Anggota TPNPB OPM Terduga Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Lettu Anumerta Oktovianus Sogalrey Berhasil Diamankan

Anggota TPNPB OPM Terduga Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Oktovianus Sogalrey Diamankan

Anan Nawipa (33), terduga pelaku pembunuhan Komandan Rayon Militer 1703-4/Aradide Lettu Anumerta Oktovianus Sogalrey. Nawipa diamankan aparat Polres Paniai dan personil Satgas Damai Cartenz 2024 di depan sebuah kios di Kampung Bapoda Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah, Sabtu (11/5) sekitar pukul 09.30 WIT. Foto: Istimewa

Loading

ENAROTALI, ODIYAIWUU.com — Aparat Polres Paniai bersama Satuan Tugas Damai Cartenz, Sabtu (11/5) sekitar pukul 09.30 WIT berhasil mengamankan Anan Nawipa (33), anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM).

Nawipa, warga Kampung Widimeida, Distrik Ekadide, Kabupaten Paniai ditangkap di depan sebuah kios di  Kampung Bapoda  Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah. Ia diduga salah satu pelaku pembunuhan Komandan Rayon Militer (Danramil) 1703-4/Aradide Lettu Anumerta Oktovianus Sogalrey. 

Otto —sapaan akrab Oktavianus Sogalrey— meregang nyawa  di jalur Jalan Trans Enarotali–Aradide, Rabu (10/4) sekitar pukul 17:00 WIT. Otto gugur di tangan anggota TPNPB OPM Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XIII Kegepa Nipouda Paniai di bawah pimpinan Komandan Kodap XIII Mayor Osea Satu Boma.

“Saat ini pelaku telah berhasil kami amankan dan sedang dilakukan pendalaman lebih lanjut oleh personil kami bersama Polres Paniai di Mako Polres Paniai,” ujar Kepala Satuan Tugas Hubungan Masyarakat Operasi Damai Cartenz 2024 AKBP Bayu Suseno melalui keterangan tertulis yang diperoleh Odiyaiwuu.com di Jakarta, Sabtu (11/5).

Bayu menjelaskan, dari tangan laki-laki kelahiran 6 Juli 1991 ini, personil Satgas Operasi Damai Cartenz berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya satu buah telepon genggam (handphone) dengan nomor kartu SIM milik Almarhum Otto. satu buah parang, satu set kunci L, satu buah buku rekening BRI, dan satu buah tas samping berwarna biru-hitam.

Media ini sebelumnya memberitakan, kabar duka menerpa keluarga besar Tentara Nasional Indonesia, khususnya Kodim 1703/Deiyai, teristimewa Koramil 1703-04 Aradide, Paniai. 

Danramil Aradide Oktavianus meregang nyawa  di jalur Jalan Trans Enarotali–Aradide, Rabu (10/4) sekitar pukul 17:00 WIT. Otto TPNPB OPM Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai di bawah pimpinan Komandan Kodap XIII Mayor Osea Satu Boma.

Otto, prajurit berdarah Ambon kelahiran Batu Goyang, Rabu, 22 10 1969 menutup mata selamanya memenuhi panggilan Tuhan, sang Khalik di tengah tugas dan tanggung jawab mengabdi bangsa dan negara di Koramil Aradide, salah satu kabupaten di wilayah adat Meepago (Papua Tengah). Namun, maut menjemputnya di tangah sesama saudaranya di honai besar bernama tanah Papua. Otto gugur sebagai kusuma bangsa. 

Rasa sedih menghinggap kerabat Almarhum dan keluarga besar Kodim Deiyai, yang mengenangnya sebagai sosok prajurit pekerja keras dan komunikatif tak hanya di internal Kodim Deiyai. Masyarakat Paniai, khususnya di wilayah binaan Koramil Aradide mengenalnya sebagai prajurit yang selalu berada di tengah kebun menanam dan merawat tanaman demi menjaga kedaulatan pangan lokal.

“Almarhum adalah sosok yang komunikatif, baik dengan anak buahnya maupun atasannya dan masyarakat sekitar. Beliau juga sangat menyayangi keluarganya. Ia adalah prajurit idola karena memiliki komitmen dan tanggung jawab dalam tugas membangun wilayah binaannya,” ujar Dandim 1703/Deiyai Letkol I Wayan Dedi Suryanto, SE kepada Odiyaiwuu,com dari Nabire, Papua Tengah, Kamis (12/4).

Menurut I Wayan, prajurit berdarah Bali, Otto juga sosok prajurit yang mudah bergaul dan bekerja sama dengan semua elemen bukan sekadar dalam tugas namun juga kegiatan sosial kemasyarakatan. Otto di mata I Wayan adalah sosok yang selalu berada di tengah kebun bersama anggota Koramil Aradide mengolah lahan kosong untuk ditanami aneka sayur mayur, ubi-ubian dan kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan bukan hanya prajurit namun warga binaan di Aradide. 

“Saya juga sungguh kehilangan Almarhum dan mendoakan semoga ia mendapat tempat terbaik di sisi Allah Bapa di Surga. Saya atas nama keluarga besar Kodim Deiyai menyampaikan belasungkawa mendalam. Semoga dedikasi dan semangat juang Almarhum bagi bangsa dan negara menjadi warisan kami semua. Semoga pula keluarga dikuatkan dalam peristiwa ini,” kata I Wayan lebih jauh.

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan menjelaskan, Otto diserang dan ditembak gerombolan OPM di daerah Pasir Putih, Distrik Aradide, Paniai. Insiden bermula saat mendiang keluar dari Markas Koramil Aradide Rabu (10/4) sore. Namun ditunggu hingga Kamis (11/4) pagi, ia tidak kembali.

“Anggota kami kemudian melakukan pencarian dan Almarhum ditemukan dalam keadaan meninggal dunia karena diserang dan ditembak oleh OPM. Para pelaku penyerangan dan penembakan ini adalah gerombolan OPM,” ujar Kurniawan.

Otto adalah Danramil yang setia bekerja keras bukan sekadar dalam tugas-tugas menjaga kedaulatan negara, khususnya di wilayah binaan Koramil Aradide. Bersama anggotanya di Koramil Aradide ia terus bekerja keras membersihkan aneka tanaman buah-buahan seperti nanas, stroberi dan sayur-mayur seperti sawi, kolo serta bawang merah agar tetap subur dan bebas dari gangguan gulma. 

Bersama anggotanya ia buka lahan kosong tersebut kemudian ditanam aneka sayur bibit mayur dan buah-buah lalu merawat hingga dipanen untuk kebutuhan prajurit dan warga setempat.

“Hari ini kami beramai-ramai membersihkan tanaman buah-buahan, sayuran, dan lain-lain agar terbebas dari gulma pengganggu atau pembawa sumber penyakit tanaman atau buah-buahan serta sayur mayur,” ujar Otto kepada Odiyaiwuu.com dari Aradide, Paniai, Senin (25/3). 

Otto menambahkan, melalui giat tersebut pihaknya berharap agar hasil yang diperoleh lebih maksimal di saat musim panen. Dengan demikian, selain untuk kebutuhan anggotanya, warga sekitar juga dapat memperolehnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Pelaksanaan giat pertanian ini juga sebagai bagian kecil dan bermanfaat dalam rangka ikut membantu pemerintah daerah meningkatkan ketahanan pangan bagi masyarakat di wilayah binaan Aradide,” ujar Otto lebih lanjut.

Selain membersihkan tanaman buah-buahan dan sayur mayur agar terbebas dari gangguan gulma, para prajurit juga menabur pupuk kompos di sejumlah bedeng yang sudah ditanami aneka tanaman dan sayur mayur.

“Sejak menyiapkan lahan hingga menanam, merawat, dan menyiram kita jaga secara rutin agar bebas dari gangguan gulma atau hama sehingga hasilnya lebih maksimal. Selama ini, kita sudah tanam aneka anakan nenas, stroberi, bawang, sawi serta kol, dan lain-lain. Namun, pekerjaan lanjutan adalah merawatnya agar jauh dari gangguan gulma atau hama,” katanya.

I Wayan mengatakan, selama ini giat mengolah lahan kosong untuk ditanami aneka bibit sayur mayur dan buah-buahan dilakukan para prajurit di masing-masing Koramil seperti Koramil Tigi, Koramil 1703-03/Obano, maupun Koramil Aradide.

“Kegiatan menanam sayur-mayur dan buah-buahan di lahan pertanian sangat penting. Hasilnya, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan anggota tetapi juga untuk membantu warga sekitar yang membutuhkan,” ujar I Wayan kepada Odiyaiwuu.com dari Enarotali, Paniai, Kamis (14/12).

Menurut I Wayan, kegiatan tambahan prajurit di sela-sela menunaikan tugas pokoknya tersebut merupakan salah satu bentuk konkrit dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan di wilayahnya masing.

“Para anggota di masing-masing Koramil juga setia memberi pupuk organik cair atau POC dan kompos, pada tanaman nenas, stroberi, terong Belanda, dan bawang merah agar hasilnya lebih maksimal. Saat ini, kebutuhan sayur mayur dan buah-buahan bukan hanya untuk anggota tetapi juga memenuhi kebutuhan warga sekitar,” kata I Wayan. 

Otto pernah menunaikan sejumlah tugas formal di lingkup TNI AD. Ia pernah ditugaskan dalam pengamanan obyek vital Tanjungpura tahun 1991. Kemudian Ops Tumpas Eralnaka 1993, Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia-Papua Nugini tahun 1995,  Rajawali Ilaga 1998, dan Operasi Militer Mulia tahun 2004,

Sejumlah tanda jasa kehormatan berupa Satya Lencana (SL) di tubuh TNI pernah dikoleksi Otto. Ia misalnya pernah diberi penghargaan Satya Lencana (SL) Kesetiaan VIII Tahun 1, SL Kesetiaan XVI Tahun 2, SL Kesetiaan XXIV Tahun 3, dan BIntang Eka Paksi Nararya 4. 

“Rencana pemakaman jenazah Almarhum masih menunggu kesepakatan pihak keluarga. Kemungkinan hari Minggu ini setelah anak-anak dan sanak keluarga kumpul semua. Pastinya pemakaman akan dilakukan di TMP Nabire,” ujar I Wayan. 

Menurut I Wayan, pada prinsipnya ia bersama jajaran Kodim Deiyai akan setia berbuat baik ikut melayani pemerintah daerah dan masyarakat dalam berbagai agenda pembangunan demi kesejahteraan lahir dan batin. Sebagai umat beragama, pihaknya juga meyakini apa yang ditabur manusia dari latar belakang berbeda-beda, itulah akan akan dituai kelak. 

“Barangsiapa yang mau mengabdi setulus hati, berbuat baik bagi masyarakat dan tanah ini (Papua), saya percaya ia akan menemukan tanda heran yang satu ke tanda heran lainnya. Demikian pula, barangsiapa yang menabur kejahatan ia akan dimakan oleh kejahatan yang diperbuatnya,” kata I Wayan. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com) 

Tinggalkan Komentar Anda :