WAGHETE, ODIYAIWUU.com — Ratusan umat Katolik Paroki Santo Yohanes Pemandi Waghete, Dekanat Kamuu, Mapiha, dan Piyaiye (Kamappi), Keuskupan Timika. Papua Tengah, Senin (24/6) mulai pukul 09.05 WIT nampak gembira penuh syukur kepada Tuhan.
Mereka bernyanyi dalam bahasa daerah Papua sambil menari saat para imam konselebran melangkah memasuki tempat perayaan Misa di Gedung Gereja Katolik Santo Yohanes Pemandi Waghete di Jalan Utama Waghete I, Kampung Waghete I, Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua Tengah.
Umat dan para penari larut dalam kegembiraan penuh syukur dalam rangkaian perayaan Ekaristi Tahun Yubileum 75 tahun Paroki Santo Yohanes Pemandi Waghete, Dekanat Kamuu, Mapiha, dan Piyaiye (Kamappi), Keuskupan Timika.
Dalam video berdurasi pendek yang diperoleh media ini, umat mengenakan pakaian khas Papua sambil melantunkan lagu-lagu rohani Katolik khas tanah Papua di Gereja Paroki Santo Yohanes Pemandi, salah satu gereja Katolik tertua di Waghete, kota Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua Tengah.
“Sekitar 500 umat Katolik dari berbagai paroki di Dekanat Kamappi dan tamu undangan hadir dalam Misa Syukur Perayaan Yubileum 75 Tahun Paroki Santo Yohanes Pemandi Waghete,” ujar Komandan Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 1703/Deiyai Letkol Inf I Wayan Dedi Suryanto, SE kepada Odiyaiwuu.com dari Waghete, Deiyai, Papua Tengah, Senin (24/6).
Dedi, prajurit berdarah Bali yang hadir dalam perayaan keagamaan umat Katolik itu menambahkan, Perayaan Yubileum 75 tahun Gereja Santo Yohanes Pemandi Waghete dipimpin langsung Administrator Keuskupan Timika RD Marthen Ekowaibi Kuayo, Pr didampingi Pastor Paroki Santo Yohanes Pemandi Waghete RP Yohanes Andrianto, SJ dan Pastor Paroki Kristus Sahabat Kita (KSK) Bukit Meriam Nabire RP Budi, SJ.
Menurut Dedi, dalam kesempatan tersebut hadir juga sejumlah pejabat pemerintah, TNI-Polri, tamu undangan, dan umat Katolik dari paroki-paroki di wilayah Dekanat Kamappi dan Paniai, Keuskupan Timika.
Nampak hadir Asisten I Setda Papua Tengah Ausilius You, S.Pd, MM, MH, Penjabat Bupati Deiyai Elimelek Edowai, S.Sos, Penjabat Sekda Deiyai Melianus Pakage, SIP, MKP, dan Asisten I Setda Deiyai Yusak Adii, S.STP, dan Kapolres Deiyai Kompol I Made Suartika, SIP.
Selain itu, Danki Satgas Yonif 527/By Pos Deiyai Lettu Inf Nurhadi, Danramil 1703-02/Tigi Letda Inf Sudarno, Kepala Bagian SDA Setda sekaligus Ketua Panitia Yubileum 75 Tahun Gereja Katolik Santo Yohanes Pemandi Waghete Deiyai Bruno Mote, S.Sos, para suster, bruder, frater, diakon, dan umat Katolik Keuskupan Timika.
Pastor Adriyanto mengatakan, melalui perayaan 75 tahun umat mempunyai iman yang dewasa dan mendalam, yang terwujud dalam tindakan dan perbuatan nyata. Kegiatan selebrasi, seremonial perayaan, lomba-lomba merupakan bagian ekspresi iman, dan tentu lebih lagi umat harus menunjukan bentuk-bentuk iman yang lebih mendalam seperti kepedulian sosial, karya-karya pemberdayaan, menjadi bentuk ekspresi lain perlu kita kembangkan.
“Ke depan umat tumbuh menjadi pribadi dengan iman yang semakin berakar, semakin mendalam mewujud nyata dalam karya cinta kasih,” ujar Adriyanto mengutip katolikana.com di Waghete, Deiyai, Kamis (21/6).
Sementara itu, Bruno Mote Perayaan mengatakan perayaan Yubileum yang diisi dengan beragam kegiatan telah membawa kesan baik dan membawa berkat bagai perjalanan Gereja Katolik di wilayah Deiyai. Minat peserta lomba dan kegiatan meluas hingga wilayah paroki di dekanat lain.
“Peserta perlombaan ini melibatkan paroki-paroki berada di dekenat tetanga seperti Dekanat Paniai dan Kamappi turut meramaikan kegiatan, terutama memperkuat persatuan dan kesatuan umat. Kita saling mengenal tempat-tempat seperti ini karena kita mengimani Tuhan Allah yang sama sehingga kita semua terkumpul dalam satu iman,” kata Bruno Mote.
Ia mengucapkan terima kasih atas kesan yang bagus dari para peserta. “Ini membawa berkat untuk kita. Semua peserta dalam perjalanan dengan selamat. Di antaranya peserta dari Paroki Salib Suci Madi Paniai, Paroki Santo Yusuf Enarotali, dan Paroki Kristus Jaya Komopa,” kata Bruno Mote.
“Kami panitia meyakini banyak peserta tidak datang tetapi luar biasa Tuhan, tidak ada halangan sehingga dalam satu atau dua hari meramaikan kegiatan ini. Kalau Tuhan tidak mengijinkan semua tidak sampai mungkin ada paroki yang terhambat tidak hadir dalam kegiatan perlombaan ini,” ujar Mote lebih lanjut.
“Pelaksanaan ibadah Ekaristi berlangsung aman dan lancar dari awal hingga akhir. Setelah perayaan ekaristi akan dilanjutkan dengan acara syukuran Yubileum Paroki Gereja Katolik Yohanes Pemandi Waghete,” ujar I Wayan. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)