OKSIBIL, ODIYAIWUU.com — Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri, Sabtu (13/5) malam WIT, memastikan, 4 orang yang disandera pasukan Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat, sayap perjuangan Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau dengan sebutan lain kelompok kriminal bersenjata (KKB) sudah bebas dan kini telah kembali ke kaluarganya.
Para sandera adalah pekerja proyek tower base transceiver station (BTS) PT Inti Bangun Sejahtera (IBS). Para pekerja perusahaan itu disandera anggota TPNPB OPM pada Jumat (12/5) pukul 09.00 WIT di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan. Saat ini, keempat korban sudah mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas.
“Update terakhir (Sabtu, 13/5) sore, pendarahan pada korban sudah berhenti. Kita berharap, malam ini kepala distrik sudah bisa sampai di kampung Okbab. Sehingga komunikasi bisa kita dapat lagi terkait informasi yang didapat bahwa ketiga korban itu sudah bersama masyarakat. Tidak adalagi kekerasan atau penganiayaan yang dilakukan oleh kelompok tersebut,” ujar Fakhiri melalui keterangan tertulis yang diterima Odiyaiwuu.com di Jakarta, Minggu (14/5).
Fakhiri juga berharap agar melalui kepala distrik, terbangung komunikasi dengan pelaku penganiyaan terhadap tiga korban tersebut. Kemudian, bisa bertemu dengan salah satu pegawai yang merupakan orang asli Papua yang sempat menghindar dari kejadian itu.
“Sehingga informasi itu akan menjadi bahan bagi aparat keamanan untuk bagaimana mengambil langkah-langkah penyelamatan terhadap tiga korban termasuk masyarakat orang asli Papua yang menghindar dari kejadian kekerasan itu,” lanjut Fakhiri, Kapolda putra asli Papua.
Fakhir menambahkan, sebelumnya terdapat empat orang yang disandera. Tiga orang merupakan warga pendatang yang sempat terkena bacok dan 1 orang lainnya merupakan masyarakat asli Papua dikabarkan dalam kondisi baik.
“Satu korban sempat mengamankan diri ke Puskesmas dan dua yang lain sempat ditahan. Atas pendekatan tokoh masyarakat dan pendeta, korban akhirnya diserahkan kepada mereka dan dibawa ke Puskesmas untuk mendapat pengobatan,” ujar Fakhiri.
Informasi tersebut, ujar Fakhuri, disampaikan oleh masyarakat kepada Kapolres Pegunungan Bintang dan Wakil Bupati di Oksibil, kota Kabupaten Pegunungan Bintang. Kapolda juga telah mengkonfirmasi informasi tersebut.
“Saya juga akan berkoordinasi dengan PT Inti Bangun Sejahtera bagaimna menyelesaikan persoalan, termasuk apa yang dituntut oleh mereka, penyandera,” katanya.
Pihak PT Telkomsel membantah pekerja yang disandera anggota TPNPB OPM atau kerap disebut kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada Jumat (12/5) pukul 09.00 WIT di Distrik Okbab adalah karyawan PT Telkomsel. Namun, mereka adalah pekerja proyek tower BTS PT IBS.
“Telkomsel menyampaikan duka cita yang mendalam atas kejadian yang menimpa karyawan PT Inti Bangun Sejahtera beserta rombongan. Seluruh korban penyerangan dan penyanderaan merupakan karyawan PT Inti Bangun Sejahtera dan didampingi tim Diskominfo Pegunungan Bintang,” ujar General Manager Network Operations and Productivity Telkomsel Region Maluku dan Papua Agus Sugiarto kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Sabtu (13/5).
Bantahan tersebut sebagai respon atas berita terkait penyerangan dan penyanderaan yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK) terhadap karyawan PT IBS di Okibab sebagaimana dilansir media ini sebelumnya.
“BTS beserta infrastrukturnya yang berlokasi di tempat penyerangan dan penyandraan, kewenangan operasionalnya dikelola oleh Bakti. Demikian yang dapat kami sampaikan. Terimakasih,” kata Sugiarto melalui Manager Corporate Communicatiom Telkomsel Area Pamasuka Rina Dwi Noviani di Jakarta, Sabtu (13/5). (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)