MULIA, ODIYAIWUU.com — Aksi saling serang antara massa pendukung pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya nomor urut 1 Yuni Wonda-Nus Kogoya dan massa pendukung paslon nomor urut 2 Miren Kogoya-Wendi Wonerengga di Mulia, kota Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, berujung tragis.
Sedikitnya, 12 orang meninggal dunia, ratusan lainnya menderita luka-luka, dan ratusan bangunan terbakar. Jumlah korban meninggal dan kerugian material lainnya tercatat sejak bentrok meletus pada 27 November 2024 hingga Jumat (4/4).
Kepala Operasi Damai Cartenz 2025 Brigjen Pol Dr Faizal Ramadhani, S.Sos, SIK, MH didampingi Wakil Kepala Operasi Kombes Pol Adarma Sinaga, SIK, M.Hum mengatakan, hingga kini bentrok yang melibatkan antara massa pendukung dua paslon pada Pilkada tahun 2024 menelan korban 12 orang meninggal.
“Dari hasil pendataan, korban meninggal dunia sebanyak 12 orang. Delapan di antaranya berasal dari kubu paslon 01,” ujar Faizal melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Sabtu (5/4).
Menurut Faizal, selain korban tewas jumlah korban luka-luka akibat terkena panah mencapai 658 orang. Rinciannya, 423 orang merupakan pendukung paslon 01 dan 230 lainnya dari kubu Paslon 02.
“Kerugian material juga tercatat cukup besar. Sebanyak 201 bangunan terbakar, terdiri dari 196 unit rumah warga, satu bangunan sekolah yaitu SD Pruleme Belakang Toba Jaya, satu kantor balai kampung Trikora, satu kantor Distrik Irimuli, satu kantor Partai Gelora serta satu kantor Balai Desa Pagaleme,” kata Faizal.
Faizal juga menegaskan, sejumlah korban meninggal terkena tembakan senjata api yang diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang memanfaatkan situasi politik di tengah pelaksanaan Pilkada.
“Ini menjadi perhatian serius kami, karena KKB sengaja memanfaatkan situasi konflik untuk melancarkan aksinya,” ujar Faizal lebih lanjut.
Sementara itu Kepala Satuan Tugas Hubungan Masyarakat Operasi Damai Cartenz 2025 Kombes Pol Yusuf Sutejo, SIK, MT mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban di tengah situasi politik yang memanas.
“Kami mengajak seluruh warga Puncak Jaya untuk bersama-sama menjaga kamtibmas demi menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis. Keamanan adalah tanggung jawab kita bersama,” ujar Yusuf.
Imbauan ini disampaikan sebagai bentuk langkah preventif untuk mencegah terulangnya kekerasan yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan serta pembangunan di wilayah Puncak Jaya. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)