MOWANEMANI, ODIYAIWUU.com — Tokoh Agama Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Pendeta Yehezkiel Dumupa, S.Th mengimbau warga masyarakat terutama tokoh masyarakat, intelektual, pemuda, pendidikan, dan perempuan bahu-membahu dan tetap setia menjaga berbagai potensi gangguan dari luar agar Dogiyai tetap aman dan damai.
Imbauan Pendeta Yehezkiel, gembala umat dan tokoh masyarakat tersebut lahir menyusul terjadinya pembakaran rumah dan kios warga Dogiyai yang terjadi Minggu (22/5) malam hingga Senin (23/5) dini hari waktu Papua. Semua elemen perlu menyatukan semangat bersama menjaga kedamaian di wilayah itu agar warga beraktivitas leluasa mencari rejeki demi keluarga.
“Saya sudah mendengar peristiwa kebakaran rumah dan kios warga semalam. Saya sudah mengimbau kepada sejumlah warga terutama generasi muda kami agar membantu menjaga kedamaian daerah. Dogiyai perlu dijaga agar tetap menjadi daerah yang damai dan terhindar dari potensi gangguan terutama pihak-pihak luar yang tidak bertanggungjawab. Dogiyai harus menjadi kampung yang memberi ketenangan dan kedamaian agar semua warga leluasa menunaikan tugas dan aktivitas hariannya,” ujar Ketua Klasis Kamuu Timur Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua Pendeta Yehezkiel Dumupa, S.Th saat dihubungi Odiyaiwuu.com melalui telepon selular di Mowanemani, kota Kabupaten Dogiyai, Papua, Senin (23/5).
Peristiwa naas menimpa warga di sejumlah kampung di Kabupaten Dogiyai, Minggu (22/5) malam hingga Senin (23/5) dini hari waktu Indonesia Timur. Puluhan rumah dan kios milik warga Dogiyai dibakar orang tak dikenal. Pasca peristiswa pembakaran rumah dan kios milik warga tersebut, sekitar 100 orang warga korban terdiri dari perempuan dan anak-anak mengungsi ke markas TNI dan Polri setempat.
“Memang benar Minggu malam hingga Senin dini hari terjadi pembakaran rumah warga di tiga lokasi sehingga mereka mengungsi ke pos TNI-Polri,” ujar Kepala Kepolisian Resor (Polres) Dogiyai Kompol Bambang Suranggono mengutip Antaranews.com di Jayapura, Papua, Senin (23/5).
Namun, Kompol Bambang belum memastikan kelompok mana yang melakukan pembakaran. Para pelaku pembakaran diduga masyarakat asli Dogiyai dan sekitarnya. “Belum dipastikan karena mereka sudah bergabung yang awalnya berupaya membakar pasar namun tidak berhasil sehingga mengalihkan ke rumah warga, ” katanya.
Menurutnya, situasi sempat mencekam karena para pelaku yang hendak melakukan pembakaran berupaya membakar berbagai lokasi lain yang tidak diamankan aparat. Bahkan ada dugaan kantor Kepolisian Sektor (Polsek) yang kini menjadi Markas Polres Dogiyai juga menjadi sasaran dan hendak dibakar. Saat ini aparat keamanan tetap bersiaga dan Kapolres Bambang sudah meminta bantuan penambahan pasukan untuk mengantisipasi pembakaran susulan.
“Dalam catatan polisi ada 20 unit rumah yang berlokasi di kampung Ikebo, Kimupugi, dan Ekemanida ludes terbakar namun tidak ada korban jiwa,” ungkap Kapolres Dogiyai Kompol Bambang. Tiga kampung: Ikebo Kimupugi, dan Ekemanida terletak di Distrik (Kecamatan) Kamu, Dogiyai. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)