JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Penjabat Gubernur Provinsi Papua Dr Velix Vernando Wanggai, SIP, MPA mengatakan, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Papua Pegunungan hadir memanfaatkan momentum peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-40 Tahun 2024 di Jayapura untuk mempromosikan hasil karya kerajinan rakyat dari berbagai elemen dari pedalaman di provinsi tersebut.
Dalam momen tersebut, ujar Velix, Dekranas menggelar acara Forum Konsultasi Peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Pameran Kerajinan dari Berbagai Provinsi dan Kabupaten di seluruh provinsi di tanah Papua di Jayapura, Papua, Senin (22/7). Pameran kerajinan diselenggarakan Kementerian Investasi Republik Indonesia/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
“Dari pameran ini, Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan meraih Juara I Terbaik hasil kerajinan rakyat berupa anyaman rotan dari masyarakat dari Jayawijaya dan Lanny Jaya. Juara II dari Pemerintah Provinsi Papua Tengah dan Juara III Pemerintah Provinsi Selatan. Penghargaan ini langsung diberikan Ibu Negara Iriana Joko Widodo kepada ibu dr Mia Rumateray, pembina para pengrajin anyaman rotan,” ujar Velix Wanggai kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Selasa (23/7).
Menurut Velix, kehadiran Dekranas Papua Pegunungan memanfaatkan kesempatan merupakan momentum strategis untuk mempromosikan hasil karya kerajinan rakyat masyarakat dari pedalaman. Kerja keras dan upaya mempromosikan aneka produk kerajinan rakyat di daerah-daerah pedalaman merupakan bagian dari penguatan identitas dan martabat masyarakat Pegunungan.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Papua Pegunungan Herwin Meiliantina Wanggai menjelaskan, selama kegiatan pameran kerajinan rakyat ini disajikan anyaman berbahan rotan karya masyarakat Lanny Jaya dan Jayawijaya berbagai bentuk dan sentuhan warna alami.
“Karya ini dibuat oleh masyarakat, baik anak anak kecil, pemuda, bapak-bapak dan mama-mama di beberapa distrik, di Kabupaten Lanny Jaya, Tolikara, dan Jayawijaya. Namun, secara khusus, kerajinan yang ditampilkan bertema rustic buatan masyarakat kampung Salemo, Towoluk, Distrik Karu dan kampung Poga. Kabupaten Lanny Jaya. Produk anyaman ini berupa mangkok, keranjang, alas gelas, vas bunga, serta piring,” ujar Herwin Wanggai.
Kerajinan anyaman dari rotan tersebut, ujar Herwin Wanggai, memiliki makna filosofis kenggi apulok-kambe apulok (tangan bergerak-mulut bergerak). Makna ini secara sederhana berarti dari hasil kerajinan tangan yang dikerjakan rakyat, dapat menghasilkan uang untuk makan.
Selama berlangsung pameran, pengrajin asli Papua Goerge Yikwa, tampil memperagakan cara pembuatan anyaman berbahan rotan dengan helaian rotan dengan pewarnaan alami. Yikwa menceritakan, warna alami berwarna abu abu di mana helaian rotan yang direndam di lumpur selama tiga hari ini sehingga rotan berwarna abu, hitam, maupun coklat.
Dari sisi pemasaran, produk anyaman dikumpulkan di Jayawijaya oleh captain Pilot Matt Meeuwse dan istrinya, Amanda Meeuwse, dari Yayasan Helivida Indonesia, yang melayani dengan helikopter Helivida ke berbagai pelosok pedalaman di wilayah pegunungan Papua.
Menurut Herwin Wanggai, kerajinan rakyat ini menjadi perhatian dari Pemprov Papua Pegunungan dan salah satu prioritas pengembangan ekonomi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bagi Papua Pegunungan, ujarnya, sektor UMKM harus dikembangkan secara serius mengingat berbagai ekonomi masyarakat Pegunungan seperti kopi, buah merah, noken, sayur-mayur, kuliner, maupun produk lokal lainnya potensial.
Dalam konteks pengembangan UMKM ini, Herwin Wanggai menjelaskan, Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Ny Tri Tito Karnavian bersama Ketua Manajemen Usaha Dekranas Pusat Ny Sri Suparni Bahlil Lahadalia akan mengunjungi Wamena, kota Provinsi Papua Pegunungan pada Rabu-Kamis (24-25/7).
Dekranasda Papua Pegunungan sebelumnya juga meraih Juara I Terbaik Lomba Mobil Hias yang digelar pada puncak acara HUT ke- 43 Dekranas di Solo, Jawa Tengah pada Senin-Jumat (13-17/5). Langkah-langkah ini menjadi bagian dari pengembangan potensi ekonomi berbasis sosial budaya masyarakat sekaligus mempromosikan sektor pariwisata yang beraneka ragam di Papua Pegunungan. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)