Uskup Jayapura Mgr Yan You Masuk Daftar Proposal OPM Untuk Membebaskan Pilot Mark Mehrtens - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Uskup Jayapura Mgr Yan You Masuk Daftar Proposal OPM Untuk Membebaskan Pilot Mark Mehrtens

Uskup Dioses Jayapura Mgr Dr Yanuarius Theofilus Matopai You. Foto: Istimewa

Loading

JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Nama Uskup Dioses Jayapura Mgr Dr Yanuarius Theofilus Matopai You masuk dalam proposal proses pembebasan pilot asal Selandia Baru Captain Phillip Mark Mehrtens yang diajukan Tentara Nasional Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM). 

Pilot maskapai Susi Air itu disandera anggota TPNPB Komando Wilayah Pertahanan (Kodap) III Ndugama Derakma pimpinan Panglima Kodap III Brigjen Egianus Kogeya di di Lapngan Terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (7/2 2023) sekitar pukul 07:17 WIT. 

Selain Uskup Matopai, para tim fasilitator berasal dari berbagai kalangan seperti Direktur Urusan Internasional WCC), Dewan Gereja Papua, International Human Rights Monitor, Konferensi Gereja-gereja Pasifik (PCC), PNG Trust, Amnesty International Indonesia, Alisa Wahid (putri Gus Dur), tim fasilitator dari Nduga yang disetujui, dan perwakilan Pemerintah Selandia Baru.

Kemudian tim media seperti Reuters, Al Jazeera, BBC, jurnalis senior Papua Victor Mambor, Elisa Sekenyap, dan sejumlah jurnalis yang mendapat rekomendasi dalam proposal tersebut. Kemudian, tim hukum seperti advokat Gustaf Kawer, Frederika Korain, Emanuel Gobai, Theo Hesegem, dan Frits Ramandey.

“Kami mendaftarkan nama-nama tim fasilitator dalam proposal ini guna menjadi perhatian oleh semua pihak dan dapat mengambil bagian. Ini adalah misi kemanusiaan yang harus dan wajib didukung oleh semua pihak, termasuk pihak-pihak yang kami tidak sebutkan nama mereka dalam proposal ini,” ujar Juru Bicara Komnas TPNPB Sebby Sambom dalam keterangan tertulis yang diperoleh Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Selasa (17/9),

Sebby mengatakan, pihaknya membuka diri untuk aksi kemanusiaan itu demi membebaskan Mehrtens yang masih ditahan dalam keadaan selamat. Pembebasan Mehrtens merupakan sikap baik hati dari TPNPB Kodap III Ndugama Derakma di bawah pimpinan Egianus dan pasukannya, bukan karena kebaikan hati pemerintah.

“Simulasi proses pembebasan, Pemerintah Selandia Baru menyiapkan pesawat rute Selandia Baru – Papua Nugini – Jayapura. Pesawat tiba di Bandara Sentani dan parkir menunggu tim yang akan menjemput Mehrtens tiba dari Nduga,” ujar Sebby.

Sebby menambahkan, polisi dan tentara Selandia Baru harus masuk dan mengawal proses penjemputan Mehrtens bersama pesawat sipil asal Selandia Baru. Dalam hal ini, ujar Sebby, jika tidak ada pesawat dari Selandia Baru, pihaknya akan mencarter pesawat Air Niugini dari Papua Nugini. Semua wartawan menunggu di Bandara Sentani.

“Dua pesawat disiapkan untuk menjemput pilot. Pesawat diterbangkan dari Jayapura menuju bandara yang akan disetujui oleh Panglima TPNPB Kodap III Ndugama Derakma Brigjen Egianus Kogeya dan pasukannya. Setelah menjemput pilot di Nduga, pesawat akan kembali ke Bandara Sentani,” kata Sebby.

Setelah tiba di Jayapura, kata Sebby, Mehrtens langsung pindah ke pesawat asal Selandia Baru atau Papua Nugini. Pesawat yang membawa pilot saat kembali harus melewati Papua Nugini dan melakukan konferensi pers di Jacksons International Airport, Port Moresby.

“Pilot pesawat yang akan diterbangkan ke Nduga untuk proses penjemputan diusulkan pilot harus orang asli Papua. Pilot akan diserahkan kepada dua orang dari dewan gereja sedunia, satu orang perwakilan UN, satu orang dari perwakilan keluarga Mehrtens. satu orang tokoh asal Nduga, dua orang wartawan senior nasional dan internasional akan menjadi saksi. Kemudian, dua orang tokoh HAM dari Indonesia , satu orang advokat,” katanya.

Menurut Sebby, lokasi pembebasan di Nduga akan diumumkan sebelum tiga hari pembebasan agar diketahui publik. Syarat yang perlu diikuti oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Selandia Baru sebagai berikut. Pertama, dalam proses penjemputan tidak boleh ada kamera drone dan pesawat terbang di wilayah Nduga selama waktu yang ditentukan.

Kedua, TPNPB meminta Pemerintah Indonesia mengizinkan Pemerintah Selandia Baru memantau semua proses secara transparan dan terbuka, Ketiga, TPNPB meminta Pemerintah Indonesia membuka akses media dan pihak-pihak internasional terlibat dalam proses pembebasan ini.

Keempat, TPNPB meminta Pemerintah Selandia Baru mengikuti semua arahan TPNPB selama proses pembebasan dan tidak menekan Mehrtens. Namun, memberikan ruang untuk menyampaikan apa yang dia rasakan bersama pasukan TPNPB di Ndugama selama satu tahun tujuh bulan. 

“Dalam hal ini TPNPB juga meminta kepada Pemerintah Selandia Baru bahwa bisa mengirim surat diplomatik kepada Pemerintah Indonesia agar Pemerintah Indonesia bisa mendukung proposal pembebasan pilot yang diumumkan ini,” kata Sebby.

Kelima, TPNPB meminta Pemerintah Indonesia tidak melakukan operasi militer selama proses pembebasan berlangsung dan membuka koridor aman dan menarik militer non organik dari wilayah Nduga. Apabila Pemerintah Indonesia tidak patuhi, maka pihaknya akan membatalkan proses pembebasan di waktu yang tidak ditentukan hingga ada niat baik oleh kedua negara.

Keenamn, TPNPB berharap demi kemanusiaan harus membuka diri dan bekerja sama membebaskan pilot kepada keluarganya, karena penahanan ini bukanlah agenda TPNPB namun ini adalah bagian dari musibah. Ketujuh, pihak TPNPB meminta kepada Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Papua Nugini melalui Departemen Imigrasi dan Luar Negeri membantu kemudahan perizinan pesawat carteran yang landing di Bandara Sentani Papua. 

Begitu juga saat transit di Jacksons International Airport, Port Moresby karena ini adalah misi kemanusiaan yang harus didukung oleh semua pihak. TPNPB juga meminta militer dan polisi Indonesia berjiwa besar dan ikut menjaga keamanan dalam proses pembebasan Mehrtens. Pasalnya, TPNPB juga berjiwa besar dan bersedia membebaskan pilot demi kemanusiaan.

“Dalam proses pembebasan Dewan Gereja Sedunia menjadi fasilitator didukung Dewan Gereja Papua. Semua proses pembiayaan akan ditanggung penuh oleh semua tim fasilitator dari sumber yang halal. Terima kasih atas dukungan serta kerja sama yang baik, semoga Tuhan leluhur bangsa-bangsa di dunia melindungi kita semua. Amen,” ujar Sebby. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :