Penjabat Bupati Marthen Kogoya Ajak Warga Tolikara Jaga Kamtibmas Pemilu 2024 Saat Pleno Tingkat Kabupaten

Penjabat Bupati Marthen Kogoya Ajak Warga Tolikara Jaga Kamtibmas Pemilu 2024 Saat Pleno Tingkat Kabupaten

Penjabat Bupati Kabupaten Tolikara Marthen Kogoya, SH, MAP. Foto: Istimewa

Loading

KARUBAGA, ODIYAIWUU.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tolikara mulai Rabu-Selasa (28/2-5/3) menggelar Rapat Pleno Terbuka Tingkat Kabupaten dengan agenda Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Kabupaten pada Pemilu 2024, baik Pilpres maupun Pileg untuk DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota di Grand Sartika Hotel, Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan.

Penjabat Bupati Marthen Kogoya, SH, MAP mengajak warga dan seluruh stakeholder di Kabupaten Tolikara tetap menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama berlangsung rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kabupaten agar KPU Kabupaten Tolikara menjalankan tugasnya menyukseskan kegiatan tersebut yang merupakan agenda nasional.

“Sebagai kepala daerah, saya mengajak sekaligus mengimbau warga dan semua stakeholder agar tetap tenang menunggu hasil kerja KPU Kabupaten Tolikara selalu penyelenggara di daerah ini terkait pleno terbuka hasil perhitungan suara Pilpres dan Pileg,” ujar Kogoya melalui keterangan yang diperoleh Odiyaiwuu.com dari Karubaga, kota Kabupaten Tolikara, Papua Pegunungan, Sabtu (2/3).

Pihaknya juga meminta warga dan stakeholder memberi waktu kepada penyelenggara bersama seluruh perangkatnya mulai dari PPS dan PPD melakukan pleno terbuka. Pleno terbuka itu, ujarnya, tentu dikawal partai politik melalui wakil-wakilnya yang ditunjuk sebagai saksi di tingkat kabupaten serta Bawaslu daerah.

Kogoya, birokrat senior putra asli Papua dari Tolikara, juga meminta pengurus partai politik dan para caleg yang masuk dalam bursa Pemilu 2024 agar setia memberikan pemahaman dan pendidikan politik yang edukatif kepada warga, terutama para pendukung.

Dengan demikian, Pemilu sebagai pesta demokrasi di Tolikara semakin hari semakin berkualitas oleh karena warga juga sudah memiliki pemahaman utuh dan benefit politik dari proses Pemilu.

“Kita semua, termasuk rekan-rekan pengurus partai politik dan caleg memberikan pendidikan politik berkesinambungan kepada masyarakat agar Pemilu sebagai pesta demokrasi di masa akan datang di Tolikara berjalan lebih dan dewasa. Kalah-menang dalam kompetisi politik seperti Pemilu merupakan hal wajar,” katanya.

Pengurus partai dan juga caleg juga diminta dapat menerima hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara. Seberapa besar suara yang diperoleh merupakan buah kerja maksimal pengurus dan caleg meyakinkan masyarakat pemilih pemilik kedaulatan.

Karena itu, lanjut Kogoya, tentu tidak dibenarkan bila ada pihak lain di luar partai atau caleg maupun oknum yang melakukan provokasi kepada pada hal-hal yang tidak diinginkan. Tolikara mesti dijaga semua pihak sebagai honai, rumah penuh damai.

“Perlu saya tegaskan, apapun hasil yang ditetapkan KPU Kabupaten Tolikara berdasarkan perolehan atau penghitungan mulai dari TPS hingga pleno Tingkat kabupaten diterima dengan jiwa besar dan lapang dada,” katanya.

Dalam demokrasi, lanjut Kogoya, kalah-menang itu hal biasa. Tidak perlu melakukan protes yang menimbulkan konflik horisontal dan berdampak pada gangguan kamtibmas. Konflik harus kita hindari atau jauhi. Kita sama-sama jaga rakyat Tolikara agar tetap aman dan beraktivitas dengan baik,” katanya.

Pihaknya juga menyinggung mengapa rapat pleno terbuka tingkat kabupaten berlangsung di Wamena. Pemilihan tempat pleno terbuka di Wamena ditempuh berdasarkan pertimbangan belum ada ruang kantor di Tolikara memadai dan juga alasan menjaga kamtibmas di daerah.

“Kondisi sarana di Tolikara, terutama Gedung atau kantor yang layak dan aman bagi KPU untuk melakukan pleno belum memadai sehingga KPU memutuskan melakukan pleno di luar wilayah hukum Tolikara. Selain itu, pemidahan lokasi pleno terbuka juga alasan keamanan sehingga diperbolehkan,” jelasnya.

Kogoya juga menyampaikan pesan kepada warga adan caleg yang menyaksikan kegiatan pleno dari luar lokasi di Wamena tetap ikut membantu menjaga keamanan dan ketertiban bersama. Masing-masing pihak harus menjaga nama baik Tolikara selama pleno tingkat kabupaten berlangsung.

“Kita semua harus bertanggung jawab untuk menjaga kamtibmas di Kabupaten Jayawijaya sebagai tempat pleno tingkat kabupaten,” kata Kogoya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Tolikara Dr Yosua Noak Douw, S.Sos, M.Si. MA menegaskan, pihaknya sepakat dengan imbauan Penjabat Bupati Marthen Kogoya agar warga, pengurus partai politik, pendukung, dan masyarakat menjaga kamtibmas selama proses pleno terbuka tingkat kabupaten berlangsung di Wamena.

“Durasi (tenggat waktu) pleno terbuka tingkat kabupaten terbatas dan sesuai dengan aganda nasional Pemilu 2024. Kalau tak ada kendala, tentu KPU Kabupaten Tolikara dapat menuntaskan tugasnya sehingga hasil kerja keras partai politik bersama kader-kadernya segera diketahui. Mereka-mereka yang terpilih adalah pemimpin kita semua yang akan bersinergi dengan pemerintah untuk memajukan masyarakat,” ujar Yosua kepada Odiyaiwuu.com dari Karubaga, Tolikara, Sabtu (2/3).

Yosua, putra asli Papua dan doktor lulusan Universitas Cendrawasih, Jayapura, juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada KPU Kabupaten Tolikara selaku penyelenggara, Bawaslu daerah, aparat keamanan baik TNI maupun Polri, pimpinan partai politik, caleg, pendukung serta masyarakat luas yang berpartisipasi dalam Pemilu 2024.

“Pemilu, baik Pilpres maupun Pileg merupakan momentum penting rekrutmen pemimpin yang akan bersinergi dengan pemerintah daerah melayani masyarakat. Pemilihan kepala daerah seluruh Indonesia juga akan berlangsung. Pengalaman positif Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif tahun 2024 menjadi guru yang baik dan panduan kita semua di tanah Papua, khususnya di Tolikara menghadapi Pilkada mendatang,” lanjut Yosua, mantan Kepala Kesbangpol Tolikara.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tolikara Imanuel Gurik SE, M.Ec.Dev sebelumnya mengatakan, secara umum pelaksanaan Pemilu 2024 di Tolikara berjalan penuh damai dan aman.

Buktinya, ujar Imanuel, baik Pilpres maupun Pileg tidak terjadi pemungutan suara ulang (PSU). Kondisi tersebut menunjukkan, secara umum Pemilu di wilayah itu tidak ada masalah berarti.

“Saya berharap agar semua pihak, terutama calon anggota DPRD maupun partai politik peserta Pemilu 2024 menyerahkan waktu sepenuhnya kepada KPU Kabupaten Tolikara selalu penyelenggara untuk melakukan pleno hasil Pemilu,” ujar Imanuel kepada Odiyaiwuu.com dari Karubaga, Tolikara, Selasa (27/2).

Imanuel, birokrat muda dan putra asli Tolikara, juga berharap agar masing-masing calon anggota DPRD dan pimpinan partai politik sejenak bersabar menunggu hasil pleno Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tolikara.

“Para caleg dan pengurus serta anggota partai politik perlu membantu KPUD Tolikara agar menunaikan tugasnya menyukseskan Pemilu karena merupakan agenda nasional. Hindari tindakan yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat,” kata Imanuel. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :