BINTUNI, ODIYAIWUU.com — Pihak Manajemen Markas Pusat Komnas Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) mengumumkan, terjadi penembakan oleh anggotanya terhadap tiga aparat keamanan Indonesia dan pengibaran Bendera Bintang Fajar di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat.
“Kami menerima laporan resmi dari Panglima TPNPB Kodap IV Sorong Raya Brigjen Deni Moos pada Senin (13/1) pukul 15.30 WIT,” ujar Juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom melalui keterangan tertulis yang diperoleh Odiyaiwuu.com dari Bintuni, Papua Barat, Senin (13/1).
Sebby mengatakan, laporan itu juga menyebutkan bahwa pasukan Kodap IV Sorong Raya berhasil menembak tiga aparat Indonesia hingga tewas dalam penyerangan terhadap pos keamanan di Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni.
Penyerangan tersebut terjadi sejak pukul 07.30-09.00 pagi. Akibatnya, tiga aparat keamanan Indonesia meninggal dan lainnya mengalami luka-luka. Sementara serangan balasan yang dilakukan aparat keamanan Indonesia disebut tidak berhasil.
“Senjatanya tidak bunyi dan tidak mengeluarkan peluru hingga akhirnya aparat keamanan melarikan diri ke hutan dan mengosongkan pos di Moskona Barat hingga TPNPB Kodap IV Sorong Raya mengibarkan bendera Bintang Fajar di halaman pos Indonesia sejak pagi hingga sore,” kata Sebby.
Penyerangan tersebut dipimpin langsung Wakil Komandan Operasi TPNPB Kodap IV Sorong Raya Manuel Aimau, Ruftis Barnabas Muuk bersama pasukan dari berbagai batalyon seperti Batalyon Moskona, Ovir, Saiir, Karef Hamit, Aikium, Ayosami, Buaya, dan Batalyon Sifat Raya.
Dalam laporan lebih lanjut yang disampaikan Brigjen Deni Moos, kata Sebby, disampaikan bahwa serangan tersebut merupakan serangan balasan terhadap aparat keamanan Indonesia yang telah menewaskan Komandan TPNPB dari Batalyon Moskona Marthen Aikingging yang gugur dalam pertempuran Desember lalu.
Sebby menjelaskan, PIS TPNPB juga melaporkan bahwa sejak sore hingga dini hari, aparat keamanan Indonesia telah dikirim dari Kabupaten Teluk Bintuni melalui darat dan udara ke Moskona Barat. Kehadiran aparat keamanan Indonesia di Moskona Barat mengakibatkan masyarakat sipil di 14 kampung ketakutan.
“Masyarakat ketakutan lalu melarikan diri ke hutan mencari tempat perlindungan karena takut menjadi sasaran operasi aparat Indonesia dalam melakukan pengejaran terhadap pasukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya,” ujar Sebby.
Informasi pihak Komnas TPNPB OPM juga diteruskan kepada Penanggungjawab Nasional Komando Markas Pusat Komando Nasional TPNPB OPM seperti Panglima Tinggi TPNPB OPM Jenderal Goliat Tabuni, Wakil Panglima Letnan Jenderal Melkisedek Awom, Kepala Staf Umum Mayor Jenderal Terianus Satto, dan Komandan Operasi Umum Mayor Jenderal Lekagak Telenggen. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)