MOWANEMANI, ODIYAIWUU.com — Mowanemani sebagai pusat pemerintahan dan kota ikon kota, pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Dogiyai berencana menggelar acara Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Kota yang akan dihadiri lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dan sejumlah pihak terkait seperti pengelola Bandara Mowanemani.
“Saat ini pertumbungan dan perkembangan Mowanemani semakin cepat. Begitu pula arus lalulintas baik dalam kota maupun antar kota antar di wilayah Meepago semakin ramai juga kian ramai. Karena itu, kami berencana menggelar sebuah forum antar pihak untuk mengatur atau menangani lalu lintas angkutan maupun persoalan perhubungan,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Dogiyai Yeron Agapa, SH kepada Odiyaiwuu.com dari Mowanemani, Dogiyai, Rabu (15/3).
Melalui forum tersebut, ujar Yeron, masing-masing pihak duduk bersama untuk memberi input, masukan sesuai tugas dan kewenangannya ikut menata Dogiyai agar semakin hari semakin aman, nyaman, dan indah terkait urusan lalu lintas kendaraan bermotor serta keselamatan warga maupun soal-soal lain yang terkait dengan masalah perhubungan.
Menurutnya, peran Dinas Perhubungan Dogiyai sebagai ujung tombak urusan perhubungan ditopang melalui kolaborasi dengan dinas atau badan lain di lingkup pemerintah daerah yang berkaitan dengan persoalan perhubungan maupun jalan.
“Saat ini ada ruas jalan yang berstatus jalan nasional, provinsi, kabupaten maupun jalan non status di wilayah Dogiyai. Karena itu, melalui forum itu, semua pihak bisa bicara bagaimana mengurai persoalan lalu lintas dan perhubungan,” lanjut Yeron.
Yeron menambahkan, melalui forum tersebut persoalan yang terkait lalu lintas dan perhubungan diinventarisir untuk mencari formula ideal sebagai solusi demi kepentingan keselamatan berkendara di Dogiyai, khususnya kota Mowanemani.
“Saat ini diperlukan strategi dan langkah-langkah yang cepat dan tepat untuk pengaturan lalu lintas secara optimal melalui Dinas Perhubungan guna meningkatkan pelayanan lalu lintas,” katanya.
Salah satu persoalan yang dihadapi saat ini, kata Yeron, yaitu masalah pengelola lapangan terbang Mowanemani beserta fasilitas pendukungnya. Hingga saat ini, akses masuk ke bandara Mowanemani belum tersedia pagar.
“Pengelola bandara juga masih tinggai di Nabire, kota Kabupaten Nabire. Akses masuk bandara juga belum ditata sehingga warga leluasa memanfaatkan sekadar olahraga atau bermain bola. Kementerian Perhubungan Republik Indonesia perlu menempatkan petugas bandara secara permanen tinggal di Mowanemani agar serius mengurus bandara ini,” katanya. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)