WAGHETE, ODIYAIWUU.com — Kurang lebih 20-an guru honorer yang mengajar di sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Dogiyai, Jumat (14/7) mulai pukul 11.00 WIT menggelar aksi untuk rasa di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Deiyai di Jalan Tigi Do Waghete, Provinsi Papua Tengah.
Para guru honorer itu membawa pamflet berbunyi Kami Guru Honor Kapan Dibayarkan? kemudian menempelnya di dinding kantor Dinas Pendidikan Deiyai. Aksi dipimpin Stevanus Mote, guru honorer di SMP Distrik Tigi Barat.
Aksi para guru honorer tersebut bertujuan meminta diskusi bebas bersama Kepala Bidang TK-Paud, SD, SMP, dan SMK serta Kepala Dinas Pendidikan terkait pembayaran honor dan nilai honor
“Kami datang pagi ini namun Kepala Dinas Pendidikan tidak ada. Kami mau menyampaikan aspirasi kami bahwa honor yang diberikan kepada kami sangat kecil. Honor setiap semester sangat kecil ini dan kami mau didiskusikan apa masalahan,” ujar Stevanus Mote, guru honorer di SMP Distrik Tigi Barat sebagaimana keterangan tertulis yang diterima dari Waghete, Deiyai, Jumat (14/7).
Menurut Mote, keluhan perihal honor dan nominal honor yang disampaikan para guru kepada pejabat di Dinas Pendidikan Deiyai tentu tidak menemukan solusi. Mereka meminta Kepala Dinas Pendidikan Deiyai agar bertemu langsung namun yang bersangkutan masih di luar daerah.
“Kami akan menyiapkan lisan maupun tertulis. Seharusnya, yang hadir menerima kami adalah Kepala Bidang TK, Kepala Bidang SD, dan Kepala Bidang SMA mengingat mereka lebih tahu kenapa sampai honor kami kecil dibandingkan dengan guru di Dogiyai,” ujar Mote lebih lanjut.
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Deiyai Yusuf Kotouki, S.Pd saat menerima para guru honorer menyampaikan terimakasih kepada para pahlawan tanpa tanda jasa yang menyampaikan aspirasinya di Kantor Dinas Pendidikan Deiyai.
“Surat bapak ibu guru terkait keluhan ini wajib untuk dibahas. Surat ini sudah kami terima tetapi mengingat saat ini Kepala Dinas Pendidikan Deiyai belum ada di tempat dan masih di Kabupaten Dogiyai. Kita tahu, akses jalan dari Dogiyai ke Deiyai tidak bisa dilalui. Sebaiknya kita atur waktu untuk bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan Deiyai,” kata Yusuf Kotouki saat menerima guru-guru peserta demo.
Yusuf juga menambahkan, saat ini masih banyak kepala bidang menetap di Dogiyai. Pihaknya mengharapkan bila Rabu (19/7) situasi dan kondisi Dogiyai sudah kondusif, mereka akan hadir guna mendiskusikan secara terbuka keluhan yang disampaikan para guru honorer. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)