JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma menurut rencana, Sabtu (26/11) melantik Pengurus Komisariat Daerah (Komda) Pemuda Katolik Provinsi Papua.
Selain pengurus Komda Pemuda Katolik Papua, dilantik pula Pengurus Komisariat (Komcab) Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Keerom. Prosesi pelantikan berlangsung di Hotel Horizon, Kotaraja, Jayapura, Papua. Pengurus Komda dan Komcab baru itu akan mengemban tugas periode tahun 2022-2025
Ketua Panitia Pelantikan Pengurus Komda Papua Yops Itlay mengatakan, pelantikan pengurus Komda Pemuda Katolik Papua dan Komcab Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Keerom sedikit berbeda dari pelantikan sebelumnya. Hal ini beralasan mengingat pelantikan dihadiri juga Sekretaris Jenderal Pemuda Katolik Johanes SM Sitohang.
“Pelantikan pengurus Komda Pemuda Katolik Papua bersama Komcab Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Keerom masa tugas 2022-2025 sesungguhnya merupakan kerinduan Pemuda Katolik selama ini. Pelantikan serentak ini sekaligus menjadi momen penting bagi pemuda Katolik terutama Komda Papua dan komisariat cabang lainnya di bumi Cendrawasih,” ujar Yops Itlay melalui keterangan tertulis yang diterima Odiyaiwuu.com di Jakarta, Kamis (24/11).
Menurut Yops, sejauh ini persiapan panitia menyukseskan acara pelantikan sudah mencapai 85 persen. Persiapan panitia sejak pra pelantikan, teknis penjemputan hingga momentum pelantikan sudah siap.
Saat pelantikan, panitia juga mengundang seluruh unsur organisasi kemasyarakan pemuda (OKP), tokoh-tokoh Katolik, dan sejumlah undangan lainnya. Kami mohon dukungan dari para senior
“Panitia sudah siap melaksanakan pelantikan. Kami mohon dukungan dari para senior. Melalui momentum pelantikan kali ini, saya mengajak seluruh anggota panitia dan pemuda Katolik berperan sekaligus berkontribusi penuh demi pembangunan tanah Papua. Bersama-sama kita sukseskan acara pelantikan,” kata Yops.
Ajakan kepada pemuda perlu mencermati Papua belakangan yang sudah mengoleksi tiga daerah otonom baru (DOB) provinsi masing-masing Provinsi Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah. Realitas itu tentu tak membuat pemuda Papua berdiam diri atau menjadi penonton.
“Kita sudah berada dalam era baru kehadiran tiga provinsi baru. Artinya, pemuda-pemudi Katolik tidak lagi berdiam diri tanpa aksi dan menjadi penonton. Ini merupakan peluang sekaligus tantangan bagi pemuda terlibat dan mengambil bagian di dalamnya,” lanjut Yops.
Ia menambahkan, pemuda Papua harus mempersiapkan diri mengisi aneka ruang pembangunan yang pro-rakyat. Jangan sampai orang dari luar (non-Papua) lebih dominan menguasai berbagai sektor pembangunan di pulau paling timur Indonesia itu. Itu menjadi fokus pemuda Katolik Papua selanjutnya.
Ketua Komda Pemuda Katolik Papua Melianus Asso mengaku, pihaknya berterima kasih atas kerja-kerja panitia dalam mempersiapkan pelantikan pengurus Komda Papua dan tiga komcab lainnya.
“Kami juga berharap agar semua komcab definitif baik Komcab Asmat, Mimika, Mappi, Pegunungan Bintang, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, Jayawijaya, Merauke, Boven Digoel, dan komcab lain yang masih memegang mandat di wilayah Meepago datang ke Jayapura mengikuti prosesi pelantikan bersama,” kata Melianus.
Melianus menambahkan, pelantikan serentak itu merupakan acara bersama. Saat prosesi pelantikan, pengurus baru akan menyampaikan juga sejumlah rekomendasi demi kemajuan pemuda-pemudi dalam menapaki dinamika sosial, politik ke depan.
Hal ini penting mengingat pemuda adalah tonggak penerus gereja dan bangsa di masa akan datang sehingga dukungan berbagai pihak, terutama tokoh-tokoh Katolik di kota Jayapura diperlukan.
Pengurus Komda Pemuda Katolik Papua juga siap bersinergi dan bekerjasama dalam keseluruhan dinamika dan pawai pembangunan di Papua maupun tiga daerah otonom baru provinsi.
“Kami menyadari perlunya dukungan, saran, motivasi, dan gagasan bernas demi kemajuan pemuda di Papua,” katanya.
Ketua Demisioner Komda Pemuda Katolik Papua periode 2018-2021 Alfonsa Jumkon Wayap menyampaikan apresiasi kepada panitia yang sudah bekerja keras mempersiapkan acara pelantikan. Ia juga meminta semua unsur Pemuda Katolik Papua terlibat selama persiapan hingga suksesnya acara pelantikan.
“Hal penting yang tetap dijaga yaitu terus membangun komunikasi produktif di internal. Juga berbagai pihak entah keuskupan, para senior, OMK, PMKRI, ICAKAP, ISKA, WKRI, dan kerawam dan juga pihak eksternal seperti pemerintah dan instansi lainnya. Ini penting agar terhindar dari kesan berjalan sendiri dan eksklusif. Agar apa yang menjadi tujuan kita kedepan bisa berjalan dengan baik,” ujar Alfonsa.
Menurut Alfonsa, Pemuda Katolik merupakan rumah besar bersama. Kita boleh berada di mana-mana, tetapi pada momen ini dimohon partisipasi dan dukungannya demi mewujudkan spirit bonum commune dan pro ecclesia et patria. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)