DOGIYAI, ODIYAIWUU.com – Anggota Badan Pengurus GKIP Jemaat Efata Daabaa, Klasis Kamuu Timur, Kordinator Dogiyai, Papua, Pendeta Alpius Degei, S.Th. mengemukakan, sifat orang percaya ialah rasa nyaman dalam lindungan Allah. Orang percaya sungguh mengenal apa itu beragama secara batiniah, melayani Allah sepenuh hati. Dia beribadah di balik tabir, menyendiri dan akrab dalam keheningan bersama Allah.
“Sebagai umat yang percaya kepada Tuhan melalui Kristus Yesus yang menderita, wafat dan bangkit di kayu salib, jangan tinggalkan Tuhan dalam situasi apapun. Semua yang terjadi dalam hidup manusia, semua itu atas seijin Allah Bapa di Sorga,” kata Pendeta Alpius Degei, S.Th. dalam kotbahnya saat berlangsung Ibadah Minggu pagi di Jamaat Efata Daabaa, Klasis Kamuu Timur, Kordinator Dogiyai, Minggu (18/7)
Ibadah dipimpin Wakil Badan Pengurus Jemaat Efata Daabaa Januarius Keiya, SE dan diikuti kurang lebih 170 orang yang terdiri dari pengurus maupun anggota jemaat dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes) pencegahan dan penyebaran virus Corona (Covid-19) di wilayah Kabupaten Dogiyai. Sedangkan kotbah disampaikan Pdt. Alpius Degei dengan tema Tuhan dapat Menyembunyikan Kita dari Hal-hal Duniawi yang Tidak Diinginkan oleh Tuhan.
Pada bagian pertama kotbahnya yang diambil dari Mazmur 91: 1-6, Pdt. Alpius Degei menguraikan bahwa tempat persembunyian manusia hanyalah di dalam Tuhan Yesus Kristus. Manusia selalu yang percaya selalu nyaman di dalam Allah. Manusia percaya memiliki hak istimewa dan penghiburan karena tinggal dalam naungan Allah.
Allah melindungi dan memisahkan mereka dari segala sesuatu yang dapat mengganggu mereka. Entah saat di tengah deraan badai maupun melewati melewati hari-hari penuh ceria. “Mereka bukan saja akan memperoleh izin masuk dalam kerajaan Surga, tetapi juga berada dan tinggal dalam lindungan Allah. Allah akan menjadi peristirahatan dan tempat perlindungan hingga akhir jaman,” kata Pdt. Alpius Degei. (Martinus Dumupa/Odiyaiwuu.com)