JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan, SE, MM mengatakan, pihaknya menyesalkan pemberitaan yang menyebut aparat TNI pelaku teror bom molotov di Kantor Redaksi Jubi.
Pernyataan Candra muncul merespon berita yang dilansir Cenderawasih Pos berjudul Pelaku Teror Kantor Jubi Diduga Oknum Aparat TNI edisi Jumat, 25 Januari 2025. Isi berita tersebut, katanya, menuduh aparat TNI sebagai pelaku teror di kantor media tersebut.
“Saya menyayangkan narasi tersebut karena terlalu dini atau prematur menuduh TNI sebagai pelaku teror. Terlebih hanya berdasar asumsi yang belum tentu benar. Pihak Kodam XVII/Cenderawasih akan menindak tegas siapapun yang melanggar hukum berdasarkan bukti dan keterangan akurat, bukan sekadar asumsi,” ujar Candra kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Sabtu (25/1).
Menurut Candra, selama ini relasi kemitraan dengan Jubi sangat baik dan tidak ada masalah bahkan saling membantu. Kerap pula ngopi bareng. Karena itu tidak ada motif apa pun dari TNI khususnya Kodam XVII/Cenderawasih mencederai komunikasi yang baik tersebut. Apalagi, sampai berbuat ulah seperti kasus bom molotov.
“Selama ini baik-baik saja dan tidak pernah ada masalah Kodam (Cenderawasih) dengan media Jubi. Justru komunikasi terjalin dengan baik, saling membantu berbagi informasi dan berita. Termasuk secara personal dengan semua awak Jubi tidak ada masalah. Silahkan bisa dikonfirmasi ke pimpinan media Jubi,” kata Candra.
Candra mengajak semua pihak menciptakan situasi agar tetap kondusif dan tidak berspekulasi atau berasumsi negatif apalagi menuduh. Candra juga mengaku pihak Kodam Cenderawasih tidak akan segan menuntut secara hukum tuduhan yang muncul berdasarkan asumsi yang tidak jelas dasarnya.
Candra menambahkan, pihak Kodam XVII/Cenderawasih melalui Pomdam menyambut baik dan akan membantu pihak kepolisian maupun pihak lainnya guna mengungkap pelaku kasus bom molotov di kantor Redaksi Jubi.
“Pomdam XVII/Cenderawasih akan membantu Polda Papua, termasuk pihak lain untuk mengungkap permasalahan ini. Pihak Kodam juga akan menindak tegas dan memproses hukum jika ada oknum prajurit yang terlibat dalam kasus ini bila ada bukti kuat,” ujar Candra lebih lanjut.
Selain itu, kata Candra, apabila ada pihak-pihak yang memiliki bukti akurat, dapat melaporkan kepada Pomdam XVII/Cenderawasih untuk membuat kasus ini terang benderang.
Media ini sebelumnya memberitakan, kantor Jubi, Rabu (16/10 2024) sekitar pukul 03.15 WIT dilempari bom molotov orang tak dikenal. Akibatnya, dua mobil operasional yang diparkir di halaman kantor yang terletak di Jalan SPG Taruna Waena, Kota Jayapura, Papua, terbakar dan rusak.
Pelemparan bom molotov itu diduga dilakukan dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor. Bom dilemparkan dari pinggir jalan di depan kantor membuat api berkobar di antara dua mobil operasional Jubi yang diparkir di halaman kantor.
Api sempat membakar sebagian bagian depan mobil Toyota Avanza dan Toyota Calya itu. Api akhirnya dipadamkan dua karyawan dan sejumlah saksi mata.
Pemimpin Redaksi Jubi Jean Bisay mengatakan, kobaran api yang membakar kedua mobil operasional Jubi itu dipadamkan dua karyawan dan warga. Ia berterima kasih kepada para warga yang membantu memadamkan kobaran api.
“Beruntung ada dua staf Jubi dan warga sekitar, sehingga api yang membakar kedua mobil itu dapat dipadamkan dengan cepat,” ujar Bisay. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)
