MULIA, ODIYAIWUU.com — Aksi saling serang antara massa pendukung pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati, Senin (3/3) sekitar pukul 14.30 WIT pecah di Jalan Poros Kuburan Tujuh, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah.
Massa pendukung paslon nomor urut 1 Yuni Wonda-Nus Kogoya dan massa pendukung paslon nomor urut 2 Miren Kogoya-Wendi Wonerengga terlibat saling serang yang berujung satu orang meninggal dunia.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, SH, SIK, M.Kom saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Saat ini, ujar Benny, Kepolisian Resor (Polres) Puncak Jaya Polda Papua tengah menangani aksi saling serang antar massa pendukung kedua paslon.
Benny mengatakan, kejadian berawal pada Senin (03/03) sekitar pukul 11.00 WIT. Salah satu pendukung melakukan penganiayaan yang mengakibatkan satu orang massa pendukung meninggal dunia di Jalan Poros Kuburan Tujuh, Distrik Mulia.
“Setelah korban dibawa ke Posko massa pendukung, massa yang tidak terima langsung melakukan aksi saling serang tersebut di sepanjang Kota Mulia,” ujar Benny kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Selasa (4/3).
Menurut Benny, saat ini aparat Polres Puncak Jaya masih berupaya melerai kedua massa pendukung yang masih bertikai. Akibat bentrok massa pendukung dua paslon tersebut puluhan orang luka-luka, lima unit bangunan kios, satu unit rumah, dan dua honai dilaporkan terbakar di Jalan Trans Papua, Distrik Mulia.
Menurut informasi yang diperoleh menyebutkan, korban meninggal berinisial KM. Selain itu, tiga korban lainnya harus dirujuk ke Jayapura karena mengalami luka serius. Saat ini, situasi di Distrik Mulia sudah aman dan tidak terjadi bentrok lagi.
“Situasi di Mulia, Puncak Jaya hari ini kondusif dan aman. Tidak ada pertikaian lanjutan dari kedua kubu massa,” ujar Benny dari Jayapura, Papua, Selasa (4/3). (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)
