JAKARTA, ODIYAIWUU.com – Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Herman Hayon mengemukakan, Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar menyodorkan dua kader Golkar Paskalis Kossay dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Trifena M. Tinal menggantikan Wakil Gubernur Papua (Alm) Klemen Tinal. Klemen meninggal Jumat, (21/5/2021) sekitar pukul 03.43 WIB di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta.
“Melihat kapasitas personal dan aspek kemampuan manajerial, Paskalis Kossay mumpuni menggantikan Wakil Gubernur Klemen Tinal. Nama Paskalis juga beredar dan menjadi bahan diskusi serius di internal para kader senior. Paskalis memiliki kemampuan personal dan berpengalaman mengurus Golkar. Ada juga yang menginginkan Ibu Trifena Tinal, adik kandung Almahrum Bang Klemen Tinal,” ujar Herman Hayon kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Selasa (13/7).
Herman Hayon juga mengungapkan, selain nama Paskalis Kossay dan Trifena Tinal, para kader di Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Papua juga menghendaki nama lain di luar dua nama kader itu. Bahkan ada juga suara kader-kader di Golkar Papua menghendaki nama lain yang pernah menjabat kepala daerah dua periode untuk menggantikan kursi yang ditinggalkan Almahrum Klemen Tinal.
“Menurut saya, bila dilihat dari kriteria organisasi, paling ideal nama Paskalis Kossay dan Trifena Tinal. Namun, sebagai partai terbuka, Golkar akan sangat terbuka kepada siapapun kader yang memenuhi kriteria. Intinya, posisi pengganti Almahrum Klemen Tinal ada di tangan Lukas Enembe sebagai Ketua Koalisi pengusung pasangan Lukas Enembe-Klemen Tinal pada Pilgub Papua beberapa waktu lalu,” lanjut Herman Hayon, politisi Golkar kelahiran Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Herman menambahkan, bila Koalisi Lukmen merelahkan posisi Wakil Gubernur pengganti Klemen Tinal diisi kader Golkar, secara internal Golkar akan menyeleksi siapa yang akan menggantikan Klemen Tinal.
“Saat ini kewenangan kursi Wakil Gubernur pengganti Klemen Tinal sepenuhnya ada di tangan koalisi yang dipimpin Lukas Enembe sekalu ketua koalisi. Kalau koalisi secara bulat memberikan ruang kursi Wakil Gubernur Papua menyiapkan kader mengisi jabatan Wakil Gubernur, persoalannya menjadi sangat mudah,” ujarnya.
Namun, jika koalisi juga memandang memiliki hak yang sama untuk mengajukan calon pengganti Klemen Tinal, ya, tentu akan dilakukan pembicaraan lebih intensif lagi. “Saat ini bola posisi Wakil Gubernur Papua pengganti Klemen Tinal ada di tangan koalisi. Kalau koalisi secara moral melihat bahwa Pak Klemen Tinal adalah kader Golkar lalu secara iklasi memberikan ruang kepada Golkar mengisi atau menentukan kadernya mengisi kursi Wakil Gubernur, maka persoalannya menjadi sederhana dan mudah. Kalau koalisi tidak satu suara karena berhak menitipkan kadernya mengisi pos Wakil Gubernur maka perundingannya akan panjang,” kata Herman.
Klemen Tinal meninggal Jumat (21/5/2021) pagi sekitar pukul 03.43 WIB di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta. Lidia Natalia Tinal, putri Alm Klemen Tinal menyebut sang ayah meninggal dunia akibat sakit jantung. Sebelum meninggal, Klemen sudah dipasangkan ring untuk dapat menjaga kinerja jantungnya.
“Sudah punya riwayat penyakit jantung koroner berapa kali, beberapa tahun lalu sudah sempet pasang ring, kita di Singapura pasang beberapa ring,” ujar Lidia di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Jumat (21/5/2021). (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)