TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Septinus Timang menepis tudingan Ketua KNPI versi Satu Nafas Mimika Awen Magai yang menyebut dirinya diusir Bupati Johannes Rettob, S.Sos, MM saat sesi foto bersama usai peringatan HUT ke-79 RI di Lapangan Upacara Kantor Pemda Mimika, Timika, Papua Tengah, Sabtu (17/8).
Menurut Timang, statemen Awen di sebuah media lokal yang menyebut dirinya diusir Bupati John Rettob sebagai hal yang terlalu berlebihan dan terkesan tendensius. Pemkab Mimika, ujar Timang memiliki aturan keprotokoleran yang perlu dipahami oleh semua pihak.
“Saya pikir dia (Awen) perlu memahami aturan dalam protokol pemerintahan. Saat itu, (usai apel 17-an) beliau terkesan menerobos masuk untuk foto bersama. Padahal, ini masih momen foto bersama bupati dengan para anggota Forkopimda dan istri, disusul paguyuban, dan beberapa organ lain yang tengah antri sesuai arahan pihak protokoler,” ujar Timang melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com dari Timika, Papua Tengah, Minggu (18/8).
Timang menegaskan, statemen Awen yang dilansir sebuah media yang menyebut dirinya diusir terkesan membuat disharmoni di momentum HUT ke-79 RI tahun 2024 tingkat Kabupaten Mimika. Usai upacara banyak tamu yang hadir juga akan bersalaman dengan Bupati Mimika, termasuk foto bersama.
“Agenda Pak Bupati Mimika itu padat di dua hari seperti menghadiri upacara Taptu, pengukuhan Paskibra hingga yang terakhir resepsi kenegaraan. Di momen ini ada beberapa organ juga sejak awal melihat dan ingin memanfaatkan momen untuk bersalaman atau sekadar foto bersama,” ujarnya.
Timang mengingatkan, perlu diketahui bahwa acara kenegaraan seperti ini, rundown acara yang di dalamnya termasuk sesi foto bersama sudah dibuat oleh pihak Humas dan Protokol Pemda Mimika. Artinya, semua sudah terjadwal sesuai urutan.
Timang menyebutkan beberapa sesi foto bersama yang sudah didaftar atau di-list adalah foto bersama dengan anggota Paskibraka, Forkopimda, pimpinan OPD, DPRD dan perwakilan paguyuban dan tokoh masyarakat lainnya.
Menurut Timang, pada momentum Sabtu (17/8) semua orang juga secara pribadi ingin mengabadikan foto dengan bupati karena ini momen terakhir kepemimpinan beliau dengan Bapak Eltinus Omaleng sehingga Humas juga sedikit sulit mengontrol.
“Momen itu dimanfaatkan oleh Ketua KNPI Mimika Awen Magai. Saat itu dia terkesan terobos masuk dalam barisan ibu-ibu Forkompinda yang saat itu memang sudah siap berfoto dengan Bapak bupati,” ujar Timang lebih lanjut.
“Kalimat dari Bapak Bupati jelas. ‘Nanti sebentar, setelah ibu-ibu Forkompinda dan paguyuban’. Karena biasanya selalu ada diskusi singkat dalam momen seperti itu. Apalagi KNPI merupakan mitra strategis pemerintah. Humas saat itu juga berada di bawah podium foto untuk mengatur,” kata Timang.
Timang menyebutkan di saat bersamaan waktu itu, Bupati John Rettob juga harus mendatangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Timika guna menghadiri upacara sekaligus pemberian remisi kepada tahanan.
“Saat itu juga sudah mau pukul 12.00 WIB dan beliau harus ke Lapas. Ada pimpinan OPD, ASN, dan masyarakat juga yang tidak sempat foto dengan beliau karena memang dibatasi protokoler. Bukan hanya dia (Awen). Bagian Lapas sudah menghubungi Humas dan humas sudah sampaikan sehingga Pak Bupati harus ke ke sana untuk menghadiri upacara,” katanya.
Timang mengatakan jika Ketua KNPI Awen Magai ingin mengambil waktu khusus dengan bupati, seharusnya bisa di sela-sela usai kegiatan Lapas atau lebih santai pada acara Resepsi Kenegaraan di Eme Neme pukul 19.00 WIT.
“Resepsi malam itu pasti lebih santai dalam suasana keakraban dan kekeluargaan yang bisa dimanfaatkan oleh ketua KNPI. Jadi tidak ada kesan kalau dihalangi karena Bapa Bupati menghormati semua, ini momen terakhir 17an kepemimpinan Omtob,” ujar Timang menambahkan.
Karena itu, ujar Timang mengingatkan, di setiap momentum perayaan kemerdekaan, bupati harus berhadapan dengan sejumlah kegiatan terjadwal yang sangat padat. Sejak Jumat-Sabtu (16-17/8) malam, Bupati John Rettob harus menghadiri sejumlah acara yang sudah dijadwalkan. Meski demikian, katanya, bupati dapat menghadiri semuanya.
“Jadi KNPI sebagai mitra strategis pemerintah tinggal bagaimana memanfaatkan moment yang ada. Jadi kami pikir info (diusir) seperti ini tidak perlu digiring ke mana-mana. Bisa saja itu bukan hanya dia (Awen) yang dilarang ikut foto saat itu karena memang ada urutannya bahkan ada beberapa pimpinan OPD yang dilarang karena ada beberapa agenda yang Bapak Bupati harus hadiri. Semua harus tahu aturan dan mekanisme yang ada. Jangan terlalu berlebihan. Biasa-biasa saja, apalagi sampai harus mendiskreditkan bahkan mempolitisir soal itu,” katanya.
“Beberapa paguyuban saat habis upacara mereka tidak sempat foto bersama dengan bupati tapi mereka hadir di Eme Neme dan manfaatkan momen itu untuk foto bersama dan berdiskusi dengan bupati dalam suasana santai. Seharusnya Ketua KNPI Mimika (Awen Magai) juga bisa seperti itu,” kata Timang . (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)