JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Buchtar Tabuni bersama enam enam orang lainnya ditangkap aparat gabungan Polresta Jayapura Kota. Ketua KNPB, organisasi sayap Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), itu ditangkap bersama enam rekannya atas sangkaan melakukan pengeroyokan terhadap anggota Polri yang sedang melaksanakan patroli pada Kamis (24/3).
Kejadian bermula ketika tim patroli gabungan fungsi dari Polresta Jayapura Kota sedang melaksanakan patroli rutin untuk memantau situasi di Kota Jayapura, khusunya di wilayah Heram, Perumnas 3, dan wilayah Kambolker. Anggota mendapat informasi bahwa sedang berlangsung pertemuan terselubung yang dilakukan oleh ULMWP. Sehingga anggota gabungan melakukan pegecekan di salah satu rumah di Kamp Wolker.
“Sampai di sana anggota menyampaikan maksud dan tujuan dengan berdialog bersama mereka. Namun tiba-tiba salah satu anggota kami dikeroyok. Mereka ada sekitar sepuluh orang yang melakukan perlawanan terhadap aparat,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah Papua Kombes Pol Drs Ahmad Musthofa Kamal, SH kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Kamis (23/3).
Menurut Ahmad Musthofa Kamal, pada saat terjadi pengeroyokan anggota Polresta Jayapura Kota juga melakukan pembelaan diri dengan tangan kosong. Akibatkanya satu orang terkena pukulan. “Dari kejadian ini dua anggota kami terkena pukulan, yaitu yang berpakaian preman dan yang berdinas. Namun mereka tidak mengalami luka yang berat,” katanya lebih jauh.
Ia menjelaskan, tujuh orang yang diamankan aparat kepolisian saat ini tengah dalam pemeriksaan oleh penyidik Polresta Jayapura Kota. “Kami mengimbau kepada masyarakat apabila ingin melakukan perkumpulan atau aksi aksi yang melibatkan banyak orang agar ada pemberitahuan kepada pihak Kepolisian, sehingga dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Ahmad Musthofa Kamal. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)