WAGHETE, ODIYAIWUU.com — Duka menyelimuti warga masyarakat di wilayah Meepago dan pengurus dan jemaat Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua, khususnya pengurus dan jemaat Edoutou, Klasis Tigi, Kordinator Deiyai, Papua Tengah.
Pilemon Mote (59), Pendeta Jemaat Edoutou Klasis Tigi, Koordinator Deiyai dan Pengurus Klasis Tigi Gereja Kingmi di Tanah Papua periode 2022-2026, menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire, kota Provinsi Papua Tengah pada Minggu (27/11) pukul 14.28 WIT.
“Kami menerima kabar tenaga dokter Rumah Sakit Umum Daerah Nabire kalau none (paman) Pendeta Pilemon Mote terindikasi menderita benjolan, pembengkakan di lambung dan baru terdeteksi beberapa hari belakangan,” ujar Dr Ferdinant Pakage, MM, MAP, kerabat almarhum Pendeta Pilemon dari Nabire, Papua Tengah, Minggu (27/11).
Menurut Ferry Pakage, intelektual muda Papua, rencana awal Pendeta Pilemon akan dirujuk ke rumah sakit di Jayapura guna mendapat pelayanan medis lebih memadai. Namun, ia mengaku Tuhan berkehendak lain. Pendeta Pilemon keburu meninggal menghadap Tuhan, sang Sabda.
“Saat ini jenazah none Pilemon kami semayamkan di rumah saya di Nabire sekaligus memberikan kesempatan kepada keluarga maupun kerabat di wilayah adat Meepago melayat Almarhum. Beliau lama di Deiyai menyelesaikan studinya sebelum menjadi gembala. Senin (28/11) jenazah akan kami bawa ke kampungnya di Waghete 1, Yomeni, Distrik Tigi, Deiyai,” kata Ferry lebih lanjut.
Menurut Ferry, Pendeta Pilemon Mote adalah sosok hamba Tuhan rendah hati dan sangat dikenal di sejumlah tempat di wilayah adat Meepago seperti Paniai, Nabire, Dogiyai, Deiyai, Intan Jaya, Mimika, dan lain-lain.
“Semenjak beliau menyelesaikan studi Alkitab di Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK) di Distrik Tigi, ia sangat disayangi umat dan banyak orang. Beliau dikenal sebagai hamba Tuhan yang peduli pada orang-orang kecil seperti janda, duda, dan anak-anak yatim piatu. Menjelang Natal, kalau beliau dengar ada orang atau jemaat susah makan atau minum, akan diajak ke rumahnya lalu bersama keluarganya masak dan makan bersama. Ini kelebihan Almarhum semasa hidup,” lanjut Ferry.
Almarhum menikah dengan Akulina Pakage dan dikaruniai delapan orang anak. Setelah sang isteri meninggal, ia menikah lagi dengan Ice Goo dan dikaruniai enam orang anak. Selamat jalan, none Pendeta Pilemon Mote. None telah mengakhiri ziarah hidup penuh damai dan kembali ke rumah Bapa di Surga. Terima kasih untuk warisan semangat serta teladan bagi jemaat dan kami semua,” ujar Ferry. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)