KENYAM, ODIYAIWUU.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, Sabtu (7/12) menetapkan pasangan calon Bupati Dinar Kelnea, S.Sos dan Yoas Beon, S.IP sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nduga periode 2024-2029 dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
Hasil pleno penetapan tersebut tertuang dalam Keputusan KPU Kabupaten Nduga Nomor 829 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nduga 2024 di Kenyam, kota Kabupaten Nduga, Sabtu (7/12). Kemenangan Dinar dan Yoas mendapat respon positif sebagai kemenangan rakyat Nduga.
Intelektual Muda Papua Samuel Tabuni menyampaikan penghargaan, apresiasi kepada warga Nduga. Apresiasi ini dialamatkan karena warga Nduga menggunakan hak politiknya secara sadar dan bertanggung jawab pada pilkada 2024. Pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan di wilayah kabupaten yang berhadapan muka dengan Taman Nasional Lorentz, juga berjalan aman, damai, dan sukses.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada warga Papua. Pilkada Nduga kali mereka menggunakan hak politiknya dengan penuh tanggung jawab sehingga terpilih pemimpin baru untuk lima tahun mendatang. Kemenangan ini mutlak kemenangan suku Nduga, bukan hanya milik Dinar dan Yoas dan tim sukses partai pengusung,” ujar Samuel Tabuni kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Senin (9/12).
Samuel, pendiri Yayasan Maga Edukasi Papua dan Universitas Internasional Papua, menegaskan, kemenangan Dinar dan Yoas harus dijadikan sebagai perekat persatuan dan kesatuan warga Nduga di mana saja. Terutama warga masyarakat menetap dan tinggal di tanah Ndugama. Tugas bupati dan wakil terpilih sangat berat mengingat wilayah kabupaten ini masih dalam status darurat sipil dan militer.
“Saat ini masih banyak keluarga Nduga mengungsi di luar wilayah Ndugama. Persoalan mendasar manusia ini serta aspek pembangunan mendasar dan pelayanan belum tersentuh. Pendidikan dan kesehatan masih jauh dari status layak, distribusi logistik peralatan kesehatan, pendidikan dan aparatur sipil negara tidak berjalan karena akses dan transportasi sangat sulit,” kata Samuel, putra asli Nduga dan master (S2) jebolan The Hebrew University of Jerusalem, Israel.
Samuel juga mengingatkan, Nduga di masa akan datang akan menghadapi tantangan berat yang tidak hanya menjadi tanggung jawab bupati dan wakil bupati terpilih, tetapi seluruh warga masyarakat suku Nduga dan seluruh pemangku kepentingan, stakeholder di daerah.
Samuel juga meminta kepada bupati dan wakil terpilih agar merangkul dan melibatkan calon bupati-wakil bupati yang ambil bagian dalam bursa pilkada 2024 sehingga berlangsung aman, damai, dan sukses. Paslon lain perlu diajak bergandengan tangan bersama masyarakat dan para stakeholder demi kemajuan daerah.
“Saya minta agar bupati dan wakil bupati terpilih mengajak Pak Namia Gwijangge dan Pak Obed Gwijangge yang ambil bagian dalam pilkada kali ini sebagai satu keluarga besar dan sesama saudara untuk bersama-sama membangkitkan Nduga agar lebih maju dalam berbagai aspek pembangunan tidak hanya di tingkat kabupaten tetapi juga provinsi dan nasional. Nia Naid, nowe nowot, nimi nembra – kit pidsa Mbalpem Nagawan unu pem wiwa oo.. Waa waa waa,” ujar Samuel, putra Petrus Tabuni, guru perintis pendidikan di Nduga dan Papua Pegunungan.
KPU Kabupaten Nduga menetapkan pasangan nomor urut 2 Dinar Kelnea-Yoas Beon alias Diyo sebagai pemenang pilkada Nduga 2024. Keduanya mengoleksi 51.815 suara atau 52,88 persen. Sedangkan pasangan nomor urut 1 Namia Gwijangge-Obed Gwijangge (Named) meraih 46.167 ribu suara atau 47,12 persen. Kemenangan Diyo terpaut 5.648 suara dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Nduga sebanyak 97.982 pemilih. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)