Peringati New York Agreement 1962, KNPB Wajibkan Rakyat West Papua Libur Tanggal 15 Desember - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
DAERAH  

Peringati New York Agreement 1962, KNPB Wajibkan Rakyat West Papua Libur Tanggal 15 Desember

Ketua I Badan Pengurus Pusat Komite Nasional Papua Barat  Warpo Sampari Wetipo. Sumber foto: thepapuajournal.com, Jumat, 12 Juli 2024

Loading

JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Badan Pengurus Pusat Komite Nasional Papua Barat atau BPP KNPB mewajibkan seluruh rakyat West Papua dan berbagai elemen di bumi Cenderawasih libur atau tidak melakukan aktivitas pada tanggal 15 Desember 2024.

“Kepada seluruh rakyat Papua Barat dari Raja Ampat hingga Almasuh bahwa pada tanggal 15 Agustus 2024, kita wajib dan harus libur atau tidak ada aktivitas,” ujar Ketua I KNPB Pusat Warpo Sampari Wetipo melalui keterangan tertulis yang diperoleh Odiyaiwuu.com di Jakarta, Minggu, (5/8).

Ajakan libur pada tanggal tersebut karena rakyat West Papua akan memperingati dua hari bersejarah yakni New York Agreement 1962 dan bulan rasisme. New York Agreement 1962 berisi kesepakatan pemindahan kekuasaan atas Papua Barat dari Belanda ke Indonesia. 

Warpo Sampari Wetipo menambahkan, meski warga West Papua dan berbagai elemen lainnya dalam kesibukan apapun bentuknya, ‘sa, kam deng dia wajib baku kastaw’ untuk hadir dan Ketemu di Jalan Raya Abepura – Sentani, Abepura – Jayapura. 

“Mulai dari individu maupun kelompok dengan kesadaran kolektif wajib dan harus ikut gabung mendukung aksi demo damai tanpa kekerasan bersama KNPB di setiap kota di mana anda berada. Sekali lagi, aksi kita adalah demo damai tanpa kekerasan, mengedepankan nilai keadilan, kebenaran, kejujuran dan kemanusiaan sejati,” kata Wetipo. 

Dalam aksi pada tanggal tersebut, kata Wetipo, peserta diingatkan tidak melempar apapun, kecuali menggunakan jalan raya. Kita adalah rakyat terjajah, entah Papua maupun non Papua dan musuh kita bukan rambut lurus atau keriting. Bukan juga kulit hitam atau kuning karena kita adalah manusia. 

“Ingat, musuh rakyat adalah sistem negara atau sistem kapitalisme asing yang membinasakan, merampas, mencuri, merampok, memperkosa, mengadu-domba, dan membunuh kita,” ujar Wetipo. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :