TIMIKA, ODIYAIWUU.com – Direktur PT Freeport Indonesia Claus Wamafma mengemukakan, produksi biji tembaga dan emas perusahaan pertambangan Freeport Indonesia yang beroperasi di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, tahun 2021 jauh lebih meningkat dibanding 2020.
Menurut Claus, pihak manajemen berterima kasih atas dukungan semua stakeholders, pemangku kepentingan baik karyawan, masyarakat sekitar lokasi pertambangan, pemerintah dan TNI-Polri yang memberikan dukungan penuh terhadap keberlangsungan operasi perusahaan tambang itu.
“Dari sisi produksi mudah-mudahan sampai dengan akhir tahun kami bisa mencapai target yang direncanakan. Dibandingkan tahun lalu, tentu tahun ini jauh lebih baik,” kata Claus di Timika, kota Kabupaten Mimika, sebagaimana diberitakan Jubi.co.id, Minggu (12/12) dan dikutip Odiyaiwuu.com, Kamis (16/12).
Claus, yang juga putra asli Papua menambahkan, dari sisi keselamatan kerja, tahun 2021 tidak ada laporan kasus fatal dalam operasi pertambangan Freeport hingga menyebabkan meninggal dunia. Selama beberapa tahun terakhir, jelas Claus, Freeport Indonesia terus mengembangkan kapasitas produksi tambang bawah tanahnya, apalagi setelah tambang terbuka (open pit) telah selesai produksi sejak 2019.
“Untuk pengembangan tambang bawah tanah, semua tetap berjalan sesuai rencana, tidak ada hambatan, semua berjalan normal meskipun kita menghadapi situasi serius akibat pandemi Covid-19,” jelas Claus.
Kondisi penularan Covid-19 di area perusahaan Freeport maupun di Timika, Papua dan Indonesia secara umum yang terus menunjukkan tren penurunan, menjadi harapan agar target produksi Freeport pada 2022 bisa jauh lebih maksimal lagi.
“Ketika Covid-19 bisa kita kontrol dan karyawan bisa bekerja dengan baik tanpa rasa khawatir maka sudah pasti produksi juga terjaga. Pada akhirnya semua pemangku kepentingan bisa merasakan manfaat dari operasi perusahaan ini,” ujarnya.
Sepanjang periode kuartal ketiga tahun 2021, PT Freeport melaporkan adanya kenaikan produksi emas dan juga bijih tembaga, yang diklaim jumlahnya sangat signifikan dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya.
Berdasarkan data yang diterbitkan FreeportMcMoran, besaran nilai produksi tambang Indonesia yang disumbang oleh Freeport Indonesia sampai dengan kuartal ketiga tahun ini, jumlahnya adalah mencapai 956 juta pon untuk bijih tembaga. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 76,05 persen secara year-on-year, di mana pada periode yang sama tahun 2020 lalu, jumlah produksi bijih tembaga perusahaan hanya sebesar 543 juta pon.
Kemudian untuk komoditas emas, jumlah produksinya sampai dengan kuartal ketiga tahun 2021 adalah sebesar 968 ribu ons, meningkat sebanyak 67,76 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang angkanya berada di level 577 ribu ons.
Data penjualan bijih tembaga perusahaan dilaporkan mencapai 946 juta pon, yang naik sebesar 82,62 persen secara year-on-year.
Sebagai informasi, pada kuartal ketiga tahun 2020, penjualan bijih tembaga perusahaan adalah sebesar 518 juta pon. Adapun, besaran rata-rata harga yang ditetapkan dalam penjualan itu adalah USD 4,21 pen pon, yang juga meningkat dari tahun lalu di level USD 2,79 per pon.
Lalu untuk penjualan emas Freeport Indonesia diketahui mencapai 957 ribu ons, yang naik sebanyak 74,31 persen dibandingkan tahun lalu yang jumlahnya hanya sebesar 549 ribu ons.
Harga rata-rata yang dikenakan untuk emas perusahaan adalah USD1.780 per ons, di mana jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu di angka USD 1.810 per ons.
Kehadiran Freeport Indonesia di tanah Amungsa, memberikan manfaat besar bagi pemerintah dan masyarakat Mimika, Papua, dan Indonesia. Tahun 2022, misalnya, stadion sepakbola bertaraf internasional akan dibangun Pemkab Mimika di wilayah Satuan Pemukiman atau SP-5 Timika. Anggaran pembangunan stadion ini sebesar Rp 1,8 triliun dan diperoleh dari dividen PT Freeport Indonesia.
Bupati Mimika Eltinus Omaleng mengemukakan, Pemkab Mimika berencana membangun stadion sepakbola bertaraf internasional berlokasi di atau SP-5. Stadion tersebut rencananya dibangun sesuai standar Federasi Sepak Bola Internasional atau Federation of International Football Association (FIFA) dan mulai dikerjakan 2022. Anggaran pembangunan stadion sepakbola tersebut diambil dari 2,5 persen dividen saham PT Freeport Indonesia.
“Dari 2,5 persen itu kami akan atur dalam lima tahun. Nanti tim teknis yang akan mengatur besarannya. Misalnya, tahun pertama, kedua atau ketiga dan seterusnya berapa anggaran yang diperlukan. Senin (2/8) lalu kami sudah bertemu dengan pihak Freeport Indonesia. Tim teknis sudah melakukan pemaparan secara detail mengenai rencana stadion ini,” ujar Bupati Eltinus Omaleng kepada Odiyaiwuu.com di Timika, Jumat (6/8).
Menurut Omaleng, lokasi pembangunan stadion tersebut sudah tersedia dan tengah dilakukan penimbunan. Stadion yang memiliki sejumlah fasilitas pendukung dan ditargetkan dibangun selama dua tahun. “Total anggaran stadion sepakbola ini diperkirakan sebesar Rp 1,8 triliun. Stadion ini diperkirakan akan lebih megah dari stadiun Mandala di Jayapura,” kata Omaleng lebih jauh. (Ansel Deri, Herman Dessa/Odiyaiwuu.com)