JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Maruarar Sirat, Senin (15/1) malam menyatakan hengkang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu selama ini menjadi induk semang Maruarar mengabdi bangsa dan negara di bidang politik.
Mundurnya Maruarar, politisi berdarah Batak yang pernah menjabat Ketua Umum Taruna Merah Putih, organisasi sayap PDI Perjuangan disampaikan usai menyambangi Kantor Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.
“Sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan untuk pamit dari PDI Perjuangan,” ujar Maruarar kepada para wartawan usai bertemu Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Utut Adianto dan Wakil Bendahara Umum Rudianto Tjen di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (15/1).
Maruarar mengaku, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Tiba di markas partai yang turut mendukung Joko Widodo (Jokowi) menuju kursi Presiden hingga dua periode, Maruarar menggunakan mobil pelat B 2770 SXR dan mengenakan baju kemeja putih bercorak gambar daun.
“Saya sudah ketemu dengan Bapak Utut Adianto Wakil Sekjen. Dan juga Bapak Rudianto Tjen. Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Mega, Pak Hasto dan jajaran partai karena selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDI Perjuangan,” kata Maruarar, Ketua Bidang Pemuda, Mahasiswa dan Olahraga PDI Perjuangan periode 2005-2010.
Maruarar juga menyampaikan salah satu alasan hengkang dari PDI Perjuangan karena berniat mengikuti langkah politik Presiden Jokowi. Namun, Maruarar tak memerinci apakah alasan itu adalah mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia,” kata Maruarar, anggota Komisi XI DPR RI periode 2004-2009 dan politisi jebolan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung.
Maruarar juga menyampaikan permohonan maaf mengingat selaku kader PDI Perjuangan ia mengajarkan rekan-rekannya sesama kader agar loyal dan tetap bersama partai yang selalu diklaim sebagai partai orang kecil, wong cilik.
“Tapi izinkanlah dengan keterbatasan saya, saya pamit. Semoga PDI Perjuangan mendapatkan kader yang lebih baik, lebih loyal, lebih profesional dan lebih berkualitas dari saya. Saya mohon pamit. Merdeka,” kata Maruarar. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)