JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Pasangan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka (Paslon 02) menggelar kampanye akbar penutup di Gelora Bung Karno (GBK), kawasan Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (10/2).
Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Republik Indonesia Kabinet Indonesia Maju (KIM) pimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dalam orasi politiknya menegaskan kembali program unggulan yakni makan siang gratis kepada anak-anak.
“Saudara saudara sudah paham, ya? Kita akan memberikan makanan siang gratis kepada anak-anak kita supaya kuat. Bagi yang tidak setuju itu kebangetan,” ujar Prabowo dari atas podium disambut gemuruh ribuan massa.
Ribuan massa terlihat berjubel memenuhi tak hanya di dalam kawasan GBK, namun juga memenuhi berbagai ruas jalan memasuki stadion termegah di Indonesia dan berkapasitas 100 ribu penonton itu. Sejak pagi, massa mulai berdatangan dari berbagai wilayah di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat hingga daerah lain di Indonesia.
“Gelora Bung Karno benar-benar menjadi lautan massa. Mereka begitu antusias menyaksikan dari dekat pidato calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka,” ujar Mathias Ladopurap, salah seorang kader Partai Gerindra, yang berada di kursi VIP Gelora Bung Karno kepada Odiyaiwuu.com dari Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (10/2).
Mathias, pengacara lulusan Program Magister Hukum Universitas Indonesia (UI), Depok, menambahkan, Prabowo sungguh menunjukkan diri sebagai seorang orator ulung dan seperti menghipnotis ribuan pasang mata yang memadati stadion termegah di Indonesia.
“Kampanye kali ini sungguh luar biasa. Gelora Bung Karno benar-benar menjadi lautan massa. Sulit membayangkan sebuah kampanye akbar yang dihadiri massa yang berjubel tidak hanya di dalam tetapi di luar. Mas Gibran juga tampil piawai dalam menyampaikan orasinya,” lanjut Mathias, praktisi hukum kelahiran Ile Ape, Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Penampilan Prabowo dan Gibran dengan kehadiran massa dalam jumlah besar, ujar Mathias, menjadi doa dan harapan agar Prabowo dan Gibran mampu mengemban tugas dengan baik memajukan masyarakat Indonesia. Baik yang tinggal mulai dari Sabang hingga Merauke, dan dari Miangas hingga Pulau Rote.
“Saya berdoa dan berharap agar duet Prabowo dan Gibran mampu melanjutkan berbagai agenda pembangunan yang belum dituntaskan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin,” kata Mathias.
Mathias menambahkan, Prabowo dan Gibran juga diharapkan menyambangi daerah-daerah di Indonesia untuk melihat apa yang mesti dikerjakan nanti. Pihaknya juga bangga, dalam sejarah Indonesia, Jokowi adalah presiden yang intens menyambangi warga di daerah-daerah, termasuk Pulau Lembata.
“Sejarah mencatat baik, Jokowi adalah presiden pertama yang mengunjungi Lembata, menyatu dengan warga dan salat Jumat di Desa Amakaka tahun 2021. Jokowi menggandakan kebahagiaan masyarakat Lembata setelah tahun 1979, Wakil Presiden Adam Malik mengunjungi Lembata dan mendirikan TK Nelly Adam Malik di Loang, kota Kecamatan Nagawutun,” kata Mathias.
Calon Presiden Anies Baswedan dan Calon Presiden Muhaimin Iskandar (Paslon 01) Sabtu (10/2) juga melakukan kampanye akbar menggunakan stadiun JIS, Jakarta. Baik Paslon 02 dan 01, Sabtu (10/2) mengakhiri kampanye. Sebelumnya, Paslon 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD juga melakukan kampanye akbar atau kampanye penutup dalam rangkaian kampanye Pilpres 2024.
Dari tanah Papua, Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua Pendeta Dr Socratez Sofyan Yoman, MA memprediksi, Prabowo Subianto akan menang pada Pemilu 2024 dan menjadi Presiden Republik Indonesia ke-8 menggantikan Joko Widodo.
Menurut Socratez, tokoh gereja bumi Cendrawasih, ada sejumlah alasan di balik prediksi itu. Salah satunya, Prabowo adalah orang tulus dan tidak memiliki watak berpura-pura dan munafik. Prabowo dinilai jujur dan berbicara apa adanya.
“Pak Prabowo memikirkan masa depan bangsa Indonesia dengan merangkul generasi muda. Ia secara langsung atau tidak langsung mangatakan kepada rakyat Indonesia, terutama seluruh generasi muda bahwa masa depan Indonesia milik generasi muda, bukan generasi tua-tua,” ujar Socratez di Jayapura, Papua, Jumat (9/2). (J Supriyono/Odiyaiwuu.com)