papua Barat. Besar harapan kami di tangan Pace Paulus dan Pak Nathaniel Mandacan, Papua Barat lebih maju lagi dan masyarakat tambah sejahtera,” kata Ety Wukak kepada Odiyaiwuu.com dari Sorong, Papua Barat, Sabtu (7/5). (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)