JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Tokoh gereja Papua yang juga Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua Gembala Dr Ambirek G Socratez Yoman meminta Panglima Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Jenderal Egianus Kogeya atas nama kemanusiaan membebaskan pilot Susi Air Mark Philip Mehrtens.
Mark, pilot berkewarganegaraan Selandia Baru disandera pasukan TPNPB pimpinan Jenderal Egianus sejak 7 Januari 2023 di Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
“Penyanderaan sudah mencapai hampir satu tahun. Demi kemanusiaan, saya minta Jenderal Egianus Kogeya melepaskan pilot Mark Phillip Mehrtens,” ujar Socratez Yoman kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, kota Provinsi Papua, Senin (18/12).
Menurut Socratez, anggota Dewan Gereja Papua (WPCC) ada sejumlah syarat pembebasan sandera pilot Mark Mehrtens. Pertama, negara melalui Panglima TNI Jenderal TNI H Agus Subiyanto, SE, M.Si menarik seluruh pasukan non organik di wilayah pegunungan, lebih khusus dari Kabupaten Nduga.
“Kedua, TNI membuka semua akses yang diblokir di wilayah Nduga dan kabupaten sekitarnya dan wilayah Nduga dijadikan wilayah zona nyaman. Egianus menunjuk orang-orang yang dipercaya dengan surat tertulis untuk memulai membangun komunikasi dengan dengan Egianus, pihak Indonesia, dan pihak Pemerintah New Zealand,” kata Socratez, Anggota Konferensi Gereja-gereja Pasifik (PCC).
Selain itu, syarat lain yaitu Egianus dan orang yang dipercaya itu menyerahkan pilot Mark Mehrtens kepada Duta Besar New Zealand untuk Indonesia. Tempat penyerahkan diatur oleh Egianus dan orang yang dapat dipercaya.
“Egianus sudah menyatakan kepada publik komunitas internasional bahwa rakyat dan bangsa Papua Barat berjuang untuk pengakuan kemerdekaan 1 Desember 1961,” kata Socratez.
Syarat lain, Egianus sebagai pemimpin besar membebaskan pilot Mark Mehrtens dalam bulan Natal membuktikan bahwa memperjuangkan Papua Barat merdeka dengan pendekatan cinta damai, keadilan dan menghargai martabat kemanusiaan.
“Egianus adalah pejuang ideologi Papua Barat merdeka bukan seperti stigma dan label penguasa kolonial modern Indonesia seperti yang sering kita dengar dari mulut para pejabat dan petinggi Indonesia,” ujar Socratez, 4. Anggota Baptist World Alliance (BWA).
Menurut Socratez, bila Egianus meminta dirinya selaku Anggota Dewan Gereja Papua untuk membangun komunikasi dengan Egianus, Pemerintah Indonesia, dan Pemerintah New Zealand, pihaknya bersedia namun dengan syarat utama ialah point pertama dan kedua di atas harus dipenuhi oleh negara.
“Akhirnya, saya sampaikan Selamat Natal 25 Desember 2023 kepada Jenderal Egianus Kogeya dan anggota. Tuhan Yesus Putra Natal memberikan hikmat kepada Jenderal Egianus dan pasukan TPNPB supaya mengambil keputusan untuk kepentingan rakyat dan bangsa Papua Barat, kepetingan dan keselamatan Mark Phillip Mehrtens dan menyelamatkan perjuangan Papua Barat Merdeka,” ujar Socratez.
Socratez menambahkan, perjuangan Egianus adalah perjuangan dirinya dan bangsa Papua Barat. Ideologi Egianus adalah ideologi dirinya dan bangsa Papua Barat. Cita-cita Egianus adalah cita-citanya dan bangsa Papua Barat.
“Kerinduan dan harapan Jenderal Egianus adalah kerinduan dan harapan saya dan bangsa Papua Barat. Saya meminta dengan hormat Jenderal Egianus Kogoya dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat membebaskan pilot Mark Phillip Mehrtens sebagai sebuah kemenangan. Terima kasih,” kata Socratez. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)