Mengenang Uskup Michael Angkur, Pastor dan Politisi yang Murah Hati

Mengenang Uskup Emeritus Michael Angkur, Pastor dan Politisi yang Murah Hati

Mendiang Uskup Emeritus Keuskupan Bogor Mgr Cosmas Michael Angkur. Sumber foto: Facebook F Rahardi

Loading

WAMENA, ODIYAIWUU.com — Kalau mendengar kabar bahwa seorang imam Katolik menjadi politisi dan terjun dalam politik, tentu agak aneh untuk konteks saat ini. Tetapi tempo doeloe, khususnya era peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru, mendengar tentang pastor menjadi politisi itu lumrah. 

Namanya zaman peralihan, selalu ada penyesuaian atau perubahan konteks dan kondisi kehidupan sosial politik dan ekonomi serta sistem ketatanegaraan. Pada tahun 1970-an, puncak peralihan rezim Pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru ditandai pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) pertama kali dalam era Orde Baru.

Dari hasil Pemilu 1970-an inilah satu satu imam Katolik, Pastor Cosmas Michael Angkur, OFM dipercaya menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jayawijaya sekaligus dinobatkan menjadi Ketua DPRD Jayawijaya. Selanjutnya dipercaya juga menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPRGR) Provinsi Irian Barat (kini Provinsi Papua).

Sekalipun dipercaya duduk sebagai anggota DPRD Jayawijaya dan DPRGR Provinsi Irian Barat, Pastor Cosmas Michael Angkur tetap menjalani tugas utama yaitu sebagai  imam, gembala, dan pelayan umat Allah di dua paroki yaitu Paroki Santo Yosep Hepuba dan Paroki Emanuel Elagaima.

Penulis mengenal baik Pastor Michael Angkur saat ia menjalani tugas pastoral di Paroki Emanuel Elagaima tahun 1973 – 1978 begitu bersemangat, gesit, membangun wilayah pastoran Elagaima sebagai salah satu paroki baru dari induknya, Paroki Santo Yoseph Hepuba.

Pastor Michael Angkur selalu aktif melakukan pendekatan humanis dengan umatnya. Jarak komunikasinya sangat dekat dengan umat. Pintu pastoran selalu terbuka untuk umat. Sehingga ada relasi timbal balik dalam membangun iman umat untuk lebih percaya injil kebenaran Tuhan.

Hasilnya cukup menggembirakan , dalam tempo 5 tahun Gereja Katolik Emanuel Elagaima tumbuh pesat baik dalam jumlah umat maupun dalam luasan wilayah kelompok basis gereja. Saat ini Paroki Emanuel Elagaima memiliki 16 kapel selain pusat paroki di Elagaima. 

Selain perkembangan umat begitu pesat, paroki baru yang dihadirkan Pastor Michael Angkur, OFM mempersembahkan seorang Imam pertama bagi Dekanat Pegunungan Tengah, Keuskupan Jayapura, yaitu Pastor Theo Kossay. Saat ini, Pastor Theo Kossay bertugas sebagai pastor paroki di Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah. Selanjutnya berturut-turut sudah melahirkan sejumlah imam baru dari paroki ini.

Berbagai karya pastoral yang ditinggalkan Pastor Michael Angkur masih dikenang umat paroki Elagaima. Gedung gereja yang dibangun dari buah tangan Pastor Michael Angkur, masih berdiri kokoh dan saat ini dipakai umat sebagai gedung sosial. Sejumlah pohon sin yang ditanam di sekeliling pastoran, masih tumbuh berdiri. Banyak hal lain yang dibuat Pastor Michael Angku ditinggalkan sebagai warisan, legacy yang bernilai bagi pertumbuhan gereja dan umat di Paroki Emanuel Elagaima.

Tuhan Allah Bapa Yang Maha Kuasa telah mengaruniakan rahmat-Nya dalam perjalanan hidup pastoral Pastor Michael Angkur, OFM sehingga dalam usia yang cukup senja, Bapa suci Paus Yohanes Paulus II menunjuk Pastor Michael Cosmas Angkur menjadi Uskup Keuskupan Bogor. 

Selama menjadi Uskup Bogor, Mgr Michael Cosmas Angkur tetap mengenang karya pastoral di masa mudanya di Paroki Elagaima. Memorinya masih sangat kuat, ketika umat asal paroki Elagaima datang bertamu mengunjungi Uskup Angkur selalu bercerita panjang tentang pengalaman hidup pastoral di Paroki Elagaima. Menyebut nama sejumlah tokoh umat satu per satu, begitu lengkap memori bapa Uskup tentang keberadaan umat kesayangannya, meskipun sudah lama ditinggalkan.

Meskipun Mgr Michael Angkur tinggal di Pulau Jawa, jauh dari tanah Papua yang menjadi Uskup Keuskupan Bogor, tetapi Uskup Angkur tetap membagi perhatiannya terhadap perkembangan gereja dan umat di Paroki Elagaima. Hal ini terbukti ketika umat dari Paroki Elagaima yang membuat permohonan untuk membangun gedung Kapela (Gereja Stasi) selalu memberi bantuan secukupnya. 

Uskup Emeritus Keuskupan Bogor Mgr Cosmas Michael Angkur meninggal di RS Siloam Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Rabu (18/12) pukul 12.06 WITA. Uskup kelahiran Desa Lewur, Kecamatan Kuwus, Manggarai Barat 4 Januari 1937 meninggal dalam usia 87 tahun.

Tahun 1969 Mgr Michael ditugaskan di Sentani, Jayapura, Papua. Dari Sentani Mgr Michael pindah ke Wamena, Lembah Baliem, Jayawijaya kemudian ke Enarotali, Paniai, Papua Tengah. Ia kembali lagi ke Wamena lalu membentuk paroki baru di Hepuba dan Elegaima. Dari Elegaima Mgr Michael pindah ke Jayapura dan menjadi Pastor Paroki Katedral.

Terima kasih, Bapa Uskup. Karyamu tetap dikenang sepanjang masa biarpun engkau telah tiada menghadap Bapamu di Surga. Doa dan harapan kami umatmu di Paroki Elagaima, Bapa Uskup menjadi pendoa setia bagi kami umatmu yang sedang berziarah di bumi. Damailah di sisi-Nya. (Paskalis Kossay, politisi senior dan umat Katolik Keuskupan Jayapura)

Tinggalkan Komentar Anda :