Puncak Peringatan HUT ke-79 RI di Papua Tengah Bertabur Kejutan dari Penjabat Gubernur Ribka Haluk - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Puncak Peringatan HUT ke-79 RI di Papua Tengah Bertabur Kejutan dari Penjabat Gubernur Ribka Haluk

Penjabat Gubernur Papua Tengah Dr Ribka Haluk S.Sos, MM dan Asisten 1 Sekretariat Daerah Papua Tengah Ausilius You, S.Pd, MM MH bersama tamu undangan menari Seka Yospan usai upacara HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Markas Kodim 1705/Nabire, Jalan Ahmad Yani, Kali Harapan, Distrik Nabire, Papua Tengah, Sabtu (17/8). Foto: Istimewa

Loading

NABIRE, ODIYAIWUU.com Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah, Sabtu (17/7) merayakan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Markas Komando Distrik Militer (Kodim) 1705/Nabire, Jalan Ahmad Yani, Kali Harapan, Distrik Nabire, Papua Tengah.

Dalam upacara peringatan HUT ke-79 RI kali ini, ada pemandangan menarik yang disuguhkan dari lapangan Markas kodim 1705/Nabire. Penjabat Gubernur Papua Tengah Dr Ribka Haluk, S.Sos, MM mengenakan baju rajutan dari kulit kayu yang disulam mama-mana Papua. 

Gubernur perempuan pertama orang asli Papua itu juga mengenakan hiasan mahkota burung Cendrawasih. Penampilan khas Ribka Haluk tersebut mendapat apresiasi masyarakat dan berbagai pihak. 

“Kita punya Penjabat Gubernur, mama Ribka Haluk hari ini tampil beda, tidak seperti gubernur lain. Beliau mengenakan baju dari kulit kayu hasil rajutan mama-mana Papua dengan hiasan mahkota burung Cendrawasih,” ujar Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Provinsi Papua Tengah Tino Mote kepada Odiyaiwuu.com dari Nabire, Papua Tengah, Sabtu (17/8).

Menurut Tino Mote, keunikan pakaian khas Papua dan mahkota Cendrawasih menunjukkan mama penjabat gubernur salah seorang figur pemimpin yang sungguh merakyat. Ribka mengenakan baju rajutan mama-mama Papua sebagai simbol penghormatan atas hasil karya perempuan bumi Cenderawasih yang hingga kini masih ada di pinggir jalan. 

“Beliau mengenakan baju hasil karya tangan mama-mama Papua sebagai salah satu cara memuliakan karya khas tanah Papua warisan leluhur kemudian ditempatkan dalam ruang acara kenegaraan,” kata Tino Mote, aktivis senior dan putra  asli tanah Papua dari wilayah adat Meepago.

ide dasar mengenakan baju khas rajutan tangan mama-mama Papua dalam acara-acara resmi kenegaraan yang dimulai Ribka Haluk, kata Tino. diharapkan menjadi energi positif untuk bagi perempuan asli lebih bersemangat menyulam. 

Selain itu, dari peristiwa yang diciptakan Ribka Haluk mendorong terus mama-mama Papua berkreasi lalu bangkit dalam semangat untuk menghasilkan karya-karya khas warisan leluhur agar selalu dikenang oleh semakin banyak orang di luar Papua Tengah bahkan di luar tanah Papua.

Peringatan peringatan HUT ke-79 RI tahun 2024 juga menghadirkan sejumlah penari untuk menyemarakkan peringatan hari bersejarah tersebut. Para penari tumpah di tengah lapangan mengenakan pakaian khas lalu menari Seka Yospan, tarian khas Papua. 

Suguhan musik yang membahana di arel upacara mengundang Ribka Haluk dan Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Papua Tengah Ausilius You, S.Pd, MM, MH bersama tamu undangan berbaur di tengah lapangan menari bersama.

“Ibu Penjabat Gubernur dan saya turun langsung berbaur dengan para penari dan tamu undangan menari Seka Yospan di tengah lapangan upacara. Kami semua bersyukur dan gembira perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia berjalan lancar. Kami juga tentu berdoa dan berharap agar momen ini menjadi penyemangat kita semua berkolaborasi dengan kemampuan masing-masing bersama pemerintah daerah membangun Papua Tengah,” ujar Ausilius You kepada Odiyaiwuu.com dari Nabire, Papua Tengah,  Sabtu (17/8).

Selain itu, pada peringatan HUT RI kali ini menjadi momentum membahagiakan dan mengharukan bagi pemerintah dan masyarakat Papua Tengah. Pasalnya, pemerintah dan masyarakat mendapat kado perdana di mana pesawat Trans Nusa mendarat perdana di Bandar Udara Douw Aturure, Sabtu (17/8) tepat pukul 08.00 WIT.

Pesawat dengan nomor lambung PK-TJA Aircraft Comac ARJ21-700, mendarat mulus dan berhenti tepat di depan Penjabat Gubernur Ribka Haluk dan rombongan. Penjabat gubernur bahagia penuh syukur bercampur haru lalu air matanya gugur. 

Kehadiran pesawat tersebut diharapkan membantu pemerintah dan warga masyarakat sekaligus membawa perubahan bagi provinsi daerah otonom baru di wilayah adat Meepago yang usianya baru menyentuh angka dua tahun.

Ribka mengaku, kehadiran pesawat Trans Nusa pada puncak peringatan HUT ke-79 RI sudah melewati proses panjang dan melelahkan. Meski demikian, atas berkat rahmat Tuhan melalui doa masyarakat Papua Tengah berbagai kendala dapat dilewati sehingga berbuah manis tepat pada peringatan ulang tahun kemerdekaan.

“Ini merupakan momen penting bagi kita semua. Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI, pesawat Trans Nusa landing perdana untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ini adalah sejarah baru bagi provinsi karena selama ini Papua Tengah hanya didarati pesawat sejenis ATR,” ujar Ribka.

Presiden Joko Widodo dalam lawatan resminya ke Papua sempat meninjau proyek pembangunan Bandara Internasional Douw Aturure di Distrik Wanggar, dengan biaya bersumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tahapan pertama bakal dibangun terminal berkapasitas 8.000 penumpang. Dalam rencana, kapasitas bandara itu bakal menampung 15 ribu penumpangnya.

“(Bandara Douw Aturure) ini akan menjadi bandara besar karena bisa menjangkau delapan kabupaten. Tahapan pertama, terminal akan dibangun dengan kapasitas 8.000 penumpang terlebih dahulu. Tapi rencana besarnya 15 ribu kapasitas penumpangnya. Ini memang (bandara) besar,” ujar Jokowi di lokasi proyek, Wanggar, Nabire, Rabu (20/12/2017). 

Ribka Haluk berharap dengan hadirnya pesawat Trans Nusa akan membawa daerah ini lebih maju dari sebelumnya. Pihaknya optimis ada multiplier effect setelah maskapai ini beroperasi.

“Saya berharap agar ke depan kita lebih mudah mengakses transportasi untuk keluar masuk antar daerah. Selain itu arus barang dan logistik akan semakin banyak dengan memanfaatkan penambahan jasa maskapai sehingga perekonomian akan semakin membaik, inflasi dapat terkendali dan banyak hal lainnya dapat dimanfaatkan hingga terwujudnya kesejahteraan masyarakat,” ujar Ribka.

Pihaknya juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada maskapai Trans Nusa yang bersedia membuka rute baru di Nabire. Kehadiran maskapai ini diharapkan memberi dampak positif bagi pemerintah dan masyarakat Papua Tengah.

“Kami tidak menyangka dengan waktu 3,5 bulan membangun komunikasi dengan Trans Nusa, dapat mewujudkan kerinduan masyarakat. Dalam momentum ini, saya persembahkan kehadiran Trans Nusa sebagai kado HUT Kemerdekaan RI bagi seluruh masyarakat,” kata Ribka.

Pilot Trans Nusa Captain Deny Heryadi mengaku bangga karena penerbangan ke Nabire sekaligus menjadi kesempatan baginya bernostalgia. Pasalnya, tahun 1995 lalu ia sering terbang ke Nabire ketika masih bekerja di maskapai Merpati.

“Nabire ini sudah seperti rumah saya. Saya dahulu sering terbang ke daerah ini. Namun, ketika sudah tidak lagi menerbangkan pesawat ke daerah ini, saya berjanji akan memajukan daerah ini. Ternyata doa saya terkabulkan,” ujar Deny. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :