Gubernur Papua Lukas Enembe Kembali Jalani Pemeriksaan Kesehatan Tim Dokter dari Singapura - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Gubernur Papua Lukas Enembe Kembali Jalani Pemeriksaan Kesehatan Tim Dokter dari Singapura

Loading

JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Gubernur Papua Lukas Enembe, Minggu (30/10) kembali menjalani pemeriksaan kesehatan oleh dokter spesialis dari Rumah Sakit Mount Elisabeth Singapura di kediaman pribadinya di Koya, Jayapura, Papua.

Sebelum menjalani pemeriksaan kesehatan, tim medis dari Rumah Sakit (RS) Dok Dua Jayapura Papua dan dokter pribadi dr Anton Mote terlebih dahulu tiba di rumah pribadi Gubernur Enembe pada Minggu pagi sekitar pukul 07.00 WIT.

Kepala Instalasi Gawat Darurat RS Dok Dua Jayapura Gabriel Matine mengatakan, sebelum dilakukan pemeriksaan oleh dokter spesialis Singapura, pihaknya telah mengambil darah Lukas Enembe dan menghidupkan alat-alat medis yang ada di samping kanan-kiri tempat tidur Gubernur.

“Sudah diambil darahnya (Lukas Enembe) dan sampel darah sudah dibawa ke rumah sakit, untuk diperiksa. Sedangkan hasilnya baru ketahuan pada sore hari,” kata Gabriel.

Selain darah, ujar Gabriel, akan dicek juga rekam jantung, dan urine dari Gubernur. Untuk pemeriksaan urine, lanjutnya agak lama dikarenakan Gubernur Enembe kurang minum air putih. Untuk pemeriksaan darah, tercatat sudah tiga kali Gubernur diambil darahnya.

Terlihat di samping tempat tidur Gubernur seperti alat seperti devebilator untuk pasien gagal jantung, alat rekam irama jantung, BCD monitor untuk mengukur tensi O2, dan irama jantung serta alat oksigen portable.

Para dokter Singapura, tiba ke kediaman Lukas Enembe di Koya pada pukul 10.44 WIT. Ada tiga dokter spesialis yang datang dan masing-masing akan melakukan pemeriksaan terhadap Lukas Enembe selama kurang lebih satu 45 menit. Jadi dibutuhkan waktu kira-kira dua jam untuk memeriksa Gubernur. Mobil ambulance pun sudah disiagakan di samping rumah Gubernur. Mobil itu sendiri sudah standby selama dua minggu sejak kedatangan terakhir dokter spesialis Singapura.

Begitu dokter spesialis Singapura datang, tim dokter segera menyiapkan hasil laboratorium untuk memudahkan pemeriksaan. Sampel urine yang diambil segera dibawa ke RS Dok Dua.

Tiga dokter spesialis yang hadir yaitu dr Fransisko, ahli ginjal asal Mexico; dr Ahmad Takur, ahli neurologis dan syaraf; dr Patrick Chan, ahli hati dan jantung serta suster perawat Mardiana dari RS Mount Elisabeth Singapura. Terhitung dua jam pemeriksaan dilakukan mulai dari pukul 10.44 WIT hingga 14.05 WIT.

Menurut dokter pribadi Lukas Enembe, dr Anton Mote, pemeriksaan tersebut merupakan pemeriksaan lanjutan. Kemudian akan dilakukan pemeriksaan lanjutan karena Gubernur masih dalam perawatan.

“Jadi bukan check up. Mestinya, perawatan ini rutin dilakukan tiap hari. Diobservasi oleh masing masing bidang, jantung, syaraf, ginjal tiap hari. Kalau pemeriksaan, dengan dokternya, yang datang seperti ini, sangat tidak efektif, harusnya langsung di fasilitas kesehatan,” ujar Anton.

Dari hasil pemeriksaan dokter Singapura, untuk pengobatan penyakit stroke yang sudah empat kali dialami Lukas Enembe, perlu dilakukan fisioterapi. “Dan tetap perlu rujukan MRI,” ujar Anton.

Sedangkan untuk penyakit ginjalnya, perlu dilakukan crosscheck darah kembali. “Untuk penyakit jantungnya, perlu diobservasi obat kembali,” kata Anton lebih jauh.

Anton menambahkan, usai diperiksa, Gubernur Enembe disuntik untuk menurunkan kadar kolesterolnya dan diberi resep penambahan obat. Dokter Singapura juga meminta ada penambahan ahli gizi untuk memantau konsumsi makanan Gubernur. Ketika diperiksa pun, tensi darah Lukas Enembe terhitung tinggi, 190.

Anggota Tim Hukum dan Advokasi Gubernur Papua (THAGP) Petrus Bala Pattyona, SH, MH saat ditemui di kediaman Gubernur Enembe mengatakan, ada lima anggota tim hukum yang mendampingi Lukas Enembe. Selain Pattyona, hadir juga Stefanus Roy Rening, Aloysius Renwarin, Petrus Jaru, dan Antonius Eko Nugroho.

“Kedatangan kami untuk menyaksikan pemeriksaan kesehatan dan mendampingi Pak Gubernur. Kami masih menunggu kedatangan tim dokter dari Ikatan Dokter Indonesia dan dokter Komisi Pemberantasan Korupsi,” ujar Bala Pattyona.

Anggota THAGP lainnya, Aloysius Renwarin menambahkan, pihak keluarga Gubernur Enembe dan masyarakat menunggu kedatangan KPK ke kediaman Gubernur. “Kami masih terus menunggu kedatangan mereka (KPK). Keluarga kooperatif,” ujar Aloysius.

Gubernur Papua seperti diketahui telah dijadikan tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji Lukas Enembe selaku Gubernur Papua periode 2013-2018 dan 2018-2023 terkait pekerjaan atau proyek yang bersumber dari APBD Provinsi Papua. Saat ini, penyidik KPK telah memanggil Lukas Enembe, namun berhalangan hadir karena masih sakit. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :