Tokoh Agama Papua Sylvana Maria Apituley Terpilih Jadi Anggota KPAI Periode 2022-2027
DAERAH  

Tokoh Agama Papua Sylvana Maria Apituley Terpilih Jadi Anggota KPAI Periode 2022-2027

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) masa tugas 2022-2027 Sylvana Maria Apituley, AM, Th. Foto: screenshoot video inakoran.com

Loading

JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Tokoh agama Papua Sylvana Maria Apituley, AM, Th terpilih sebagai salah satu komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) masa tugas 2022-2027 dari unsur tokoh agama saat berlangsung Rapat Internal Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indoensia di Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta, Kamis (29/9).

Rapat internal dengan agenda Pemilihan Komisoner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Periode 2022-2027 yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VIII DPR H. Marwan Dasopang, M.Si, selain Sylvana rapat juga memilih sejumlah nama lain dalam kepengurusan komisi tersebut.

Misalnya, Ai Rahmayanti, Diyah Puspitarini (unsur tokoh masyarakat), Margaret Aliyatul Maimunah (organisasi kemasyarakatan), Aris Leksono (pemerintah), Kawiyan (dunia usaha), dan Jasra Putra, Ai Maryati Solihah, dan Dian Sasmita (kelompok peduli anak).

Terpilihnya Maria sebagai komisoner KPAI mendapat respon positif di sejumlah kalangan terbatas di tanah Papua. “Selamat dan sukses Ibu Sylvana Maria Apituley M.Th yang telah ditetapkan DPR RI sebagai komisioner Komisi Perlindungan Perempuan Anak Indonesia periode 2022-2027,” ujar Claus Romayomi, dosen Hubungan Internasional Fisip Universitas Cendrawasih Jayapura, Papua, Jumat (30/9).

Siapa Sylvana Maria Apituley, AM, Th? Merujuk profil partisipan workshop sdgs maret 2018, Sylvana lahir pada 29 September 1969. Pendidikan terakhir Ph.D Cand. JG University Mainz-Germany. Ia pernah menjabat Staf Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden RI sejak 2016. Beliau sangat mencintai dan peduli pada Papua.

Sejak menjadi Staf Khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia periode 2015-2016 semakin sering berkeliling Papua khususnya untuk memastikan program pemerintah diakses langsung terutama oleh perempuan dan anak-anak.

Kecintaannya kepada Papua sudah kuat sejak menjadi Wakil Ketua Komnas Perempuan tahun 2007-2009 yang pada tahun 2010-2014 menjadi Komisioner/Ketua Gugus Kerja Papua Komnas Perempuan periode 2010-2014.

Berkarya sebagai pendeta dan dosen Sekolah Tinggi Teologia (STT) pada tahun 1997-20 17 mengantarkan beliau untuk aktif dalam gerakan pluralisme dan isu-isu perempuan.

Selain di Komnas Perempuan, pada tahun 1999 bersama para tokoh agama mendirikan Indonesian Conference in Region and Peace (ICRP) dan menjadi Direktur ICRP periode 2003-2004, dan Wakil Ketua ICRP tahun 2007-2010.

Saat ini juga sebagai Pengurus di PGI dan menginisiasi berbagai kegiatan agar para pendeta perempuan menguat kepemimpinannya dan mendorong gereja-gereja untuk terbuka dan bekerjasama dengan berbagai kalangan untuk pencegahan konflik dan membagun perdamaian. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :