JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Sejumlah isu strategis tanah Papua bakal masuk dalam pembahasan khusus dalam sebuah workshop khusus pada penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pengurus Pusat Pemuda Katolik di Manado, Provinsi Sulawesi Utara yang berlangsung pada 26 hingga Mei 2022.
Ketua Umum Pemuda Katolik Stefanus Gusma mengemukakan, isu-isu strategis di Bumi Cenderawasih tersebut akan dikaji para peserta Rakernas yang merupakan delegasi kader Pemuda Katolik seluruh Indonesia dan sejumlah tokoh terkait. Pemuda Katolik memandang isu-isu strategis Papua menjadi pusat perhatian (concern) organisasi. Selain itu-isu tanah Papua, dibahas juga isu-isu strategis nasional yang sudah diagendakan Pemuda Katolik.
“Nantinya kita akan mengadakan workshop khusus tentang Papua yang dihadiri delegasi kader Pemuda Katolik se Papua bersama Gugus Tugas Papua dan Gugus Tugas Riset dan Advokasi Pengurus Pusat Pemuda Katolik. Kita akan rembug bersama membahas sejumlah poin yang akan ditetapkan dalam Rakernas Manado,” ujar Gusma melalui keterangan yang diperoleh Odiyaiwuu.com di Jakarta, Senin (23/5).
Gusma merinci sejumlah poin yang akan dibahas dalam Rakernas meliputi sejumlah isu dan dinamika strategis di tanah Papua serta distribusi dan klasterisasi kader terbaik Papua pada sejumlah lini pengabdian.
“Kita akan menyiapkan sejumlah isu strategis yang akan menjadi concern bersama di organisasi. Selain itu, kita juga ingin membahas bagaimana komitmen pendistribusian kader-kader terbaik Papua di semua lini bidang profesionalitas dan klasterisasi kader menuju perhelatan politik 2024,” kata Gusma lebih jauh.
Ketua Departemen Gugus Tugas Papua Pengurus Pusat Pemuda Katolik Melkior Sitokdana menambahkan, sejumlah poin lain yang akan dibahas yakni terkait mekanisme penyampaian sikap organisasi terhadap isu-isu aktual di Papua. Oleh karena itu, ujar Melkior, perlu ada harmonisasi mekanisme agar organisasi bisa bergerak bersama dan satu sikap atas sebuah isu.
“Kita juga akan membahas mekanisme penyampaian sikap atas isu aktual Papua. Dengan demikian diharapan agar Pemuda Katolik satu suara dalam menyikapi isu Papua. Intinya mekanisme ini tidak menyurutkan semangat rekan-rekan untuk bersikap. Kita perlu mengedepankan kebersamaan sikap untuk memastikan substansi yang disampaikan kuat dan lahir dari konsensus para kader,” ujar Melkior, yang juga dosen Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)