JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Papua mengemukakan, aksi demo warga menolak daerah otonomi baru (DOB) di Dekai, Kota Kabupaten Yahukimo pada Selasa (15/3), berujung keributan dan pembakaran. Dua warga atas nama Yakop Deal (30) dan Erson Weipsa (22) meregang nyawa akibat terkena tembakan dalam insiden itu.
“Saya sudah berkoordinasi dengan Kapolres Yahukimo dan Bupati Yahukimo, Pak Didimus Yahuli bagaimana melakukan langkah-langkah cepat,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol Drs Ahmad Musthofa Kamal, SH kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Selasa (15/3) malam.
Menurut Musthofa Kamal, aksi massa demo damai dimulai pukul 10.00 WIT di Dekai, Ibu Kota Kabupaten Yahukimo. Massa berkumpul di beberapa titik lalu menyampaikan aspirasinya di kantor Kominfo Yahukimo. Mereka berorasi kurang lebih hampir tiga jam.
Orasi massa berjalan lancar. Namun, usai orasi ini terjadi gesekan dari masyarakat sendiri dan ditambah provokasi sehingga sekitar pukul 13.20 WIT masyarakat lain melakukan aksi pembakaran terhadap bangunan-bangunan rumah toko (ruko) yang berada di sekitar kantor Kominfo. Aksi massa juga menyasar petugas kepolisian sehingga terjadi bentrok.
Buntutnya, terjadi pembakaran di beberapa titik dan mengakibatkan pula jatuh korban baik petugas kepolisian maupun masyarakat. Selain dua warga meninggal, yang terkena tindakan kepolisian sehingg meninggal dunia. Selain itu, Etos Itlay dan Luki Kobak, dua warga menderita luka tembak di bagian paha.
Selain itu, ujar Musthofa Kamal, terkait rencana pengiriman personel ke Yahukimo, pihaknya sudah meminta Wakil Komandan Satuan Brimob Polda Papua mengirim dua pleton Brimob dengan membawa gas air mata.
“Saya tidak mau terjadi akses lain. Nantinya juga PJU yang akan dikirimkan ke Yahukimo yaitu Karo Ops, Dir Intel, Kabid Propam, dan Wadansat Brimob untuk mengambil langkah-langkah kepolisian serta memastikan SOP yang dilakukan sudah benar atau belum,” katanya.
“Untuk jumlah, terdiri dari Satgas Damai Cartenz yang berada di Yahukimo terdapat 200 personel ditambah dengan anggota Polres menjadi sekitar 400 personel. Nantinya, saya akan tambahkan personel untuk menjadi perkuatan di Yahukimo. Untuk anggota yang menjadi korban saat ini sebanyak satu orang atas nama Briptu Muhammad Andi yang terkena luka sobek pada bagian kepala dan saat ini telah ditangani oleh tim medis,” ujar Musthofa Kamal lebih jauh.
Bupati Yahukimo Didimus Yahuli mengaku, ia sudah mengimbau semua pihak agar tidak berunjuk rasa mengingat banyak warga masih trauma dengan konflik antar warga yang terjadi pada 3 Oktober 2021. Bupati Didimus menyesalkan ada pengunjuk rasa yang jadi korban dan meninggal dunia. Pihaknya juga menyesal amuk massa yang membakar sejumlah ruko dan kantor pemerintah.
“Koordinator lapangan harus bertanggungjawab karena kami, Pemerintah Kabupaten Yahukimo bersama masyarakat dan tokoh gereja sudah menyatakan bahwa tidak boleh ada demo-demo,” ujar Bupati Didimus mengutip Jubi.co.id, Selasa (15/3). (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)