WAMENA, ODIYAIWUU.com — Calon Bupati Nomor Urut 4 Jhon Richard Banua, SE, M.Si dan Wakil Bupati Marthin Yogobi, SH, M.Hum dinilai sangat layak menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jayawijaya periode 2024-2029 pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024.
Jhon Banua dan Marthin Yogobi adalah calon petahana (incumbent) dalam bursa Pilkada 2024 setelah sukses mengemban mandat Bupati dan Wakil Bupati Jayawijaya 2018-2023. Pada periode kepemimpinan kala itu, keduanya dilantik Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH di Gedung GKI Aithousa Betlehem, Wamena, Jayawijaya, Papua, Selasa, (18/12/2018).
“Pak Jhon Richard Banua dan Pak Marthen Yogobi adalah anak negeri. Pada pilkada mereka berdua punya hak yang sama dan layak untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Jayawijaya periode 2024-2029,” ujar tokoh muda Papua Pegunungan Bonny Lanny kepada Odiyaiwuu.com dari Wamena, kota Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Sabtu (26/10).
Periode pertama kepemimpinan Jhon Banua dan Marthin Yogobi keduanya bekerja sungguh-sungguh meletakkan arah dasar pembangunan Jayawijaya demi kesejahteraan masyarakat sekaligus bentuk komitmen tulus menjaga kepercayaan dan mandat formal rakyat.
Menurut Bonny, kerja keras keduanya mewujudkan pembangunan berkelanjutan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat Jayawijaya bukan di atas kertas namun nyata. Menjadi pemimpin di Jayawijaya sebagai kabupaten di wilayah pegunungan, lanjut Bonny, bukan perkara gampang atau mudah.
Tipologi daerah yang sulit berujung sulitnya transportasi dengan harga barang barang yang terus melangit. Namun, keduanya bekerja sesuai visi, misi, dan program serta berpedoman pada visi misi gubernur dan memahami kondisi geografis wilayah kabupaten itu. Tak heran, keduanya sukses mendulang selama kepemimpinannya di periode pertama meski di sana sini masih terus dibenahi atau ditingkatkan.
“Kerja keras dan semangat keduanya di periode pertama kepemimpinannya dengan dukungan masyarakat dan elemen-elemen lainnya di Jayawijaya diharapkan terus dilanjutkan pada periode kepemimpinan 2024-2029,” kata Bonny lebih lanjut.
Bonny juga mengatakan, membangun Papua bukan sekadar bersandar pada pemimpin namun melibatkan masyarakat beserta seluruh elemen tanpa terjebak dalam sentimen primordial sebagai warga Jayawijaya. Saling fitnah antar sesama anak asli Jayawijaya maupun Papua Pegunungan umumnya atau menajam-najamkan dari mana asal suku, dikotomi gunung-pantai, batas wilayah distrik maupun kampung harus segera ditanggalkan.
“Kita harus buang sifat saling memfitnah, ko suku A dan B, ko pesisir, ko gunung, ko orang distrik A dan B, ko agama Protestan, Islam atau Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, dan lain sebagainya yang kurang produktif bagi kemajuan Jayawijaya. Program Pak Jhon Banua dan Pak Marthin Yogobi berhasil dan tidak dibutuhkan kerjasama harmonis. Kita harus membuang sifat primordial, ego suku, agama, ras tertentu demi kemajuan Jayawijaya,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Bonny, tidak ada aturan, regulasi yang melarang seseorang warga negara Indonesia terjun dalam bursa politik pilkada. Siapapun dia dan dari latar belakang apapun di Jayawijaya, sepanjang punya niat dan tujuannya terjun dalam politik demi melayani dan membangun masyarakat sah dan dibenarkan regulasi.
“Pak Jhon Banua dan Pak Marthin Yogobi sudah memenuhi dan memiliki modal sosial untuk memimpin Jayawijaya periode 2024-2029. Keduanya pemimpin dengan rekam jejak terukur, populer, dan dikenal luas. Masyarakat Jayawijaya sudah mengenal kedua sosok pemimpin ini sampai distrik hingga kampung-kampung,” kata Bonny.
Bonny juga mengakui, kapasitas dan kapabilitas Jhon Banua dan Marthin Yogobi tidak dapat diragukan lagi. Sukses mengemban tugas formal sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jayawijaya periode 2018-2023 menjadi garansi melanjutkan kepemimpinan jilid kedua demi Jayawijaya yang lebih maju, aman, dan damai serta menghargai heterogenitas sosial.
“Pak Jhon Banua dan Pak Marthin Yogobi adalah dua figur yang sangat diterima masyarakat Jayawijaya, alam, dan leluhur sebagai anak daerah. Peluang memetik kemenangan pada pilkada 2024 terbuka karena meninggalkan legasi, warisan selama mengemban tugas periode pertama memimpin kabupaten ini,” ujar Bonny. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)