TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Tokoh muda putra asli Papua Maximus Tipagau, SE mengajak warga tujuh suku, terutama pemuda dan pemudi yang hidup dan tinggal di Mimika bersatu mendukung pembangunan di wilayah kabupaten itu agar kelak menjadi tuan di negerinya. Selain itu, generasi muda harus mengenyam pendidikan agar menguasai ekonomi dan bidang-bidang lain.
“Kita harus sekolah, kita harus kuasai ekonomi, kesehatan dan semua bidang lainnya selagi Freeport Indonesia masih ada di Mimika. Kita harus buktikan bahwa tujuh suku bisa pimpin negeri Papua baik di tingkat daerah, nasional bahkan internasional,” kata Tipagau dalam sambutan saat acara bakar bersama lima suku di SP-5, Timika, kota Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Selasa (6/12).
Menurutnya, PT Freeport Indonesia dan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) telah berupaya terhadap anak-anak tujuh suku agar bisa menjadi orang-orang hebat melalui pendidikan dan berbagai bidang lainnya. Sebab, upaya dan program yang dilakukan Freeport bersama pemerintah dan elemen-elemen masyarakat muaranya agar anak-anak muda tujuh suku menjadi orang sukses di negerinya.
“Mulai saat ini jangan merasa sakit hati, dengki, benci, marah, perang antar suku, perang antar keluarga, mabuk-mabukan. Kita harus hentikan semua itu lalu bersatu agar menjadi tuan di negeri sendiri,” kata Tipagau lebih lanjut.
Tipagau, pengusaha muda pemilik Yayasan Somatua lebih lanjut mengatakan, melalui momentu Natal lima suku yaitu Mee, Moni, Nduga, Damal, Dani menjadi bukti bahwa kita mencintai Mimika, mencintai suku-suku dan sesama lainnya.
Menurut Tipagau, Suku Amungme dan Komoro sebagai pemilik negeri Amungsa sudah menerima lima suku kerabat lainnya dan sesama suku nusantara sebagai bentuk cinta akan budaya dan kehidupan di Mimika.
“Janganlah ada perbedaan antarsuku dan perbedaan bentuk apapun. Kita harus bersatu, saling rangkul dan saling kerjasama untuk mendukung dalam kegiatan-kegiatan komunitas antarsuku dan pembangunan Mimika. Mimika adalah rumah kita bersama,” ujar Maximus, pengusaha sukses putra asli Papua. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)